MS - 2

787 109 32
                                    

Isabelle ikut terdiam ia tau tidak semudah ini membujuk krystal untuk menuruti kemauannya bahkan ia memaklumi krystal memiliki rasa kecurigaan padanya

Perlakuannya selama ini sangat terlihat jelas bahwa ia tidak mau membiarkan krystal berkeliaran bebas di istana karena ia tidak mau membiarkan sean melihat krystal lagi- sangat egois

Tapi itu yang harus di lakukan isabelle sebagai tunangan Sean pada kala itu untuk melindungi posisinya, karena kenyataan menghantamnya begitu keras bahwa dia sebenarnya pilihan kedua dari kerajaan untuk menjadi calon pendamping Sean

Dan krystal lah yang seharusnya bersanding dengan Sean namun entah kenapa Sean menolak perjodohan itu dan memilih dirinya ketimbang krystal yang sudah jelas krystal lebih unggul ketimbang dirinya

Melegakan

Tapi ternyata tidak- isabelle yang begitu naif kala itu berfikir bahwa Sean menyukainya ketimbang krystal perlahan ia sadar ternyata hati Sean bukan untuknya secara diam-diam Sean masih menyuruh beberapa orang untuk memberikan laporan tentang apa saja yang dilakukan krystal

Sejak saat itu perasaan takut dan khawatir menghantui isabelle bahwa ia akan disingkirkan Sean suatu hari nanti- ia mulai mempersulit krystal untuk masuk ke istana jika krystal ada keperluan atau memilih menghindar dari hadapan krystal seolah orang asing

Tapi tidak sekarang- ia dengan susah payah menyingkirkan egonya agar krystal mau menjadi istri kedua dari Sean dengan berat hati ia lakukan ini juga menyakitkan untuknya

Dari dulu sampai sekarang perasaanya masih sama terhadap krystal yaitu rasa iri terhadap sosok wanita di sampingnya bahkan takdir memihak padanya

"Lagi pula sean menyukaimu" ucap isabelle dengan nafas tercekat

Krystal tersenyum getir lalu memilih mengalihkan tatapannya kearah sebuah danau di depannya

"Ini menyebalkan saat aku tidak mengerti pikiran yang mulia raja tapi ia masih memusatkan perhatiannya padamu dibalik sikap dinginnya, dan kau tetap tidak bisa menolak permintaanku, aku akan bicarakan ini pada paman lori winston" ucap isabelle memaksa

"Apa ini cara anda yang mulia ratu untuk mendapatkan kesepakatan?"

Isabelle mengangguk pasrah "ya karena aku tidak memiliki cara lain dan kau tidak punya pilihan lain, jika aku gagal membujukmu pasti akan ada keluarga kerajaan yang akan membujukmu lagi dan aku tidak mau terlihat menyedihkan- mereka berusaha mencari penggantiku secara diam-diam di belakangku hanya untuk menjaga perasaanku. Aku tidak mau itu terjadi" jelas isabelle

~°~

Sean Hartwell

Ia memandang isabelle yang baru kembali dari istana melepaskan coatnya ada helaan nafas lelah disana

"Apa kau sudah minum obatmu? Kenapa kau akhir-akhir ini lebih sering keluar" gumam Sean

Isabelle menahan isaknya ia benci keadaanya yang sekarang dan menahan air matanya untuk menatap yang mulia raja

"Ada beberapa yang harus ku urus yang mulia" Jawab isabelle

Sean terdiam dan memilih menyiapkan obat untuk isabelle, ia lakukan sendiri selama ini menyiapkan obat untuk isabelle

"Yang mulia- aku tau aku terlihat tidak beruntung saat ini tapi apa ini tidak keterlaluan? Anda mengetahui penyakit ini dari tabit istana dan berusaha menyembunyikannya"

Isabelle menghelakan nafas saat mengucapkannya, yang mulia sudah tau dari awal dia mengidap penyakit ini dari lama tanpa isabelle tau itupun karena tanpa disengaja isabelle mendengar percakapan tabit istana dengan yang mulia berbicara dibelakangnya pada waktu itu dan fakta itu memukul perasaanya sangat keras

MISTRESSWhere stories live. Discover now