"Tae, kau tak sibuk hingga terus mengoceh dihadapan ku?" Sela Yoongi.
"Tentu aku sibuk, dasar pria tua." Ketus Kim Tae.
Yoongi hanya dia sambil memejamkan matanya bersandar pada kepala ranjang.
"Aiiiishhh." Tae gemas sekaligus kesal melihat dan mendengar respon Yoongi. Ia berbalik menuju pintu keluar.
Sebelum membuka kenop pintu itu, Tae mendekati sekretaris Kim. "Kau sangat hebat bisa bekerja dengan pria keras kepala sepertinya. Aauuuh~ menjengkelkan." Cibirnya menyindir Yoongi yang selalu tak memperdulikan kesehatannya.
"Bawa tuan mu pulang sekretaris Kim." Lanjut Tae.
Tae menoleh kearah Yoongi, "Hyung! Jika aku merawatmu dirumah mu pastikan pembayaran dua kali lipat, ingat itu!" Tegas Tae langsung memalingkan wajahnya dan pergi dari sana.
Sekretaris Kim terkekeh melihat interaksi dua pria tampan itu.
"Dokter Kim pasti sangat mengkhawatirkan mu, Tuan." Ujarnya.
Yoongi tertawa ringan kala mengingat bagaimana Tae memperlakukannya dengan baik, selalu mengomel dan tak diam saat dirinya tak menuruti perkataan pria bermarga Kim itu.
"Sekretaris Kim. Siapkan mobil untuk ku pulang." Perintah Yoongi.
"Semua sudah disiapkan Tuan, sopir dan beberapa bodyguard sudah siap diluar." Jawab Sekretaris Kim sopan.
-
Dapur kecil bernuansa coklat itu kini penuh dengan alat dan bahan untuk membuat kue.
Dengan apron berwarna hitam, tangan Jisoo lihai memasukan bahan-bahan itu kedalam wadah.
Tahap demi tahap terselesaikan dengan rapih. Tak lupa, senyum Jisoo sedari tadi terukir tanpa henti.
Kini, saatnya ia memasukkan adonan dalam cetakan itu kedalam oven. Wanita berparas indah ini menunggu beberapa saat sampai adonan yang ia buat menjadi kue yang sempurna.
Jisoo menaruh tangannya diatas meja-menumpukan kepalanya disana. Tatapan Jisoo tak beralih dari oven yang memperlihatkan kue yang mulai mengembang. Perlahan tatapan itu mulai kosong, dan..
"Soo-ya. Apa yang kau buat malam-malam begini?" Jung Ho muncul menghampiri Jisoo yang sedang menunggu kue nya.
"Yak! Appa. Kenapa kau bangun? Aku sedang menyiapkan kejutan untukmu. Tapi kau menghancurkannya." Keluh Jisoo manja pada sang ayah.
Jung Ho tertawa keras, "Omo, bagaimana ini? Haruskah aku tidur kembali dan berpura-pura terkejut nanti?" Goda Jung Ho pada sang putri.
"Appa~!" Jisoo mengatupkan bibirnya.
"Baiklah, maafkan appa karena bangun malam-malam seperti ini dan mengacaukan rencanamu." Jung Ho mengusap pucuk kepala Jisoo lembut membuat Jisoo tersenyum lebar. "saengil chukkae appa." Ucap Jisoo pada pria yang mempunyai peran lebih dari seorang ayah.
Ting.
Suara oven menyadarkan Jisoo yang baru saja memutar kenangan indahnya di masa lalu. Jisoo masih tersenyum, namun pipinya terlihat basah karena air mata yang tak Jisoo inginkan jatuh dengan sendirinya. Dengan cepat Jisoo mengusap air mata itu dan berdiri memasang sarung tangan untuk mengambil kue didalam oven yang sudah matang.
YOU ARE READING
WHY? [왜요?]
FanfictionSeorang pengusaha muda bernama Min Yoongi mengalami teror dalam hidupnya karena satu permasalahan yaitu hak waris dari sang ayah. Ia harus selalu siap dengan keadaan apapun itu, karena seseorang yang tak ia ketahui menginginkannya mati dan mengambil...
내 눈물로 | With My Tears
Start from the beginning
![WHY? [왜요?]](https://img.wattpad.com/cover/250173207-64-k786753.jpg)