Capter 2

8 2 0
                                    

  "Ini topi siapa yah? " tanyanya

"Hmm,mungkin ini milik gadis tadi. Sebaiknya ku simpan saja,nanti kalo ketemu lagi aku akan mengembalikannya".Ucapnya sambil berjalan pulang menuju ke rumahnya.

Sesampainya di rumah

Tok tok tok (suara ketokan pintu)
  Karena tidak ada respon akhirnya ia kembali menggedor-ngedor pintunya dengan tidak elit
  
    Toktoktooktok

Karena merasa terganggu akhirnya sang pemilik rumah merasa kesal dan berteriak supaya orang yang ingin bertamu tidak menggedor-ngedor pintu rumahnya lagi.

  "Bentaar, siapa sih sore-sore mau nge tamu?" teriaknya sambil membukakan pintu.

      KRIEK (suara pintu terbuka)
Setelah pintu benar-benar terbuka terlihatlah sosok pemuda yang sangat disayangi//kebalik//ditakuti oleh sang pemilik rumah.
    "Ooh, Hali ayo silahkan masuk" Ucap sang pemilik rumah, siapa lagi kalo bulan sahabat Halilintar Fang.
  "Lama amat sih bukanya"bentak Halilintar.
" Ya, maaf gue dari toilet tadi, hihihi"ucap Fang diakhiri tawa garing.
   Setelah Halilintar masuk, Fang langsung membanting pintu rumahnya dengan gak ada akhlaknya dan langsung menghampiri teman se rumahnya itu.
  "Hoi, Halilintar" panggil Fang.
Yang dipanggil pu  sontak menoleh dengan wajah datarnya.
  "Hmm, apa?"
   "Tumben telat, biasanya nggak tuh, lo ada masalah? tanya si Fang dengan sedikit nada khawatir. Karena jarang sahabatnya itu pulang terlambat.
  " Nggak ada"jawab Halilintar dengan masih memasang wajah datarnya.
   "Beneran?"Fang

" Hmm,udah tanyanya gue mau masuk kamar"ucap Halilintar sambil berjalan menuju kamarnya dan membanting pintu kamarnya.

(Dua-duanya gak ada akhlak, bisa roboh tu rumah//plak//balik ke cerita)

"Busetdah kasar amat tu anak" ucapnya dan berjalan menuju kamarnya di lantai bawah.

Kembali ke tempat Nasya
Nasya sedang duduk di bangku yang ada di tengah -tengah taman.Ia sedang meratapi nasibnya yang tersesat di sebuah kota yang baru dia datangi.Tanpa dia sadari ada sepasang mata yang sedang mengintainya.Karena terlalu larut dalam lamunannya,tiba-tiba seseorang menepuk bahunya dari belakang.
  
  PUK

Reflek Nasya terbangun dari lamunannya dan berbalik ke belakang.Ia pun melihat seseorang yang sangat familiar baginya.

"Kak Leo,sedang apa kakak disini?"Nasya." Sepatutnya, gue yang nanya, kamu lagi ngapain duduk sendiri disini?"Leo.

"Hihi,gue nyasar kak" ucapnya sambil cengengesan."Gue kan dah bilang, akan menjemputmu, tapi kamu masih ngeyel nggak mau dijemput"ucapnya dengan penekanan di ngeyel.
"Nanti aku ngerepotin kakak gimana"ucap Nasya sambil mengeluarkan jurus puppy eyesnya(bener nggak tulisannya) berharap agar kakaknya itu tidak memarahinya.
" Kamu tuh lebih ngerepotin kalau nyasar kek gini, nanti kalo ada culik kamu gimana? "
"Memangnya ada yang mau nyulik Nasya?"." BANYAK, sudahlah ayo pulang dah mau malam"
"Okee kak".

Setelah mereka berdua beranjak pergi, seseorang sedari tadi mengawasi Nasya akhirnya keluar dari persembunyiannya.
"Bos saya sudah menemukan gadis itu".
" Hmm, baiklah terus awasi gadis itu, kalau ada kesempatan langsung culik saja"
"Kenapa nggak dari tadi bos suruh saya culik dia"
"Sayakan nggak tau kalo kamu sedang mengawasinya"
"Hmm, bener juga kata bos"
"Sudahlah,yang penting kamu terus awasi dia"
"Baik bos".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halilintar x NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang