Lia serba bisa, begitu kata teman teman. Begitu juga menurut Lena. Lia bisa menggambar, mewarnai. Lia juga pandai memanah dan berenang. Lia selalu mendapat nilai yang memuaskan di sekolah. Bahkan Lia bisa bercocok tanam. Kemarin, Lia membawa stroberi hasil panennya.
"Lia hebat," ujar Lena pada Ibunya.
Ibunya tersenyum, lalu menaruh sepiring pancake di meja makan. "Apakah Lia juga jago memasak kayak kamu?" tanya Ibu sambil tersenyum. "Nanti kutanyakan pada Lia, ya bu.."
***
"Lia, maukah kamu menceritakan rahasia mu pada ku?" tanya Lena hati hati. "Rahasia apa?," Lia balik bertanya. "Rahasia, kamu selalu bisa. Kamu serba bisa. Apa rahasianya?"
Lia tersipu, lalu menggeleng. "Yang aku bisa itu, semua yang aku suka. Aku suka menggambar dari kecil. Aku suka olahraga. Aku sering disuruh ibu ikut lomba. Jadi aku bisa. Yang aku bisa itu adalah hobiku dan kemampuanku" jelas Lia.
Lena jadi berpikir.
"Aku tak bisa memasak. Tapi kalau kamu mau mengajarkan. Aku tentu mau belajar," lanjut Lia.
***
Dua minggu kemudian..
Hari itu hari Minggu, diadakannya lah lomba memasak dari sebuah restoran terkenal dikota itu.
Lia dan Lena ikut berpatisipasi dalam lomba itu.
Ibu Lena memberi resep baru, yaitu pisang goreng dengan saus keju manis yang kemudian dicocol saus mayonaise buatan sendiri.
"Kamu juga ikut?" tanya Lia, basa basi.
"Iya, kamu bisa menggambar, memanah, dan berenang. Tapi tidak dalam hal memasak, kan?"
Lia mengangguk.
"Tapi kalau aku berlatih aku pasti bisa," kata Lia sambil tersenyum.
Peserta lomba sudah berada di depan meja masing masing. Juri mengguncangkan lonceng, tanda lomba dimulai.
***
Pisang goreng dengan saus keju manis yang dicocol mayonaise buatan sendiri mendapat gelar juara satu. Sedangkan pancake dengan whipcream buatan Lia menjadi juara harapan.
"Selamat, ya, Lena..," Lia bertepuk tangan, memuji temannya itu. Lena tersipu. "Aku gak bisa semuanya, kan?" ujar Lia dengan senyum tipis diwajahnya.
"Iya.." kata Lena, lalu terkekeh.
Jgn lupa follow dan vote!
Lanjut ===>
Lanjut ====>
====>