8. Ibu, Aku Diuji. Dan Ujian Ini Lebih Sulit Daripada Ujian CSAT.

1.4K 192 2
                                    

Jeongguk menghabiskan siang dan sore itu dengan belajar panahan bersama dengan Taehyung. Taehyung mengajarinya dengan begitu sabar dan perhatian, berkali-kali ia mengingatkan Jeongguk untuk memegang busur dan anak panah dengan benar agar ia tidak terluka. Dan perhatian kecil ini membuatnya semakin jatuh pada pesona sang Kaisar.

Mereka baru selesai pada pukul 3 sore, dan saat ini sang Kaisar tengah mengantar selir kesayangannya kembali ke paviliun.

"Yang Mulia," bisik Jeongguk sebelum masuk ke dalam paviliunnya.

"Hm? Ada apa? Apa kau membutuhkan sesuatu?" tanya sang Kaisar dengan lembut. Jeongguk menggelengkan kepalanya pelan, kemudian ia membungkukkan badannya kepada Taehyung.

"Pelayan yang rendah ini mengucapkan banyak terima kasih kepada Yang Mulia, karena mau mengusut tuntas masalah yang membuat hamba dianiaya satu pekan ini. Pelayan yang rendah ini juga sangat berterima kasih karena kasih sayang yang terus Yang Mulia berikan kepada hamba," ucapnya dengan begitu sopan dan tulus. Taehyung mendesah pelan, kemudian ia membantu Jeongguk untuk kembali menegakkan badannya.

"Untuk apa berterimakasih? Bukannya ini sudah kewajibanku sebagai suamimu? Dan kau tiba-tiba berkata begitu sopan seperti tadi membuatku merinding."

"Lantas, Yang Mulia lebih suka jika hamba tidak sopan? Apa kata dunia jika nanti mereka tahu selir kesayangan Yang Mulia hanyalah seorang pemuda manja yang cantik dan tidak sopan?" Taehyung tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Jeongguk, sedangkan Jeongguk sendiri mencebikkan bibirnya. Kata Kasim Jung, ia harus belajar lebih sopan lagi dalam bertutur kata, mengingat dia adalah satu-satunya penghuni harem istana, selain Janda Permaisuri, dan dia juga akan dipromosikan menjadi Selir Senior Tingkat 1, setidaknya dia harus sopan agar tidak membuat jelek nama Kaisar dan harem juga.

"Aku tidak masalah, jadilah dirimu sendiri, itu sudah cukup."

Taehyung menatapnya dengan lembut, darah Jeongguk berdesir pelan, jantungnya berdegup lebih cepat. Jeongguk segera menundukkan kepalanya, wajahnya saat ini merah padam. Ucapan Taehyung tadi benar-benar membuatnya jatuh.

Kemudian ia mendongkkan kepalanya lagi, mengecup sudut bibir Taehyung dan segera berlari masuk ke dalam paviliunnya. Taehyung tercengang, begitu pula dengan kasim dan pelayan yang mendampinginya.

"Kasim Choi, katakan padaku, tadi dia menciumku, kan?" tanyanya dengan linglung.

"Menjawab Yang Mulia, kasim ini sedari tadi menunduk, jadi hamba tidak tahu apa-apa."

"Ya, dia pasti menciumku."

"Ya, kan?"

***

Kementerian ritus dan kaisar memutuskan untuk mengadakan upacara penobatan Jeongguk dilaksanakan satu minggu lagi. Selama satu pekan itu Jeongguk benar-benar disibukkan dengan berbagai persiapan untuk upacara. Dayang Park, kepala dayang milik Kaisar, dan Kasim Jung mati-matian mengajari Jeongguk mengenai tata cara upacara, bahkan mengajarkan basic manner dalam kerajaan.

Kaisar juga rutin sekali mengunjunginya dan melihatnya berlatih. Sesekali ia mengajaknya berkuda dan berlatih panahan. Mereka juga sering menghabiskan sore bersama di Taman Kekaisaran bersama dengan Putri Yunhee, saling bercanda tawa seperti keluarga bahagia yang sederhana. Mereka menjadi semakin dekat, tapi Jeongguk sendiri masih takut untuk melayani Sang Kaisar di malam hari, jadi dia selalu menolak dan mencari berbagai alasan agar terhindar dari tugas itu.

