-Prolog-

116 19 4
                                    

Pukul 21:00 Malam... 

Dua orang lelaki ber-mantel hitam terlihat berjalan menyusuri setiap sudut pasar malam yang mereka datangi. Salah satu dari mereka sesekali meneriakkan nama seseorang, sepertinya mereka sedang mencari sesuatu 

"Elise-chan..!!" Teriak nya, "Oh astaga, bisa bisanya aku kehilangan dia"

"Jadi sensei memanggil ku kesini hanya untuk mencari Elise?" Lelaki yang satunya kini mulai buka suara, "Lebih baik aku pulang saj-"

"Akutagawa..."

Lelaki yang disebut Akutagawa tadi menghentikan langkahnya yang hendak pergi 

"Akan aku kurangi nilai ujian mu jika kau pulang sekarang" 

"Cih, ancaman macam apa itu" 

"Aku bersungguh-sungguh, jadi? Apa kau yakin mau pulang sekarang?"

"Hhhhhh..." Akutagawa menghembuskan nafas pasrah, "Aku akan membantu mu mencari Elise, Mori sensei" 

"Nah gitu dong, apa kau harus selalu di ancam agar mau menuruti perintah ku?" 

Akutagawa tidak merespon ucapan Mori yang terakhir, ia memilih untuk mengedarkan pandangannya ke sekitar, siapa tahu ia bisa menemukan Elise dan dengan begitu ia bisa cepat pulang 

"Tadi Sensei bilang ada keadaan darurat, padahal dia cuma kehilangan Elise saja" Gerutu Akutagawa, "Harusnya aku tidak usah mengangkat telepon nya tadi" 

"RINTAROU...!!" 

"ELISE-CHAN...!!" 

Mendengar suara pekikan yang tiba tiba itu, Akutagawa spontan menoleh ke arah Mori. Terlihat seorang gadis kecil sudah berada di dekat lelaki itu, itu pasti Elise 

"Elise-chan... Kau dari mana saja? Kau tahu aku mencari mu kemana mana" 

Ya kedua orang itu saling melepas rindu seperti orang yang sudah lama tidak bertemu, padahal mereka baru terpisah beberapa menit saja 

Sedangkan Akutagawa yang tidak terlalu peduli dengan obrolan kedua orang itu memilih untuk melihat ke arah lain, "Tidak ada yang menarik disini" Gumam nya 

Namun siapa sangka? Sedetik kemudian Akutagawa melihat sesuatu yang cukup menarik tepat di depan matanya, sebuah perkelahian. Bahkan Akutagawa bisa mendengar percakapan kedua orang yang sedang cekcok itu..

"Hey bocah ubi, apa kau datang kesini untuk mencuri? Coba lihat makanan di tangan mu, kau pasti mencuri nya kan?" Ucap seorang pria yang sepertinya merupakan salah satu penjual di pasar malam

Di sisi lain, gadis berambut blonde yang tadi dikatai bocah ubi itu mengepalkan salah satu tangannya tak terima 

BRAK! 

Tanpa aba-aba ia langsung menggebrak meja berisi dagangan si pria, "Apa kau tidak punya mata?! Jelas jelas aku membeli nya di toko sebelah, kau berkata seperti itu pasti karena dagangan mu tidak laku"

"Kurang ajar!" 

Bugh! 

Orang orang disekitar tersentak kaget saat pedagang tadi melayangkan tinju pertamanya ke pipi si gadis sampai sampai ia terhuyung ke belakang

"Kau tidak pantas berbicara seperti itu pada orang yang jauh lebih berada dari mu, kau pikir kau siapa hah?! Bocah ubi, HAHAHAHA...!!"

"Sialan" Gadis itu menyeka darah yang berada di sudut bibir nya, "Kau pikir aku akan tinggal diam?!"

Bugh! 

Tanpa ragu gadis itu mendaratkan tinju balasan ke pipi si pria, spontan hal itu membuat nya tersulut emosi

"Dasar bocah tidak tau diri!" 

Bugh! Bugh! 

Pada akhirnya adu jotos tidak dapat dihindari, orang orang mulai berkerumun dan berusaha melerai kedua nya, berbeda dengan Akutagawa yang masih menonton perkelahian itu dengan tenang 

"Na~ Na~ Akutagawa" 

Panggilan dari Mori membuat Akutagawa langsung mengalihkan pandangan nya dari kerumunan, "Ada apa?" 

"Kalau kau tertarik dengan perkelahian itu kenapa tidak menonton dari dekat saja? Mungkin kau bisa melerai atau memanas-manasi mereka" 

"Ck, aku tidak mau ikut campur" Akutagawa memalingkan wajahnya dari Mori dan mulai melangkahkan kakinya meninggalkan lelaki itu 

"Kau mau kemana?" 

"Pulang" Akutagawa terus melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan Mori, entah kenapa otaknya sekarang malah memikirkan gadis yang berkelahi tadi 

"Sepertinya aku pernah melihat dia sebelumnya, tapi dimana?"

✧✧✧✧








Mine [Akutagawa x Higuchi]Where stories live. Discover now