#13: Sorry, Again

4.4K 697 133
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jovan membanting ponsel nya ke lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jovan membanting ponsel nya ke lantai. Mengusap wajah nya dengan kasar, sialan, kepala nya berdenyut sedaritadi dan semakin sakit saat memikirkan bagaimana Jevais yang kehujanan hingga mimisan tengah menunggu nya di halte bus dekat kampus.

Bagaimanapun, ini salahnya.

Wajar jika Jevais—bahkan teman-teman nya, Harsa dan Juna—marah kepadanya. Kalau dari awal Jovan sudah memberi kabar yang pasti, sekarang Jevais akan terbaring di kasur nya bukan di rumah sakit.

Apalagi melihat banyaknya pesan dan miscall yang masuk ke ponsel nya sungguh membuat Jovan dilingkupi oleh rasa bersalah. Ia harus siap kalau nanti saat Jevais sudah sadar, ia bisa aja marah dan menghindari Jovan.

Nostalgia. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang