You Are The Reason - 1

51 5 0
                                    

You Are The Reason

Toruka

Musim semi tahun ini bagaikan musim gugur untuk pria tampan yang saat ini tengah menghisap cerutunya di bawah sakura yang berjatuhan.

Mata malasnya memandang jauh hamparan hijau dan danau di depannya. Sakura terus berguguran diterpa angin hingga beberapa dari mereka mendarat di air, mengapung dan diombang-ambingkan oleh air yang beriak karena angin yang cukup kencang di musim semi. Tanpa tahu kapan mereka akan menepi atau dipungut demi menjaga kebersihan kawasan danau.

Kelopak-kelopak cantik itu akan berserakan. Kata cantik tidak akan melekat pada mereka lagi jika telah mendarat di tanah, tak lebih dari sekedar sampah yang mengotori jalanan. Sama seperti pria tampan tersebut, yang telah menganggap dirinya 'sampah' setelah melakukan kesalahan yang begitu fatal.

Cerutu telah habis termakan api. Ia menghembuskan asap terakhirnya dari belah bibir tipis yang begitu pucat dan kering. Membuang cerutu itu begitu saja di tanah bersama cerutu-cerutu lain yang lebih dulu terbakar dan menjadi sampah. Sekitar tiga atau lima cerutu ia habiskan dengan memandang kosong yang ada di depannya. Layaknya mayat hidup tanpa nyawa. Tidak ada sinar di kedua manik netranya. Semuanya abu-abu seperti ia yang melihat dunia ini dua tahun terakhir.

"Kau pikir siapa yang membuatku seperti ini?"

Setelah mengatakannya, pria itu meninggalkan tempat yang sedari tadi ia pijak. Mengabaikan kebersihan dan memasuki benda besi bergerak yang ia parkirkan di tepi taman yang akan ia tinggalkan.

Tidak ada nada yang keluar pada kata-kata yang ia ucapkan, hanya datar dan ya, hanya seperti itu.

...

Riuh ramai pelanggan berbincang dengan tawa membahana atau hanya sekedar sahutan untuk memesan segelas cappuchino panas di pagi hari yang memang sudah menjadi rutinitas di sebuah cafe di keramaian Shibuya.

Para pelayan berlalu lalang mencatat pesanan pelanggan, dan para peracik kopi menjalankan mesin kopi untuk meracik kopi terbaik yang mereka punya. Sungguh pagi hari yang begitu normal bagi pria tampan cukup manis dan mungil(?) yang saat ini terduduk didepan bar dengan secangkir americano miliknya yang masih mengepulkan asap.

"Taka-san, kiriman biji kopi robusta kita sudah datang, apa Taka-san akan melalukan pengecekan?"

"Ya, aku akan mengeceknya. Tolong bawa kopiku ke ruanganku."

"Baik, Taka-san."

Moriuchi Takahiro, atau biasa di panggil Taka-san oleh pegawai cafe tersebut merupakan pemilik dari cafe sekaligus mantan vokalis dari sebuah band besar yang namanya telah terdengar hingga ke mancanegara. ONE OK ROCK, band yang berasal dari negeri sakura itu harus mengakhiri masa jayanya saat salah satu dari ke empat personilnya memilih hengkang karena inti masalah yang sampai saat ini tidak diketahui banyak orang kecuali personil band itu sendiri. Sang vokalis, yang merupakan pilar band tersebutlah yang memilih untuk hengkang dan lebih memilih membuka sebuah restoran serta cafe.

Sudah dua tahun lamanya sejak Taka berhenti dari pekerjaannya sebagai musisi band. Dan sejak itu pula hubungan antara ketiga rekan satu band dengan dirinya menjadi renggang. Jika Taka disuruh memilih, ia tidak ingin melakukannya. Keluar dari pekerjaan yang dulu pernah menyelamatkannya adalah sebuah kesalahan, tetapi jika Taka tidak berhenti, nama ONE OK ROCK yang sudah melambung begitu tinggi akan hancur begitu saja. Hanya karena dua diantara empat personilnya terlibat hubungan romansa yang masih sangat tabu di muka awam.

"Okay! Semua bagus. Bisakah bulan depan aku pesan biji kopi putih? Robustanya aku ambil setengah dari yang aku order saat ini. Peminat biji kopi putih semakin banyak akhir-akhir ini."

You Are The Reason [TORUKA]Where stories live. Discover now