02

1K 147 6
                                    

Setelah selesai dari greathall, gadis Quarter-Veela ini kembali ke asramanya dan segera bersiap untuk tidur tak lupa sebelumnya ia mandi. (Name) memakai night gown-nya berwarna putih yang membuat dirinya semakin cantik.

(Name) duduk meringkuk di kasurnya, sementara roommates-nya yakni Pansy dan Daphne sibuk melakukan rutinitas malam mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Name) duduk meringkuk di kasurnya, sementara roommates-nya yakni Pansy dan Daphne sibuk melakukan rutinitas malam mereka.

Perkataan Draco ketika di greathall tadi membuat (Name) kepikiran. Bahkan saat di kamar asramanya, ia terus-menerus melamun untungnya Pansy dan Daphne membuyarkan lamunannya.

Mereka berdua menghampiri ranjang (Name) dan duduk di pinggirnya, "For Salazar! Kau tidak takut kemasukan setankah? Yeah daydreaming, apa yang mengganggu pikiranmu memangnya uhm?" Tanya Daphne seraya merangkul bahu (Name).

"Nothing. Lebih baik kita tidur sekarang sudah malam," elak (Name), dia gengsi untuk bercerita pada Pansy dan Daphne. Lalu gadis itu mengambil ancang-ancang untuk tidur namun tertahan oleh kedua tangan sahabat seasramanya ini.

"Kau memikirkan Draco, 'kan?" Goda Daphne, dilanjutkan oleh Pansy.

Pansy bersiul-siul, "Tadi Draco membisikkanmu sesuatu bukan? Apa dia menyatakan perasaannya padamu?" Goda Pansy, kedua sahabat (Name) ini tertawa karena mereka menyaksikan pipi pucat gadis itu perlahan memerah. Bahkan (Name) sendiri tak menyadari bahwa pipinya sudah semerah tomat.

"No! He didn't," (Name) memasang kembali wajah datarnya untuk menutupi kegugupannya.

Pansy dan Daphne memasang wajah ragunya lalu perlahan jalan kembali ke ranjang mereka masing-masing.

"Look at her, Daph. Wajahnya memerah seperti tomat!" Bisik Pansy pada Daphne tetapi (Name) bisa mendengarnya dengan jelas.

"Itu artinya benar! Draco mengungkapkan perasaannya padamu, (Name) Delacour!" Heboh Pansy dan Daphne, gadis Veela itu langsung memunggungi mereka berdua dan menutup telinganya dengan selimut.

"(Name), bodoh! Kenapa kau tak menyadari pipimu memerah?! Pfft, dasar nasibku mempunyai kulit putih!" (Name) tak henti-hentinya bermisuh-misuh dalam hati.

Suara Pansy dan Daphne perlahan memudar, gadis ini tertidur dengan posisi yang sama seperti beberapa saat yang lalu.

🍏

"Uhmmm.." lenguh gadis bersurai silvery-blonde ini mengerjapkan matanya guna untuk memfokuskan pandangannya.

Ia menoleh ke arah jam weker di meja samping ranjangnya dan waktu menunjukkan pukul 1 dini hari.

Berbagai usaha telah ia lakukan agar bisa kembali tidur, namun nihil... Bukan-nya tidur, dia malah merasa kantuknya sudah benar-benar hilang.

(Name) menghela nafas seraya meraih buku novel muggle miliknya dan ia beranjak dari ranjangnya menuju Slytherin Common Room.

Slytherin Charming Veela [ Draco x Reader ]Where stories live. Discover now