"Jisoo Unnie semakin terlihat possessive" kekeh Lisa, menginjak gas perlahan ketika lampu sudah menunjukkan warna hijau.
Jennie hanya tertawa lalu segera membalas pesan Jisoo.
Kau semakin pandai memuji, huh?
Aku hanya mengatakan kebenaran!
Kau akan membuat para pemain itu terkena serangan jantung!
Kau berlebihan, Jisoo
Tapi aku menyukainya ;)
Apa yang sedang kau lakukan?
Aku sedang mengecek jadwal kuliahku
Aku bertemu beberapa teman angkatanku, beberapa bahkan dari Korea juga
Rose dan Lisa tersenyum ketika melihat Jennie asyik mengobrol dengan Jisoo di ponselnya. Mereka berdua mencemaskan Jennie sejak kepergian Jisoo ke Jepang, jadi mereka sering mengajak Jennie jalan-jalan ataupun nonton bersama agar gadis itu tidak merasa kesepian. Jisoo juga sudah berpesan pada mereka untuk membantu Jennie selama dia tidak di Korea yang tentu saja disambut baik oleh kedua gadis itu.
Lisa berbelok memasuki wilayah kampus, dia segera memarkirkan mobilnya di lapangan parkir YG University. Dia memilih tempat parkir khusus para pemain dan cheerleader karena lapangan parkir umum nampak sudah dipenuhi kendaraan para calon pemain.
Mereka bertiga segera turun dari mobil, begitu mereka memasuki area lapangan sudah terdengar desas-desus dari para calon pemain basket dan cheerleader.
"OMG, itu kapten YG Unversity, Jennie Kim"
"Lihat itu Lisa!"
"Bukankah itu Park Rose yang tampil di festival lalu! Suaranya luar biasa!"
"Jennie Kim terlihat sangat keren"
"Lisa nampak seksi, pantas dia ketua cheerleader"
Lisa merasa Rose menggandeng lengannya ketika dia mendengar komentar yang terakhir. Lisa tersenyum geli ketika melihat Rose sedikit mengerucutkan bibirnya dan mengeratkan gandengannya di lengan Lisa.
Ketua cheerleader itu menghentikan langkahnya, membuat Rose bingung dan memandangnya dengan tanda tanya.
"Aku lupa melakukan sesuatu" gumam Lisa
"Apa itu?" tanya Rose, bingung
"Ini" Dia mencondongkan wajahnya dan mengecup sudut bibir Rose dengan cepat "Ciuman keberuntunganku" dia berkedip sementara terdengar suara kecewa beberapa gadis yang menyaksikan itu "dan kau nampak manis ketika cemburu" dia berbisik.
"A-Aku tidak cemburu" protes Rose "dan jangan lakukan itu tiba-tiba, a-ada banyak orang yang melihat" wajah gadis itu memerah.
"Bagus, berarti semakin banyak yang tahu bahwa aku sudah ada yang punya" Lisa berkedip dan membuat wajah Rose semakin bersemu.
YOU ARE READING
Open When Letters : Jensoo
RomanceJisoo berhasil meraih impiannya untuk mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri, namun disisi lain itu berarti dia harus meninggalkan Jennie di Korea Selatan. Apakah jarak diantara mereka akan menjadi penghalang? ataukah jarak membuat perasaan me...
Open It First
Start from the beginning