🌼𝔹𝕖𝕥𝕨𝕖𝕖𝕟 𝕌𝕤

Start from the beginning
                                    

"Jangan menjelek-jelekkanku didepan adikku."

"Tapi benar juga ucapan Kenma. Hampir tiap aku menghubungi nii-chan, nii-chan selalu mengeluh saat aktifitas menonton hentai nya terganggu," ungkap [Name].

Kuroo mendesah, "[Name], sebagai adik kau itu terlalu jujur."

"Tapi aku tetap suka nii-chan apa adanya kok, cuma dia yang pengertian nee Kenma? Kau pasti diberi perhatian sebagai temannya kan?"

"Tapi terkadang dia itu merepotkan." Protes Kenma.

"Apakah kau mencoba play victim dengan senpaimu ini?" sarkas Kuroo.

"Nii-chan kasar banget ih, pantesan ga punya pacar." Gadis tersebut tertawa.

"Eum.."

Kuroo dan [Name] serempak menaikkan sebelah alis bertanya; ada apa.

"Rasanya baru kali ini, jam berputar begitu bermakna bagiku." Ujar Kenma memeluk kedua lututnya.

"Begitulah," [Name] setuju, ia menengadahkan kepala kepada langit yang dibelah senja.

"Satu jam yang berharga, ya." Sambar Kuroo seraya meneguk cola-nya.

"Lain kesempatan, aku ingin lebih jauh mengenal Kenma dengan menghabiskan waktu bersama. Entah mengapa rasanya begitu bahagia didekatmu, sepertinya kau sosok teman pertamaku."

Kenma menatap dalam. "[Name] tidak punya teman?"

"Banyak, tetapi tidak ada yang sejauhmu."

Waktu itu fikiran Kenma terpatok pada jarak, tanpa mengerti maksud tersirat dari [Name].

"Nii-chan dimana?" tanya [Name] memecah lamunan pemuda disampingnya.

"Mungkin sedang menggoda wanita." Kenma hafal betul kebiasaan sahabat masa kecilnya.

"Aku menyingkir disini, iri melihat kalian begitu akrab berdua. Padahal [Name] itu adikku." Sangkalnya dengan wajah masam, posturnya bertumpu pada pohon sakura dengan menaikkan dagu serta menaikkan sebelah alis.

[Name] bangkit dari duduknya mendekati Kuroo. "Nii-chan mau yang seperti ini?" [Name] memeluk erat sambil bergelayut manja, kini wajah kakaknya sudah memerah layaknya tomat.

"Jangan begitu, aku tak tahan," Kuroo membalas pelukannya sembari mengelus surai [h/c] yang tergerai.

Perlahan pelukannya merenggang, [Name] menarik badannya semula.

"Kalau gitu gantinya ceritakan aku tentang Kenma, malam ini!" antusias [Name].

"Maaf Kenma, aku tidak bisa menghabiskan waktu lebih dari ini, sebab papa memantauku, dia akan mengirimkan orang-orang merepotkam nantinya. Aku janji! Aku janji akan menemuimu lagi dan bersama melewati musim dan banyak menghabiskan waktu!" Pamit [Name].

"Onii-chan aku pulang, ya. Aku bisa memesan tiket sendiri, nii-chan pulang saja bersama Kenma, sampaikan kata cintaku untuk mama ya!"

Demikian gadis tersebut berhasil membuat dua hati pemuda berdesir, burung yang melintas serta guguran sakura menjadi saksi bisu peristiwa manis itu.

Cakrawala melukis rasa, sebelum matahari terbenam membawa kegelapan serta takdir bersamanya.

~~~

Apa yang salah dengan semesta ini?

Mengapa ia begitu kejam dan tidak adil?

"Menaruh harapan serta menitipkan rasa pada manusia memanglah hal yang mengecewakan." Kenma memandang hampa monitor ponselnya.

APRIL FOOL'S DAY || PUNGUDEVENTWhere stories live. Discover now