𝐇𝐢𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐨𝐝𝐝𝐞𝐬𝐬 × Ø4

Start from the beginning
                                    

So, sometimes aku akan menjaga image ku dilihat aku berada atau saat di perlukan.

Mengitari pandangan sekitar kantin, tidak menemukan Judah.

Lalu, aku berjengit kaget, aku merasakan Ally juga yang duduk di sebelahku.

Ternyata Newton yang baru datang sambil menghantam botol plastik minum nya di meja.

"Geez, you scared me!" runtuk Ally.

"Yeah, geez, what is wrong with you?" tanyaku.

"No!" seru Newton. Mengambil duduk di depan kami. Jari telunjuknya menunjukku.

"What is wrong with you ?" tanyanya.

"I'm fine." jawabku.

"You are not fine, Athena. You are in danger!!"

Aku menatap Newton aneh. Aku tidak mengerti arah pembicaraan ini. Tentu saja aku baik-baik saja, buktinya aku duduk dan menikmati salad buahku.

So, dari mana aku berada dalam bahaya?

"O tentu saja, milady." ucap Newton seakan menjawab pertanyaan dalam pikiranku.

"What the hell was that earlier Athena? Berlari mengejar a new boy, yang bahkan penampilannya terlihat berantakan. Aku bisa merasakan cowok itu berbahaya. He seems like a bad boy." ujar Newton dengan wajah seriusnya.

Ia lalu beralih menatap Ally yang sibuk chatan dengan of course pacarnya.

"Benerkan Ally? Kamu juga merasakan apa yang aku rasakan?"

Ally mengkerutkan keningnya, "tentang?" wajah Ally berubah menjadi sedih dan menyesal, " Kalo perasaan, bukannya kamu udah tau, hatiku tetap pada Keir, Newt."

Newton memejamkan kedua matanya, memijit tulang hidungnya.

Aku menahan senyumku dan menyembunyikannya dengan menyuapi diriku salad buah. Newton terlihat frustasi.

"Al, gue udah mengerti itu. You don't need to say it. I'm still hurt broken, you know."

"I'm sorry." ucap Ally sedih.

"It's okay." Newton tersenyum.

Sudah aman untuk mengatakan bahwa Newton sekarang sudah membaik. Sedikit mulai sedikit. Meski tidak sepenuhnya.

Newton, disini, my best friend, menyukai Ally diam-diam untuk waktu lama. Tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya.

Saat memilikinya, laki-laki itu sadar, ia terlambat.

"So, like I was saying before Ally, kamu ngerasa Judah ini orang yang berbahaya kan?"

"Hmm... I don't know, Newt. I can't just tell you and judge Judah by the cover." ucap Ally.

"Mungkin saja Judah tidak seburuk penampilannya." lanjutnya.

Newton menghela nafasnya.

"Ini bukan dirimu, Athena. Don't run after a boy. Avoid boys like their are curse. Cold with every boys. Lalu, tiba-tiba aja, setelah cowok ini datang, kamu berubah," ucap Newton padaku.

"Apa yang kamu liat dari Judah ini emangnya? What makes you change?" tanyanya khawatir.

Jujur saja, jika aku tau, aku dapat memberitahu jawabannya.

Namun nyatanya, aku tidak menemukan satupun alasan atau jawaban yang cocok.

Saat aku tidak memberi jawaban. Newton mengusap puncuk kepalaku.

"I just don't want you get hurt, Athena. Kamu tidak terlalu dekat dengan laki-laki."

"What if this new boy, or this bad boy, get advantages from you?"

𝐇𝐢𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐨𝐝𝐝𝐞𝐬𝐬 [ON HOLD]Where stories live. Discover now