"Hai, John."
"Hey, dude." Johnny dan Taeyong berpelukan seperti pria biasanya. Setelah Johnny menoleh pada Taeyong, mata bulatnya mengerjap lucu menatap Johnny, membuat kekehan terdengar dari bibir Johnny.
"Halo Taeyong." sapa Johnny, mengetahui phobia Taeyong. Johnny tidak menyodorkan tangannya.
"Hai, John—." ucapan Taeyong menggantung karena lupa nama pria tinggi didepannya itu.
Johnny tertawa pelan, "Johnny. Namaku Johnny."
"Iya, Johnny." Taeyong tersenyum canggung.
"Silahkan masuk." ucap Johnny membuka lebar pintunya dan bergeser kesamping agar Jaehyun dan Taeyong bisa masuk kedalam.
Jaehyun mengangguk, lalu menoleh kearah Taeyong. "Ayo Taeyong."
Jaehyun menggenggam tangan Taeyong dan membawanya masuk, tindakan itu tak luput dari perhatian Johnny. Membuat pria tinggi itu menautkan kedua alisnya bingung, tapi masih ingin diam tak bersuara apapun.
"TAEYONG!!! Lama tak bertemu denganmu!!!" suara cempreng masuk kedalam telinga Taeyong, bersamaan tubuh mungil Ten yang berlari kearahnya ingin memeluk tapi tiba-tiba terhenti seketika.
"Ah maaf aku terlalu bersemangat." kekeh Ten, menggaruk kepalanya dengan sedikit canggung.
Taeyong menggeleng pelan, "Tak apa, Ten." tersenyum tipis, Taeyong menyodorkan beberapa kantong plastik pada Ten,
"Ini, aku membawakan buah dan beberapa kue kering."
Kantong plastik itu diterima Ten dengan baik, "Dan ini bir dan soju pesanan kalian." kali ini Jaehyun memberikannya pada Johnny.
"Thank you, dude."
"Ayyo Jay!" suara lain yang terdengar asing membuat Taeyong menoleh. Pria berambut pirang yang sedikit panjang itu memeluk Jaehyun, menepuk punggung lebar Jaehyun kuat.
"Bakamoto Yuta." balas Jaehyun.
Yuta melepaskan pelukannya dan menepuk keras lengan Jaehyun, "Sialan! Lama aku tak bertemu denganmu, kukira kau sudah ditelan bumi."
"Kurang ajar!"
Pria yang Taeyong ketahui bernama Bakamoto Yuta itu menoleh padanya, "Ini Tuan Putrimu?" anggukan Taeyong lihat dari Jaehyun.
"Namaku Nakamoto Yuta." Yuta menyodorkan tangannya pada Taeyong, mendengar itu Taeyong mengernyit. Bukankah namanya Bakamoto Yuta?
Melihat Taeyong yang kebingungan membuat Yuta tertawa, "Ah, Jaehyun suka mengolok-ngolok namaku." Taeyong mengangguk paham.
Ketika mulut Taeyong terbuka, "Lee Taeyong." tidak, itu bukan suara Taeyong melainkan suara Jaehyun yang membalas uluran tangan Yuta.
Yuta yang mendengar itu apalagi tangannya digenggam erat oleh Jaehyun menatapnya datar, "Namamu berubah sekarang?"
"Maaf, tapi bersentuhan dilarang." ucap Jaehyun sembari menyembunyikan Taeyong dibelakang tubuhnya. Tanpa tau ada yang mengernyit ketika melihat tingkahnya tadi.
"Kau saja menempel seperti cicak padanya." tunjuk Yuta pada Jaehyun yang menarik Taeyong agar semakin menempel padanya.
"Ya hanya aku yang bisa." sahut Jaehyun tak mau kalah, membiarkan Yuta yang mendelik padanya.
Ten berdecak kesal, "Kalian ini. Mejanya sudah selesai belum? Tata semua makanannya dimeja. Sekalian nyalakan saja langsung grillnya, panggang dagingnya." perintah Ten lalu mendorong para pria dominan itu satu-persatu agar segera melakukan kerja rodi.
YOU ARE READING
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 24
Start from the beginning
