Mereka lalu duduk. Didepan ayahnya yang masih menelisik. Mereka merasa sedang di sidang saat ini.

"Jadi?" Sepertinya ayahnya tidak mau berbasa-basi barang sejenak.

"D-dia_"

"Saya Jeon Jeongguk, Tuan. kekasih putri anda." Potong pemuda itu. Wajahnya tampakkan senyum manis.

Taehyung tatap ayahnya kembali. Ada anggukan yang pria paruh baya itu berikan.

"Terus, tujuan kamu kesini ada apa?"

Taehyung kembali tahan nafasnya sejenak. Ayahnya ini benar-benar to the point. Namun sekali lagi pemuda tampan itu tersenyum. Gurat wajahnya tidak menunjukkan bahwa dia takut atau bahkan gentar di beri pertanyaan gamblang seperti itu.

"Niat hati saya. Saya ingin menjalin hubungan serius dengan putri tuan. Jika anda berkenan, dalam waktu dekat saya dan keluarga akan kemari untuk meminang Taehyung." Jawaban pemuda itu lugas. Tidak ada gemetar di nada suaranya.

Ibu dan kedua saudaranya tersenyum senang. Tau bahwa putrinya memang menjalin kasih dengan pemuda di hadapan mereka saat ini. Bangga juga dengan keberanian pemuda itu.

"Begitu?" Tanya ayahnya.

"Ya, tuan!"

"Kalau boleh tau. Kau lulusan apa? Apa pekerjaan mu? Bagaimana latar belakang keluarga mu?"

Taehyung dongakkan kepalanya. Tatapan terkejut dia berikan untuk ayahnya. Namun berbeda lagi dengan Jeongguk yang memang sudah Mengantisipasi hal ini.

"Saya baru lulus kuliah. Kebetulan saya adalah kakak tingkat Taehyung di universitas. Saat ini saya sedang merintis sebuah usaha kecil-kecilan bersama teman-teman. Orang tua saya, mereka petani. Keluarga saya pun di kenal baik oleh orang-orang desa." Jelas Jeongguk. Dirinya jujur. Tidak ada yang ditutupi dalam ceritanya. Dirinya ingin menjalin hubungan berdasarkan kejujuran.

"Usaha kecil? Petani?" Nada Suara ayahnya berubah. Taehyung mulai mual saat ini.

"Iya tuan!"

Pria paruh baya itu helakan nafas.
"Kau tau bukan. Bahwa Taehyung ini putri bungsuku? Jelas aku lebih memanjakannya dibanding saudaranya yang lain. Aku ingin yang terbaik untuk putri bungsuku. Jika Taehyung denganmu apa kau bisa menjamin masa depannya? Usahamu saja masih kecil. Bagaimana kau mau menyenangkan putriku? Bagaimana jika usahamu yang tidak seberapa itu tiba-tiba bangkrut? Mau kau beri makan apa putriku? Aku tidak mau jika putri kecilku harus menderita. Jadi maaf aku menolak lamaranmu!"

Taehyung menatap ayahnya dengan pandangan sedih. Bahkan air matanya sudah menggenang siap tumpah dalam satu kedipan mata. Bahkan kedua kakak dan ibunya pun menatap tak percaya pada  kepala keluarga mereka itu.

Mereka tau, bahwa kepala keluarga mereka sangat menyayangi putri bungsu mereka. Hidup Taehyung selalu dipenuhi oleh kemudahan sebab ayahnya. Memastikan tidak ada yang melukai. bahkan memastikan putrinya tidak pernah merasakan kekurangan. Hingga terkadang Taehyung merasa bahwa dia adalah tuan putri dirumah ini. Keiinginannya selalu terkabul. Tapi bukan berarti dia adalah gadis manja.

Tapi kali ini Taehyung merasa sangat disakiti dan penyebabnya adalah ayahnya sendiri.

"Ayah! Kenapa ayah bicara seperti itu? Aku yakin aku bisa bahagia dengan Jeongguk! Dia adalah pria terbaik yang pernah aku temui! Ayah aku mohon_"

"Tidak Taehyung. Ayah tak memberi kalian restu! Kau tidak akan bahagia dengannya nak! Percaya pada ayah. Akan ayah Carikan pemuda yang tampan dan kaya untukmu. Jangan menangis."

ZoneWhere stories live. Discover now