1/5; Bertemu partner

Start from the beginning
                                    

Bola bulat itu diam dan tidak bersuara, felix baru ingat kalau benda ini adalah salah satu bagian dari sistem game. Tentu saja dia tidak akan mengatakan jawaban nya dengan begitu mudah. Felix mengerang dan tiba tiba merasa sangat frustrasi, dia melambaikan tangan, kemudian bola bulat itu melayang kembali ke atas dengan patuh.

Felix kembali berjalan ke arah pintu dan berkata kepada orang di luar sana.

"Sangat bahaya di luar, pergilah ke suatu tempat yang aman dan bersembunyilah, ketika aku selesai keluar dari sini aku akan mencari dan menemukan mu!"

Felix bisa mendengar suara suara aneh dari zombie itu terdengar semakin garang dan banyak, dia mengetuk pintu itu keras keras, lalu orang itu menjawab.

"Apa kau yakin bisa menemukanku?"

"Aku akan menemukanmu!"

Kedengaran nya orang itu melakukan beberapa pukulan terakhir, suara aneh itu semakin berkurang dan akhirnya menghilang. Tapi dari balik pintu, felix bisa merasakan keletihan yang teramat dari orang itu.

"Kau baik baik saja? Apa kau tergigit?"

"Tidak, kau masih belum bisa menemukan kuncinya?"

Felix menatap ke sekeliling dan mulai sedikit putus asa, "Sepertinya begitu, apa masih ada zombie di sana?"

Diam sebentar, "Mereka mati"

"Ada berapa banyak?"

"Sekitar... Lima"

"Apa!?" felix memekik, merasa sangat tidak percaya.

Orang ini, apakah dia dewa? Mengapa dia bisa menghabisi lima zombie dalam waktu singkat? Sedangkan dia harus menghabiskan waktu hampir setengah jam hanya untuk menghabisi satu zombie. Mungkin di titik ini dia boleh berpikir kalau orang ini bukanlah orang sembarangan.

"Kenapa?" orang itu bertanya dengan santai, saat keheningan muncul diantara mereka.

Felix berkedip, "Tidak, tidak apa apa, aku hanya sedang mengagumi mu"

Suara tawa rendah terdengar dari orang itu, "Kau tidak punya banyak waktu untuk mengagumiku, kau harus segera mendapatkan kuncinya"

"Aku mengerti, tapi seperti yang aku katakan. Bersembunyilah di suatu tempat, aku berjanji akan menemukanmu cepat atau lambat"

"Sebaiknya kau cepat, aku bukan orang sabaran"

Felix mendengus, dan tertawa kecil "Aku mengerti"

Tanpa berkata apa apa lagi, orang itu segera berlari menjauh. Felix sebenarnya sedikit khawatir jika dia tidak bisa menemukan orang itu, berhubung gedung sekolahnya sangat luas dan dia juga belum memiliki kekuatan khusus untuk melumpuhkan para zombie.

Tetapi ketika dia mengingat bahwa ada orang lain diluar sana yang menunggunya, felix sedikit bersemangat, dan dia dikembalikan lagi dalam kebimbangan mengenai petunjuk itu. Lalu dia terduduk dan bersandar pada pintu, ruangan kembali hening lagi dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Dia tidak tahu pukul berapa ini, tetapi matanya merasa sangat berat dan felix ingin pergi untuk tidur. Akan tetapi ini bukan waktu yang tepat untuk merasa mengantuk, dia tidak bisa melakukan apa apa dan menghela nafas berat.

"Game sialan game sialan game sialan" ia membenturkan belakang kepalanya perlahan ke pintu, hampir merasa gila.

Dalam kesunyian itu, dia melirik mayat zombie yang masih tergeletak menyedihkan di atas lantai. Felix diam untuk beberapa saat lagi, matanya menerawang ke sekitar, kemudian tatapan nya jatuh pada noda merah di atas sepatunya.

World has fallen; HyunlixWhere stories live. Discover now