Chapter 1

2.5K 500 111
                                    

Robot-robot raksasa tiba-tiba saja menyerang. Mereka menghadang jalan Todoroki. (Nama) yang kerahnya masih ditarik oleh pemuda bersurai dua warna itu berusaha melepaskan diri sekuat tenaga.

Untunglah usaha (Nama) berhasil. Kerahnya berhasil lepas dari genggaman tangan Todoroki. (Nama) mendengus, lalu menatap lurus ke arah robot-robot yang ukurannya terlihat begitu besar.

Todoroki dengan sekali gerakan berhasil membekukan semua robot yang ada di depannya. Setelah itu, dengan cepat Todoroki menggenggam tangan (Nama) dan lagi-lagi menariknya maju ke depan.

Seseorang yang ada di belakang berteriak, "Dia menghentikan semuanya! Kita bisa lewat!"

"Tidak. Aku membekukan mereka dalam posisi yang berbahaya. Agar mereka bisa langsung rubuh," ucap Todoroki yang mana membuat (Nama) terkejut.

"Kau bilang apa?"

Pertanyaan (Nama) terjawab di saat robot-robot yang telah dilewati oleh mereka berdua rubuh. Mereka berdua meninggal murid-murid lain di belakang mereka.

Present Mic selaku pembawa acara bersorak untuk mereka berdua, "Todoroki dan Akira dari kelas 1-A berhasil maju dan menghapus bersih murid lainnya dalam sekali serang! Tunggu, mereka berpegang tangan! Apakah mereka sepasang kekasih!?"

(Nama) memerah karena malu. Todoroki sendiri terlihat acuh dengan ucapan Present Mic, benar-benar mengherankan! Padahal ucapannya tadi bisa-bisa berubah menjadi gosip. Tidak mungkin (Nama) akan tahan jika mendengar orang-orang berpendapat bahwa mereka tengah menjalin hubungan.

Menjalin hubungan dengan anak yang pernah di asuhnya, bukankah itu terdengar aneh?

(Nama) melambaikan tangannya yang bebas ke arah sepatu yang ia kenakan. Seketika dua buah roda kecil yang terbuat dari kristal muncul dan (Nama) dengan cepat dapat melaju mulus ke depan.

(Nama) melepaskan tangan Todoroki, lalu melambai ke arahnya, "Aku duluan, Todoroki-san!"

Sama seperti Todoroki sebelumnya, sepanjang jalan yang dilewati oleh (Nama) berubah menjadi kristal. Sepatu roda yang digunakan oleh (Nama) melaju lebih cepat. Sayangnya (Nama) berhenti melaju kala melihat ada jurang di depannya.

Todoroki yang ada di belakangnya juga berhenti berlari. Namun, tak lama ia segera menyeberangi jurang menggunakan tali-tali yang sudah disediakan.

(Nama) takut jatuh jika dirinya menggunakan tali sama halnya seperti Todoroki. Oleh karena itu, (Nama) memilih untuk membuat pijakan kristal dengan mengubah udara di sekitarnya.

Orang-orang yang menonton menganggap (Nama) gila karena melompat ke udara kosong dan bukannya melewati tali seperti halnya Todoroki. Itu karena mereka belum tahu kemampuan (Nama).

Ketika mereka melihat bahwa (Nama) membuat pijakan kristal di setiap langkah kakinya, mereka terperangah. Pijakan-pijakan itu hancur ketika (Nama) telah melewatinya, jadi tidak akan ada orang yang bisa melewati apa yang telah ia buat.

Setelah (Nama) berhasil sampai ke seberang jurang, (Nama) sadar bahwa tubuhnya berkeringat. Gadis itu telah banyak menggunakan kemampuannya. Sayangnya ini bukan kemampuan maksimal (Nama) karena (Nama) bisa melakukan hal yang lebih mencengangkan lagi.

"Kau terlalu banyak menggunakan kemampuanmu," komentar Todoroki yang ternyata sudah ada di sampingnya.

(Nama) mendengus pelan, "Kau terlalu khawatir, Todoroki-san."

Stay With Me (Todoroki x Reader)Where stories live. Discover now