Hari ini adalah tiga hari sebelum upacara, Jeongguk tengah bersantai di kamarnya, tidak ada latihan hari ini karena Dayang Park tidak ingin Jeongguk kelelahan saat upacara berlangsung. Jeongguk diam-diam menghela nafasnya lega.

"Yang Mulia, Yang Mulia Janda Permaisuri datang untuk berkunjung." Baru saja dia akan memejamkan matanya untuk tidur siang, dan suara pelayan di luar kembali mengembalikan kesadarannnya. Dan apa katanya tadi? Janda Permaisuri? Jeongguk segera merapikan diri dan bersiap untuk menyambut ibu dari Kaisar itu.

Pintu bergeser menampakkan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat begitu cantik tanpa banyak tanda penuan di wajahnya, wanita itu mengenakan hanbok serta hiasan kepala yang terlihat begitu mewah, lebih mewah daripada milik para selir, Jeongguk menundukkan badannya, member hormat. Wanita itu meliriknya sekilas, lalu melengos untuk duduk di tempat ia tiduran tadi. Hyunsu dengan cepat mengambil alas dan menaruhnya di depan meja kecil untuk Jeongguk duduk.

'Ini dia bos besarnya.'

"Selamat kepada Selir Jeon atas kenaikan pangkatnya dalam harem istana," ucap Janda Permaisuri sembari mengambil salah satu cangkir teh, ia berhenti sejenak untuk mencium aroma dari teh itu sebelum meminumnya dengan begitu elegan.

"Terima kasih banyak, Yang Mulia," ucap Jeongguk sembari tersenyum tipis. Ia berusaha terlihat tenang, padahal jantungnya sudah berdetak lebih cepat dari biasanya, ia sangat gugup dan takut.

"Baiklah langsung saja ke intinya. Selir Jeon, aku memintamu untuk segera meninggalkan istana dalam kurun waktu tiga hari."

"A-apa?"

Suasana menjadi sunyi, Janda Permaisuri kembali meminum tehnya dengan tenang sebelum berkata, "kau tahu? Setelah kedatanganmu di istana, tempat ini menjadi kacau. Dimulai dari kecelakaanmu, lalu kolusi para selir, selain itu, Taehyung tampaknya sangat tergila-gila padamu dan akan melakukan apapun untukmu, ia tak jarang meninggalkan pekerjaannya hanya untuk menghabiskan waktu untukmu. Kau seperti siluman rubah yang menyihir Yang Mulia Kaisar sampai sedemikian rupa. Kecantikanmu adalah jenis kecantikan yang membawa bencana. Aku tidak bisa terus membiarkanmu ada di sini, oleh karena itu, harap segera meninggalkan istana dalam kurun waktu tiga hari, jika tidak, aku terpaksa harus melakukan sesuatu pada keluargamu."

Jeongguk tercengang. Apa katanya tadi? Dirinya siluman rubah? Bah! Lelucon macam apa yang ia katakana saat ini, ketakutan di hatinya berganti dengan kemarahan, dan beraninya dia mengancam seorang Jeon Jeongguk! Tunggu, tapi memang janda permaisuri ini memiliki posisi lebih tinggi darinya, dia jadi sedikit menciut tapi tetap menggerutu di dalam hati.

'Ha! Memang betul, kebanyakan Janda Permaisuri itu tidak baik!'

'Dan memangmya itu salahku jika Kaisar jatuh cinta padaku? Aku saja baru tiba di sini beberapa bulan yang lalu!'

Melihat Jeongguk yang terdiam di tempatnya, Janda Permaisuri tersenyum miring.

"Atau kau bisa mengusulkan kepada Taehyung untuk segera mengambil gadis, salah satu putri bangsawan, untuk dijadikan ratu, dengan itu mungkin aku bisa mempertahankan dirimu di dalam harem dan menjamin keluargamu hidup dengan sejahtera. Bagaimana Selir Jeon? Apa keputusanmu?"

"Apa yang terjadi jika aku menolak?"

"Aku tidak akan kekurangan apapun jika kau menolak. Tapi kau yang akan hancur. Bukan hanya kau, tapi keluargamu juga bisa terseret. Aku dapat melakukan apapun, Selir Jeon. Jadi? Pilih keluar, mencarikan permaisuri untuk Taehyung atau kehancuran dirimu dan keluargamu?"

'Tidak adakah pilihan bersantai dan tidur?! Soal ini lebih susah daripada semua soal ujian CSAT!' 

Last Concubine [taekook]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora