𝐇𝐢𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐨𝐝𝐝𝐞𝐬𝐬 × Ø7

Mulai dari awal
                                    

Aku bangun duduk dan bersender pada tembok.

"Down." Aku melakukan gerakan tangan sebagai instruksi untuk Sarge berbaring.

Sarge melakukan perintahku. Ia berbaring tenang dan menatapku adorable.

Aku mengusap kepalanya dan menatap Rey yang mengambil kaos dari lemariku dan melempar ke kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengusap kepalanya dan menatap Rey yang mengambil kaos dari lemariku dan melempar ke kasur.

"Get your lazy ass up, Jude."

Aku menatapnya kesal, "berapa kali aku bilang. Don't fucking call me Jude."

Rey mengabaikan ucapanku. Sama seperti yang kadang ia lakukan.

Entah kepalanya terbuat apa, sudah ku katakan berulang kali untuk tidak memanggilku dengan panggilan nama itu.

Panggilan nama itu melakukan sesuatu aneh di dalam diriku. Bukan berarti aku membenci panggilan nama itu.

It's just bring me back to the past. And I don't fucking  want to remember it.

"Did you receive my call?"

Aku mengangguk sekali.

"And why you didn't pick it up?" Tanyanya dengan berkacak pinggang.

"Why should I?" Tanyaku balik. Menatap Sage kembali.

"The fuck?! Tentu aja harus di angkat. I was worried about you. You have no idea how worried I was, man." Ucap Rey khawatir dan terlalu dramatic.

"Kenapa kemarin kau melewatkan pertandingan? Tidak seperti biasanya."

"That's none of your damn bussiness." Ucapku datar saat menatapnya.

"So, untuk memastikan bahwa kau baik-baik saja. Aku meminta Asher untuk memberi tahu pass apartment barumu."

Aku berdecak, "I will kill him."

Aku sudah memberitahu Asher saat kemari membawa Sarge yang aku titipkan sementara kepadanya sementara aku sibuk pindahan untuk tidak memberi tahu Rey pass nya.

It's not like I hate Rey or something. Just Rey is too loud and talkactive.

I like peace space for myself.

"Dan aku membelikanmu makanan saat perjalanan kemari. You better eat or you will starve. C'mon dude." Rey berjalan keluar kamar.

Meskipun Rey, rada annoying tapi aku menghargai perhatiannya.

Aku menghela nafas seraya menyisir rambutku kebelakang.

Turun dari kasur. Memakai kaos yang di ambil Rey tadi.

"Come, Sarge." Aku menginsyaratkannya untuk mengikutiku.

Sarge melompat turun dari kasur dan mengikuti langkahku keluar dari kamar.

"Aku membelikanmu ayam goreng, nasi dan sup asparagus. Bentar ku panaskan dulu sup nya." Ucap Rey saat diriku tiba di dapur.

"You must be hungry, huh Sarge?" Tanyaku yang Sarge jawab dengan gonggongan sekali.

𝐇𝐢𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐨𝐝𝐝𝐞𝐬𝐬 [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang