Day 6 : Siapa yang ngidam?!

2.6K 235 14
                                    

6 Ramadhan 1442H / 18 April 2021
Minggu manis,semanis hidup dalam ekspektasi

*
*
*

"Pak Aldebaran mohon maaf barusan kata resepsionis ada Bu Andin datang,tapi keadaan nya seperti lemas sambil pegang kepala. Orang-orang kantor mau bantu tapi Bu Andin bersikeras buat ke ruangan bapak tanpa bantuan siapapun"

Sore ini setelah Aldebaran selesai meeting, Feli sekretarisnya mengabarkan seperti itu

"Sekarang dimana Andin?" Tanya Al khawatir

"Tadi sudah masuk lift pak,mungkin masih menuju kesini"

"Nanti kamu bilang ke semua karyawan kalau istri saya ke sini,harus ada yang ngikutin dia dari belakang. Setidaknya sampai dia masuk ruangan saya. Paham?" Perintah Aldebaran sambil menuju keluar dari ruangannya

Feli hanya mengangguk lalu kembali bekerja

Tiba di depan lift ternyata Aldebaran berpapasan dengan Andin yang baru saja keluar dari lift.

Kondisi Andin memang agak beda dari biasanya, tapi masih terlihat baik-baik saja. Mungkin tadi Andin memegang kepalanya karena pusing usai turun dari mobil

"Kamu kenapa nggak bilang sama saya kalau mau ke kantor?" Tanya Al ketika mereka sudah tiba di dalam ruangan

"Aku kangen sama kamu,Mas.Soalnya kamu pulang hampir Maghrib Mulu" jawab Andin sambil meletakkan kepalanya di bahu kanan Aldebaran

Andin memejamkan mata sejenak sambil menghirup aroma tubuh favoritnya. Sementara Aldebaran mengusap pelan rambut Andin yang panjangnya diatas bahu

"Maaf ya Ndin, bukannya saya nggak mau. Tapi, kerjaan lagi nggak bisa ditinggal. Saya harap kamu dan orang-orang rumah ngerti ya" Aldebaran menjelaskan sambil memijat pelan dahi Andin yang sedikit tertutup rambutnya

"Oh iya,tadi kata karyawan saya kamu kelihatan jalan sambil nahan sakit" lanjutnya

"Nggak apa-apa kok,Mas. Tadi agak puyeng aja, mungkin karena efek hamil muda ya"

"Beneran? Kamu harusnya banyak istirahat Ndin,jaga kesehatan kamu sama anak kita"

Andin membetulkan posisi nya menjadi duduk lalu menatap Aldebaran

"Iya beneran... Kamu itu kenapa sih mas? Aku disuruh istirahat Mulu? Kan bosann" keluh Andin sambil cemberut

"Saya tau itu membosankan,cuma hanya ingin memastikan kalau kamu dan bayi kita nggak kenapa-napa,paham Ndin?" Aldebaran menyentuh pipi lalu mengecup kening membuat Andin tersipu malu

"Kamu masih puasa Ndin?"

"Masih mas..Nah tujuan aku kesini kan mau ajakin kamu ngabuburit" jelas Andin sambil menetralkan perasaan. Memang pernikahan mereka sudah jalan 6 bulan, namun terkadang Andin masih merasa malu ketika Al memberi tanda cinta atau memujinya.

"Kamu mau ngabuburit kemana?" Kali ini Al terlihat sangat serius menanggapi keinginan Andin,bumilnya yang sangat gemas

"Yang deket-deket aja deh mas. Di persimpangan jalan depan ada pujasera gitu kan? Nah kita jajan Kesana yuk" Andin bercerita sambil tersenyum

"Yaudah iya,saya temenin kamu ngabuburit kesana" jawab Al sambil membalas senyuman

Andin pun langsung berdiri dari duduknya sambil menyunggingkan bibir tipisnya namun tidak berlangsung lama ketika Al malah kembali fokus pada laptop

"Mas kenapa malah lihatin laptop ihhh? Katanya mau temenin aku ngabuburit" Andin berkata sambil kembali duduk di dekat Al sambil menyimpan kedua tangannya di depan dada

Ramadhan Bersamamu (Short Story)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora