𓆩 ﹫. 24

Mulai dari awal
                                    

"Tentu Tuan" Tuan Wilson mengambil alih Minhyung

"Minhyung kau disini dulu bersama uncle Wilson, mommy ingin berbicara dengan uncle Mark. Jangan nakal okay" Ucap Haechan dan di balas anggukan oleh Minhyung

Setelah itu Haechan kembali keluar dan berdiri di hadapan Mark yang masih diam di tempat.

"Apa yang sudah kau lakukan?" Tanya Haechan tatapan nya sangat sulit di artikan namun ada kesan dingin dari nada bicara nya.

"Apa maksud mu?" Tanya Mark balik, ia tidak mengerti maksud Haechan

"Apa yang sudah kau katakan pada Minhyung sampai ia memanggil mu dengan sebutan itu. Apa kau memberitahu Minhyung bahwa kau ayahnya?" Tanya Haechan lagi. Kejadian lima tahun lalu kembali berputar di kepalanya. Dadanya mulai terasa sesak. Ia menahan sesuatu yang merangsek keluar dari pelupuk matanya.

"Jawab Mark! Kenapa diam?" Haechan menaikan suaranya satu oktaf

"Ya, aku memberitahu Minhyung bahwa aku ayah kandung nya. Itu aku lakukan demi Minhyung, ia tidak pernah mengetahui bagaimana rupa ayahnya sejak dia lahir" Jelas Mark

"Itu salah mu! Kau yang membuat Minhyung tidak mengetahui bagaimana rupa ayahnya! Kau yang membuat nya seperti itu!" Pekik Haechan

Orang-orang di sekitar mulai memandang kearah mereka.

"Haechan maafkan aku, akh benar-benar menyesal. Ku mohon maafkan aku" Mark mulai memohon

"Kau baru menyesal sekarang?! Setelah apa yang kau perbuat?! Kemana saja kau selama ini ha?! Kau menghancurkan hidup ku! Jika saja ayah tidak meminjam uang pada ayah mu, aku tidak sudi menikahi pria brengsek seperti mu Mark Lee!" Amarah Haechan sudah sampai pada titik tertinggi

"Haechan ku mohon dengarkan aku, sungguh aku menyesal. Aku merasa kehilangan. Aku menyesal telah kembali pada wanita licik itu. Ternyata dia hanya memanfaatkan ku" Mark lagi-lagi memohon. Runtuh sudah sosok Mark yang di kenal dingin dengan wajah datar yang selalu ia tunjukkan.

"Kau pantas mendapatkan nya. Aku sudah memperingatkan mu untuk tidak kembali kedalam hidup ku lagi. Aku bisa bahagia tanpa dirimu, lebih baik sekarang kau pergi dan jangan pernah kembali lagi!" Usir Haechan. Air matanya sejak tadi mengalir dengan deras.

"Tidak! Aku tidak akan pergi sampai kau memafkan ku!"

"Sampai kapan pun aku tidak akan memaafkan mu Mark. Aku membenci dirimu!" Setelah mengatakan itu Haechan pergi meninggalkan Mark yang masih diam mematung.

Mark menatap kepergian Haechan bersama Minhyung. Mark menundukkan kepalanya, sungguh ia sangat menyesal. Ia tidak tahu jika Haechan selama bersamanya hanya rasa sakit yang dia dapat.

"Sebesar apa luka yang aku berikan pada nya hingga ia membenci ku.." Lirih Mark

Drashh

Tiba-tiba hujan turun dengan deras membasahi bumi. Orang-orang mulai berlarian kesana kemari menghindari deras nya hujan.

Berbeda dengan Mark, ia masih berdiri di tempat nya tanpa berniat berteduh sedikit pun. Seperti yang ia ucapkan, dia tidak akan pergi sebelum Haechan memaafkan dirinya.

Orang-orang di sekitar menatap aneh kearah Mark karena ia tidak pergi untuk berteduh.

.

.

.

Sudah sekitar 45 menit lamanya Mark berdiri di tengah hujan yang tiada hentinya membasahi bumi.

Mark benar-benar tidak berniat untuk berteduh. Yang ia inginkan Haechan memaafkan dirinya itu saja.

Mark menundukkan kepalanya, menghiraukan tubuhnya yang sudah basah terkena guyuran air hujan. Ia menahan rasa dingin yang menusuk. Hujan yang di barengi dengan angin yang tidak terlalu kencang mampu membuat siapa saja merasakan dinginnya saat ini.

Begitupun Mark, tubuhnya sudah bergetar kedinginan, kulit putih itu semakin terlihat pucat, bibir yang sebelumnya berwarna peach itu kini berubah pucat pasi seakan tidak ada darah yang mengalir disana, giginya terdengar gertakan kecil, kepalanya terasa pusing. Tapi Mark tidak memperdulikan keadaannya yang sudah terlihat seperti mayat hidup, bahkan kesadarannya hampir hilang.

Tiba-tiba Mark tidak merasakan guyuran hujan yang membasahi dirinya, ia mengangkat kepalanya dan betapa terkejutnya dirinya saat melihat seseorang tengah berdiri di hadapan nya sambil memayungi dirinya.

"Mau sampai kapan kau akan berdiri di tengah hujan seperti ini?"

"Haechan-ah..."

Tbc...
Yahoo aku kembali

Ntah ini bisa di blng double up ato gmn. Tpi ku pengen aja up

Akankah Haechan memaafkan Mark? Atau sebaliknya?
Tunggu di chp selanjutnya yyaa -!

Aku harap kalian ttp nunggu chp berikutnya dan ga bosen sma fanfic ku^^

Sampe sini dulu ya
Jgn lupa vote komen dan share okay

See you next time...

I Love U but I Hate U「MarkHyuck」✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang