one ( 1 )

202 21 6
                                    

Seorang wanita cantik, bertubuh tinggi dengan dandanan minimalis dan style mewah berjalan memasuki universitas ternama di kota Seoul Korea Selatan, wanita itu terus melangkah sembari memegang tas limited edition miliknya. Tatapan wanita itu dingin dengan wajah sedikit ia angkat seakan dirinya adalah orang paling penting di sini. Langkah kakinya penuh dengan percaya diri, hingga semua mata hanya tertuju pada nya.

"Soo..!!" Teriak seorang wanita dari belakangnya.

Soo memutar bola matanya malas "Aish..... wanita ini senang sekali menghentikan langkah ku" batin Soo jengah.

Wanita yang sedari tadi memanggil Soo itu kini berdiri tepat di samping Soo "Kau ini tidak bisa ya sekali saja menunggu ku?" ucap wanita itu, raut wajahnya kesal bukan main.

"Kenapa harus menunggu mu? Menunggu mu hanya akan membuang waktu ku saja" jawab Soo dengan wajah datarnya, mengabaikan tatapan kesal wanita di sampingnya.

"Ayolah Soo... jangan seperti ini oke? Kau lupa kalau aku ini sahabatmu?" Tanya wanita tersebut dengan wajah lesunya. Mendadak ia merasa mood nya turun hanya dengan melihat wajah angkuh Soo.

Soo menghela nafas berat "Hmm baiklah, maafkan aku nee" ucap Soo kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

"Tuhkan di tinggal lagi" gerutu Reyna kesal sambil mengikuti langkah kaki Soo.

Soo melihat ke sekelilingnya namun ia tidak melihat namja itu di mana pun "Apa dia belum datang" gumamnya sembari menatap sana-sini.

"Kau lupa, hari ini hari senin hm?" Ujar Reyna memperhatikan riasannya pada cermin yang selalu saja ia bawa kemana-mana.

"Hari Senin?" Beo soo menatap Reyna yang masih saja sibuk pada kegiatannya itu.

"Hari ini Jungkook berada di perpustakaan, bukankah dia akan ke perpustakaan lebih awal saat hari Senin?" Tanya reyna tanpa melihat Soo, karena mata gadis itu masih sibuk menatap pantulan wajahnya di cermin kecil tersebut.

"Kau tau dari mana?" Tanya Soo menatap Reyna penuh selidik.

"Ya ampun Soo, aku ini sahabatmu yang cantiknya minta ampun. Jelaslah aku tau, apalagi pria itu adalah cinta pertama mu" jawab Reyna santai yang kini menatap Soo dengan senyum manisnya.

So berdecak "Ya sudah lupakan saja, aku akan melihatnya nanti setelah kelas selesai" Soo pun kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Reyna yang melihat tingkah sahabatnya hanya bisa menghembuskan napas pelan "Ayo Reyna... sabar-sabar, kau harus bersabar jika berhadapan dengan Soo" gumamnya mengelus dada prihatin.

"Beginilah nasib orang cantik" lanjutnya sembari berlari mengejar Soo yang sudah jauh di depannya.

*

*

"Jung apa kau tak mau ikut ke kantin? dari tadi kau hanya sibuk membaca buku" ucap Jimin yang sedari tadi memperbaiki rambutnya kini menatap Jungkook kesal.

"Aku tidak lapar, pergilah kalau kau ingin... tidak usah menungguku" jawab Jungkook yang masih saja fokus pada buku di hadapannya.

Jimin menghela nafas, beginilah nasibnya bila berteman dengan laki-laki cuek bin dingin "Baiklah, aku paham kenapa kau tidak ingin ke kantin, kau pasti tidak mau bertemu dengan Soo kan?" Tuding Jimin yang saat ini sudah beranjak dari duduknya.

Mendengar perkataan jimin barusan, seketika membuat Jungkook menghentikan aktifitasnya "Jika kau sudah tau alasannya maka jangan bertanya lagi! Kau tau? Itu sangat menganggu!" jawab Jungkook benar-benar dingin.

Jimin meneguk salivanya susah melihat raut wajah menyeramkan sahabatnya itu "Baiklah-baiklah, aku pergi. Nee aku doakan semoga kalian berjodoh" ucap Jimin langsung berlari terbirit-birit keluar  perpustakaan sebelum mendapat amukan dari Jungkook.

Get Your Love SomedayWhere stories live. Discover now