Persis seperti namanya.
Samudra begitu luas dan dalam seperti pemikirannya.
Airnya begitu tenang seperti perawakannya.
Menghancurkan.
Iya, aku akan hancur kalau aku memaksa menyelam di kedalaman samudra yang gelap gulita.
Tubuhku akan hancur tak be...
Di suatu siang yang terik seorang laki-laki berjaket denim menyeruput kopi hitam miliknya. Memaksa indra pengecapnya merasakan pahitnya minuman kesukaannya. Cangkir biru tua masih berada ditangan kanannya. Tatapannya yang semula pada sebuah pohon rindang beralih pada seorang gadis yang terduduk di pojok kantin sendirian hanya ditemani sebotol teh pucuk yang tinggal separo.
Gadis itu memakai pakaian sederhana. Hanya memakai kaos hitam polos dibalut kemeja coklat yang nampak kusut dan celana jeans hitam ketat. Sorot matanya tajam namun wajahnya nampak lesu. Jemari panjangnya menggulir handphone miliknya yang dibalut case berwarna hijau bertuliskan 'jung jaehyun'. Arkana menduga pasti gadis itu seorang nctzen seperti Amira.
Arkana masih terfokus pada gadis sederhana diujung sana. Bola mata gadis itu melirik kekiri dan kekanan nampak gusar. Kedua ujung kakinya menepuk lantai secara bergantian. Kentara sekali kalau dia tidak nyaman. Sesekali menegak minuman manis itu sedikit demi sedikit. Lalu kembali menggulir layar ponselnya ke atas ke bawah ke kiri dan ke kanan. Tak lama kepalanya menoleh kebelakang entah mencari apa. Ingin sekali Arkana menghampiri gadis itu sekadar duduk berdampingan atau jika perlu mengajaknya berbicara menemani sampai waktu menyuruh salah satu dari mereka harus pergi terlebih dahulu.
"Arka... Arka... lo gak berubah yaa daridulu kopi item mulu untung muka lo gak ikutan item"
Ucapan laki-laki seumurannya sukses menyita perhatian Arkana. Ia menatap kahimnya sebentar lalu terkekeh manis menampilkan deretan gigi putihnya.
"mau minum kopi item segalon pun gak akan merubah wajah tampan gue" ucapnya dengan nada sombong.
"tai"
"preeetttt"
"hassuuh"
Ia tergelak mendengar umpatan teman-temannya, hingga tak sengaja matanya menatap kembali pada gadis tadi. Seperti sebuah takdir gadis itu ikut menatap manik matanya meski hanya beberapa detik. Hingga gadis itu berdiri dengan terburu-buru berlari menjauh menghampiri salah seorang mahasiswi yang ia kenal.
"tiga kali. Tanpa disengaja kita dipertemukan kembali. Maaf aku harus menyeretmu memasuki dunia ku. Selamat datang di kehidupanku yang gelap" ucapnya dalam hati dengan senyum secerah mentari.
🌝🌝
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
suka banget sama tatapan nana, kayak tulus gituu😪
Btw cerita 'Samudra' ini agak lama update part selanjutnya. Karena emang cerita ini aku buat ngalir aja hehe.
Oh ya kalau ada kesalahan apapun kalian bisa komen, aku menampung komentar apapun selagi bukan komentar menyudutkan ceritaku meniru cerita orang lain, karena ini asli pure hasil pemikiranku sendiri!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
see you soon di part selanjutnya, Arkana Samudra sayang kalian 😚