"Apa kau sudah disini dari tadi?"

"Hm, dimana Yerin? Aku tidak melihatnya?"

"Ah.. kakak sedang ada urusan, entah urusan apa aku tidak tau. Mungkin nanti ia akan menyusul.."

"Ooh.."

"Sudah berapa makanan yang kau cicipi? Sebaiknya kau mengisi perutmu dengan semua makanan enak itu.."

"Ha.. ha.. ha.. kau benar.."

"Ha.. ha.. ha.."

"Tapi.. kapan acara dimulai? Tamu sudah banyak yang hadir.."

"Entahlah.. mungkin sebentar lagi, kita harus menunggu 'bintang' dari acara ini sebelum memulai acara.."

"Apa itu kue yang akan dipotong oleh Umji dan Sowon? Tinggi sekali.."

Ditengah-tengah kerumunan tamu yang hadir berdiri sebuah kue berwarna putih terang dengan krim serta aneka buah-buahan yang menghiasi setiap tingkatnya. Total ada sepuluh roti yang disusun bertingkat keatas, di tingkat pertama roti dihias dengan coklat yang disusun membentuk kedua nama dari orang yang akan menjadi 'bintang' malam ini. Selain itu terlihat juga beberapa foto masa kecil yang sengaja diletakan di beberapa tingkatan yang membuat siapa saja yang melihatnya akan otomatis tersenyum. Sungguh persiapan yang matang hanya untuk merayakan hari lahir dua 'bintang'.

Tapi persiapan itu akan menjadi tidak berguna tanpa hadirnya si 'bintang', sudah sekitar 10 menit dari rencana awal, tapi hanya satu 'bintang' yang baru menunjukkan wajahnya. Semua tamu terlihat mulai bosan dengan acara, melihat itu ibu dari si 'bintang' yang belum menunjukkan wajahnya angkat bicara.

"Maafkan atas ketidaknyamanannya.. aku akan pergi menjemput putriku.."
Kata ibu Kim dengan wajah tersenyum.

Tapi baru beberapa menit setelah ibu Kim masuk untuk menjemput putrinya, seorang pelayan berlari dari arah dalam, keringat terlihat bercucuran didahinya, wajahnya juga menunjukkan raut ketakutan ditambah kekhawatiran yang bercampur menjadi satu.

"Nona! Nona! Huh.. huh..huh.."
Si pelayan mencoba berkata dengan nafas yang tersengal-sengal akibat ia berlari.

Semua orang yang awalnya bosan kini tertarik pada si pelayan, musik dihentikan, semua perhatian kini terpusat pada si pelayan.

"Nona! Nona Sowon! Huh.. huh.. TERBUNUH!!!"

Setelah kata terbunuh terucap dari mulut si pelayan, keadaan langsung menjadi kacau, semua orang tampak kaget, bingung serta takut di saat bersamaan.

"A-a-apa yang kau ucapkan?! Jaga ucapanmu!"
Sang ayah dari seorang yang baru saja dikatakan tiada tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Aku tidak berbohong, sekarang Ny. Kim juga sedang menangis dikamar nona Sowon.."

"S-siapa yang berani-beraninya membunuh keponakanku?!"
Paman dari orang itu ikut angkat bicara.

"N-n-nona.."

"Siapa!!?"

"N-nona Yerin.."

Semua orang bertambah kaget setelah mendengar nama orang yang menjadi dalang dibaliknya.
Kemeriahan pesta langsung berubah menjadi ketakutan, ketidakhadiran salah satu 'bintang'nya menunjukkan bahwa langit malam ini akan gelap.
Sementara itu, seseorang tersenyum setelah berhasil menutupi kejahatannya walaupun sebenarnya ia salah sasaran.

45 menit yang lalu...

"Sowon apa kau sudah selesai?"

"Sebentar lagi.."

✓ Throne  ||•G friend•|| Where stories live. Discover now