"Melihat cengiranmu itu, aku yakin kau sedang mengobrol dengan Jisoo Unnie" kekeh Rose, melirik Jennie yang tersenyum puas.

"Dia baru saja makan siang dan sedang ada kelas sebentar lagi" kata Jennie, ringan.

Mereka turun disebuah café kecil dan segera memesan makanan. Jennie tidak lupa mengambil fotonya bersama dumpling dan mengirimkannya ke Jisoo. Dia tahu gadis itu sedang ada kelas dan tidak akan segera membalasnya jadi dia meletakkan handphonenya sambil mengobrol bersama kedua maknae itu.

"Bagaimana seleksi cheerleader, Lisa?"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Bagaimana seleksi cheerleader, Lisa?"

"Tidak terlalu buruk" gumam Lisa "Beberapa sudah memiliki dasar menari, tapi kami perlu memberikan trial pada mereka sebelum benar-benar bergabung" dia menjelaskan.

"Sama halnya dengan tim basket" Jennie mengangguk "Apa jurusan musik tidak ada kegiatan selama libur semester, Chaeng?"

"Kami bebas menggunakan studio musik" kata Rose "Aku sedang menulis lagu dengan beberapa teman, mungkin juga akan sering ke kampus" dia menyendok nasi goreng di depannya.

"Aku tidak sabar mendengarnya" Lisa berkedip pada Rose sementara Jennie tertawa ketika melihat wajah gadis itu sedikit bersemu.

# # #

"Hari yang melelahkan" Jennie menghela napas seraya menjatuhkan dirinya ke tempat tidur.

Dia baru saja mengganti pakaian dan merasa rasa lelah mulai menjalar di tubuhnya. Jennie mengambil ponselnya dan belum menemukan pesan dari Jisoo, mungkin gadis itu masih sibuk. Pandangan Jennie tiba-tiba mengarah pada kotak di samping tempat tidurnya yang merupakan hadiah dari Jisoo. Penasaran, akhirnya dia membuka kotak itu dan melihat tulisan di amplop-amplop itu.

Open it first

Jennie tersenyum ketika melihat tulisan Jisoo dan memutuskan untuk membuka surat itu.

Hai Jendeukie,

Kalau kau membuka surat ini, berarti aku sudah di Jepang dan kau sudah menemukan kotak ini di bawah ranjangmu. Maaf karena aku tidak memberikannya langsung padamu, tapi aku ingin memberikanmu kejutan.

Aku tahu aku harus pergi jauh darimu untuk sementara waktu, tapi aku sudah menyiapkan semua ini selama beberapa minggu dan ku harap kau menyukainya. Setiap amplop berisi pesan dariku dan pastikan kau membaca tulisan di depan amplop sebelum memutuskan membukanya. Ingat! Jangan membukanya karena kau penasaran!

Aku hanya ingin kau merasa aku selalu ada disisimu di setiap moment selama aku pergi, dan percayalah kalau aku akan selalu ada untukmu. Jadi pastikan kau membuka setiap amplop untuk setiap moment yang tepat, oke? Ohh.. dan hanya satu amplop untuk satu hari! Jangan membuka terlalu banyak atau amplop itu akan habis bahkan sebelum aku kembali.

Baiklah, semoga kau menyukai semua yang aku siapkan!

Love, Jichu~

Jennie tersenyum meskipun bisa merasakan matanya sedikit memanas. Dia mungkin selalu terlihat keren dan tegar di lapangan, tapi ketika dia berada sendirian di kamarnya dan membaca pesan dari seseorang yang sangat berharga seperti Jisoo, dia tidak akan bisa menahan matanya yang mulai memanas.

Dia melipat surat itu dan mau mengembalikannya ke dalam amplop ketika menyadari di dalamnya terdapat sebuah foto polaroid. Dia menariknya keluar dan tersenyum ketika melihat foto dirinya di Jisoo saat di festival, mungkin Rose dan Lisa yang mengambilnya waktu itu.

Cepat kembali, my Jichu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Cepat kembali, my Jichu...

Open When Letters : JensooDonde viven las historias. Descúbrelo ahora