"Demamnya sudah turun, tapi sepertinya tubuhnya masih lemas. Apa Johnny hyung pernah seperti ini sebelumnya?" Taeyong mengangguk.
"Ini kedua kalinya dia begini." mendengar itu membuat Jaemin merasa heran.
"Apa dia tidak pernah sakit?" Taeyong mengangguk.
"Dia, Mark, Jeno, Jaehyun, Yuta, dan Lucas adalah orang yang hampir tidak pernah sakit. Orang-orang ini hanya akan sakit saat mereka benar-benar sudah merasa lelah luar biasa. Berbeda denganku, Renjun, Jisung, Ten, Haechan, dan Chenle, kami adalah orang-orang yang sering sekali sakit. Sisa penghuni lainnya bukannya tidak pernah sakit, mereka juga pernah sakit, tapi frekuensinya tidak sebesar aku." jawab Taeyong. Jaemin mengangguk paham.
"Oh aku melihat ada bangunan kecil dengan tulisan 'Pets' apa di sana tempat binatang peliharaan?" tanya Jaemin, Taeyong mengangguk.
"Kebanyakan kucing dan anjing, aku sendiri punya akuarium yang ada di kamar." ujar Taeyong.
"Woaah, jadi ingin lihat, aku belum pernah masuk ke sana, aku tadi tidak sengajar melihatnya saat melihat keadaan luar dari jendela dapur." ujar Jaemin.
"Setelah masuk ke sana pastikan kau tidak berada di dekat Jeno, dia punya alergi pada bulu meski dia punya tiga ekor kucing." Jaemin mengangguk mengerti.
"Taeyong hyung lukanya bagaimana? Perbannya sudah diganti?" Taeyong menatap perutnya dan meringis pelan.
"Perbannya belum diganti." Jaemin menghela nafas.
"Duduk di sofa, aku keluar sebentar." Taeyong menurut. Jaemin pergi keluar untuk mengambil kotak P3K. Perban Taeyong harus diganti, itu kata dokter yang disampaikan lewat Yuta. Kalau Jaemin ingat, semenjak Taeyong keluar rumah sakit, tepatnya di hari kedua Jaemin berada di mansion itu, Jaemin tidak melihat Taeyong mengganti perbannya.
Jaemin kembali masuk ke kamar dan melihat Taeyong duduk di sofa.
"Taeyong hyung, coba sini sebentar, duduk di tepi ranjang Johnny hyung yang sebelah sini." Jaemin menepuk sisi kosong di kasur Johnny, Taeyong menurut dan menghampiri Jaemin.
"Buka bajunya" Taeyong sekali lagi hanya menurut. Jaemin tersenyum tipis.
"Tubuhmu terbentuk sempurna meski tidak sesempurna Johnny hyung, tapi tubuhmu nampak kuat." ujar Jaemin, tentu saja Taeyong yang mendengar itu malu. Dengan posisi tubuh agak ke belakang, Jaemin mulai membuka perban lama Taeyong, dia dengan telaten mengobati dan mengganti perban Taeyong.
"Sudah selesai" ujar si manis dengan ceria. Taeyong segera meraih kaosnya tadi dan memakainya kembali.
"Aku jadi khawatir sekarang" ujar Jaemin tiba-tiba, Taeyong menatapnya bingung.
"Apa yang kau khawatirkan?" tanya Taeyong.
"Kalian, kalian mungkin memang tampak kuat di luar, tapi kalian hanya sekumpulan orang yang tidak peduli pada diri kalian sendiri." ujar Jaemin.
"Aku sekarang jadi ragu, haruskah aku pergi bekerja dan mengabaikan kondisi kalian jika hal seperti ini terjadi?" Taeyong langsung terdiam.
***
Makan malam Johnny masih sama dengan bubur, sore tadi dia bangun dan dibantu Jaemin berjalan ke kamar mandi, di mana Jaemin sudah menyiapkan bathtub dengan air hangat. Johnny akui dia kembali merasa segar setelah mandi.
Jaemin juga dengan telaten mengurusnya, mencarikannya pakaian yang nyaman, mengeringkan rambutnya, dan kini menyuapinya bubur.
"Jaem, aku dua hari makan bubur rasanya mau muntah saja." Jaemin terkekeh mendengar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fiksi Penggemar⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...
![[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN](https://img.wattpad.com/cover/269436347-64-k733470.jpg)