• | Promise | •

Magsimula sa umpisa
                                        

"Ekhem! Klee, bukannya kau sedang ditahan? Bagaimana kalau Jean melihatmu disini?" Ucap seseorang dari belakang Nathalie yang pada saat bersamaan mengagetkan mereka bedua. Nathalie menoleh secepat kilat hingga membuat after image dan malah mendapati dirinya tengah dihadapkan oleh 'belahan' yang sepertinya sangat-biasanya-ia  kenal itu apa, dan khususnya lagi, hanya berjarak 3cm saja.
"Kaeya Alberich!!" Teriak Nathalie yang Kaget atas apa yang pertama ia lihat dari  sahabatnya. Nathalie terjungkal dari kursinya, menghindari skin to skin antara wajahnya dengan kulit dada sang sahabat, Nathalie  secara sigap langsung berdiri lagi diatas kakinya sendiri bahkan sebelum Kaeya selesai memberikan tangannya untuk menolong sahabatnya itu.

"Hei~ Hei~ Hati-hati dong, kan sakit nanti jadinya..." Ucap Kaeya yang diikuti sweat drop. "Oh iya, ngomong-ngomong, tadi aku berpapasan dengan Jean di depan markas adventure guild, sebaiknya kau buru-buru, Klee.☺"
"Uahh!! K-Klee pergi dulu yah kakak farmasi!! Dadah!!!" Teriak Klee yang langsung berlari meninggalkan mereka berdua sendirian.
Nathalie melambaikan tangannya pada Klee yang kemudian berbalik badan mengarah pada sahabatnya. "Kau ini--" Nathalie menyilangkan tangannya. "--pintar sekali mencari alasan, bahkan anak sekecil itu bisa saja kau bohongi dengan mudahnya seperti membalikkan telapak tangan, dasar." Ucap Nathalie seraya memberikan senyuman miringnya yang khas.
"Ahahaha! Kalau aku tidak begitu, kau pasti akan lupa dengan rencana kita malam ini bukan?" Ledek Kaeya dengan manisnya.
"Huh! Mana mungkin aku lupa, sudahlah, ayo berangkat, ke tavern bukan? Ayo." Balas Nathalie yang berjalan duluan mendahului sang sahabat, Kaeya hanya bisa terkekeh garing melihat kelakuan sahabat masa kecilnya itu seraya mengikutinya dari belakang.
"Ahaha! Kemana yah perginya Nathalie kecilku yang dulu? Hmm? Aku tidak kenal dengan orang ini. Dia Jutek dan jelek sekali, seingatku Nathalie yang kukenal sangat perhatian dan imut sekali. Kemana dia yah 7 tahun ini?" Goda Kaeya yang menyengir seraya meledek Nathalie, dengan tubuhnya yang menjulang ia melihat Nathalie yang berada dibawahnya saat ini.

Nathalie menoleh kesal dan masih terdiam, ingin hatinya mencubit sahabatnya itu sedikit saja, tapi ia urungkan niatnya karena ia sedang lelah sekali. Nathalie kemudian hanya menghela kasar nafasnya dan melanjutkan perjalanan mereka yang sempat terhenti sejenak.
"Hmm?? Apa ini? Apa ada yang tersinggung dengan kata-kataku barusan? Oh ya ampun, maaf yah, aku kira kau orang yang ku kenal." Lanjut kaeya yang masih setia meledek sahabatnya itu dengan riang gembira. Nathalie memuncak dan mempercepat langkahnya ke arah tavern meninggalkan sahabatnya dibelakang sendirian, tapi karena kakinya yang jenjang, tanpa berlari pun Nathalie tau sekali kalau Kaeya pasti akan sampai duluan disana sebelum dirinya benar-benar sampai tujuan. Didepan pintu tavern, Nathalie menghentakkan kakinya untuk melupakan rasa kesalnya sebelum memasuki tavern.

Nathalie menghela nafasnya halus seraya mengelus dadanya untuk membantu dirinya mendingan kepala. "Haa~ semoga aku pulang dari sini mabuk setelah membicarakan hal 'itu' nanti..." Ucap Nathalie yang mulai dingin kepalanya.

Bel pintu tavern berbunyi seiringan dengan pintunya yang terbuka, dihadapannya telan duduk 2 orang wanita yang ia kenal yaitu Rosaria & Jean, dan tentu saja Kaeya sudah disini dan duduk tepat disamping Rosaria seraya mantapnya lembut, juga Diluc yang sedang menghidangkan minumannya pada Jean juga Venti dihadapannya.

"Selamat datang--" Sapa Diluc.
"Hmm? Apa ini? Apa sedang ada pemeriksaan alkohol rutin?" Tanya Venti penasaran.
"Tentu tidak tuan penyair, tenang saja, anda bisa melanjutkan sesi minum anda dengan tenang.☺" Balas Nathalie yang terduduk di bangku kosong disebelah sang archon anemo.
"Charles kemari sebentar," Bisik Nathalie.
"Ada yang bisa dibantu, pelanggan yang terhormat?" Tanya Charles yang mendekat yang juga ikut berbisik.
"Apa kalian ada vodka dengan alkohol 90%? Aku mau minta 2 botol saja."
"Tentu saja kami ada, tapi sebelum itu, alkohol ini untuk di apakan jika saya boleh tau nona?"
"Aku--" Nathalie melirik wajah Diluc dan Kaeya yang merona serta tertawa dihadapan wanita yang disukai mereka. "--insomnia 1 minggu penuh, aku rasa jika aku mabuk, aku akan bisa tidur dengan nyenyak." Lanjut Nathalie  dengan senyum hangat. "Boleh kan, Charles?"
Charles langsung salah paham arti gerak-gerik pelanggan wanitanya ini, ia patah hati pikirnya namun beralasan bahwa dirinya kesulitan untuk tertidur, karena merasa iba, dirinya sampai 2x memastikan kepada pelanggannya tentang pesanannya itu, namun Nathalie tetap kukuh untuk meminum alkohol itu. Charles menyerah dan langsung memberikan segelas besar vodka padanya seraya berkata,
"Tolong hati-hati, jangan sampai tersedak, karena itu 95%" Ingat Charles dengan wajah sedih.
"Trimakasih..." Balas Nathalie dengan senyuman hangat.
Venti yang sedari tadi menguping hanya bisa tersenyum seraya memandang Nathalie yang terlihat sangat down, dan memetik liranya dengan lembut hingga menarik perhatian semua pengunjung disana.
"Okke semuanya, dengarkan aku, karena malam ini angel share sangat ramai pengunjung, aku akan memberikan sebuah lagu untuk kalian, harap didengarkan yah~! Karena mungkin saja, ini akan menjadi jamuan terakhir dari seseorang yang sangat & paling dekat dengan kalian!" Ucap Venti yang terduduk diatas meja bar. "Jangan larut dalam kesedihan terus yah, anakku." Bisik sangat archon anemo pada gadis yang sudah menghabiskan ½ gelas minumannya itu.
"Huh??" Nathalie tersentak dengan suara seseorang yang sangat lembut lagi menenangkan di telinganya.

• | • 原審 x Reader • | • Genshin X Reader • | • (Bhs & Eng story mix) • | •Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon