Chapter 3 Kita Adalah Yang Terkuat

948 123 22
                                    

Satoru kembali ke kediaman keluarga Gojo dengan aura yang berbeda dari sebelumnya. Dia nampak tersenyum dan bersiul di sepanjang lorong.

Orang-orang seisi rumah melihat Satoru dengan terheran-heran.

Apa dia baru saja menemukan sesuatu yang menyenangkan?

Atau dia baru saja berhasil melakukan sesuatu yang jahat?

Satoru langsung melemparkan dirinya sendiri ke atas futon miliknya dan mengingat hal-hal yang baru saja terjadi.

Matanya terbuka perlahan.

Geto Suguru...

Dia bukanlah orang yang Satoru kenal...

Mereka hanya pernah bertemu sekali, itupun 11 tahun yang lalu.

Tapi mengapa...

Satoru memegang dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang berdetak tidak karuan.

Dia telah bertemu dengan banyak orang asing sebelumnya, tapi ini adalah kali pertama ia merasakan sebuah ketertarikan yang sangat kuat.

Apa karena penampilannya? Suaranya? Auranya?

Tidak... Bukan itu semua...

Itu adalah...

"Jika aku dan dia terlahir kembali, aku hanya ingin diriku menyadarinya lebih awal sehingga aku tidak akan mengacaukan segalanya..."

Satoru tersentak dan langsung mengusap matanya. Dia diberkahi oleh six eyes, kemampuannya itu membuatnya melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang biasa, maupun penyihir manapun.

Sekelebat ingatan terkadang memenuhi pikirannya dan melintas di depan matanya. Itu agak merepotkan.

Dia sangat lelah.

Jika memang reinkarnasi itu ada, Satoru hanya bisa memikirkan satu hal; Geto Suguru adalah orang yang berharga baginya di masa lalu.

***

Suguru kembali ke kediamannya. Dia menanggalkan pakaiannya dengan tenang dan mulai menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri.

Sejak kecil, Suguru telah ditinggalkan oleh orang tuanya dan diasuh oleh seorang pendeta, yang merupakan kerabat keluarga Gojo.

Suguru kecil yang dewasa lebih cepat, sangat mengerti bahwa sepertinya semua orang di dunia penyihir membencinya. Entah itu memang sengaja atau tidak, meskipun pendeta merawatnya dengan baik, dia akan segera menyinggung kejahatannya di masa lalu; membunuh orang tuanya sendiri, membantai satu desa, mengancam nyawa banyak orang dan mengkhianati dunia penyihir.

Setelah ia beranjak 17 tahun, Suguru mulai pergi untuk hidup terpisah dari pendeta yang merawatnya dan meyakinkannya bahwa Suguru yang sekarang tidak akan menjadi Suguru di masa lalu. Ia mulai mengelola kuil di pinggir kota, dan hidup dengan damai selama kurang lebih 5 tahun.

Namun, selama itu pula, ia mulai belajar bahwa dirinya memiliki sebuah teknik terkutuk. Sama seperti di masa lalunya; ia bisa memanipulasi kutukan. Meskipun begitu, ia tidak bisa menjadi penyihir jujutsu, demi penyihir lainnya dan kedamaian mereka.

Suguru memakan kare dan nasi yang ia masak dalam diam. Ia tiba-tiba mulai mengingat sesuatu, "Satoru..."

Sejak mata keduanya bertemu, Suguru sudah merasakan sebuah ikatan tak terlihat diantara mereka, dan semenjak saat itu, Suguru percaya bahwa keduanya sudah ditakdirkan untuk sesuatu yang tidak akan ia duga.

***

Pagi-pagi sekali, Suguru seperti biasanya pergi untuk membersihkan kuil. Pada saat itu, matanya langsung tertuju pada Surai putih milik seseorang yang familiar, "Satoru?"

Gojo Satoru no HanayomeDove le storie prendono vita. Scoprilo ora