Genshin Impact was owned by miHoYo, I'm just writing fan fiction based on their story so far I played, anyway, this book might end up in hiatus if I really forget about this teehee~💗(〃^▽^〃)o~
NOTE ⚠⚠⚠
Mostly angst & 💧🔶!!
& it's probably gonna go...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nat!! Aku mau mengenalkanmu dengan Kaeya!!" Teriak Diluc dari bawah pohon besar yang dipanjat Nathalie, Nathalie menoleh ke arah Sang empunya suara, dengan masih terduduk diatas ranting besar pohon tersebut, Kaeya yang melihat kelakuan Nathalie yang seperti tidak takut jatuh terperanga hingga mulutnya terbuka lebar. "Apa?!! Siapa?!! Teriak lebih kuat!! Aku tidak mendengarnya jelas!!" "Kaeya!! Namanya Kaeya!! Kaeya, ayo perkenalkan dirimu, ayo-ayo!" Perintah Diluc seraya mendorong maju saudaranya itu, Kaeya bersweat-drop melihat sahabat dari saudara angkatnya itu yang masih setia bergelantungan diatas pohon yang tinggi itu hanya dengan seutas tali saja, mata mereka saling bertemu dari ketinggian, Kaeya mendongakkan kepalanya dan menarik nafas dalam-dalam untuk kemudian meneriaki nama dan tempat asalnya.
"Oh! Kae'nriah yah! Aku dari Sumeru! Salam kenal yah, juga selamat datang di kota angin kebebasan Kaeya!!!" Balas Nathalie yang mulai turun dari atas pohon perlahan. Adelinede secara sigap berada dibawah gadis ini berjaga-jaga jika saja tali yang ia gunakan putus lagi seperti dulu sebelum dirinya memiliki vision, & tentu saja, ia merahasiakan fakta bahwa dirinya telah memiliki vision di usia yang bisa dibilang cukup muda yaitu usia 5 tahun dari semua orang termasuk ibu angkatnya sendiri. Yang mengetahui fakta bahwa dirinya telah memiliki vision hanya dirinya, barbatos, dan juga archon dendro itu sendiri. Kenapa ia menyembunyikan visionnya? Alasannya sangatlah sederhana, kekecewaan dan ketakitan.
Sewaktu ia masih tinggal di Sumeru, ia pernah mendengar seorang wanita bernama Alice, ia bisa dibilang pelarian tetapi karena kehebatannya dan juga kekuatannya, ia sampai ditakuti oleh ke-7 negara. Karena alasan itulah ia memilih untuk mengikuti jejak Sang idola hingga mondsa, namun sayang, impiannya untuk menjadi sama kuatnya seperti Alice harus putus ditengah jalan saat ia mengetahui fakta bahwa wanita itu merupakan seorang yang terlalu berbahaya untuk didekati, karena ibu kandungnya memiliki kenalan di mondsa, ia kemudian diangkat menjadi anak asuhnya hingga saat ini. Sudah 6 tahun berlalu tetapi ia masih saja menutupi banyak hal dan merahasiakannya rapat-rapat, ia bahkan sungkan untuk membicarakan perihal visionnya walau saat ini ia telah menginjak usia 15 tahun.
"Permisi Nn. Nathalie, biar saya lepaskan talinya sebentar." Izin Adelinede yang baru saja menurunimu dari tangkapannya. "Trimakasih Adelinede, aku bisa sendiri kok. Oh iya Diluc, kudengar dari ayahmu saat sedang mengirimkan beberapa mist flower, kau sudah memiliki vision yah? Berapa umurmu sekarang?" Tanya Nathalie yang sangat penasaran hingga tanpa sadar berlari mendekat hingga jarak wajah mereka hanya tinggal 30cm. Kaeya yang kebingungan hanya bisa memperhatikan percakapan mereka berdua tentang Vision, karena merasa terkucilkan ia memilih untuk bermain sendiri dibelakang pohon besar ini dan memetik beberapa batang Snapdragon untuk diberikan pada wanita tadi. Karena terlalu asyik memetik bunga tanpa sepengetahuan mereka bertiga, Kaeya kecil tergelincir jatuh kedalam kolam air yang untuk orang dewasa setinggi leher, Nathalie yang menyadari duluan suara ceburan dan ketidak-hadiran Kaeya diantara mereka mulai bertanya pada Adelinede kemana perginya anak laki-laki tersebut, Adelinede ikut panik karena keteledorannya dalam mengawasi anak-anak itu. Secara inisiatif ia berlari ke atas bukit yang ada disebelah kirinya dan mencari keberadaan Kaeya, sedangkan Diluc dan Nathalie memilih untuk mengelilingi sekitar pohon besar itu dan benar saja, Kaeya berhasil mereka temukan dalam keadaan yang hampir tenggelam, panik dan kebingungan, akhirnya Nathalie secara reflek menggunakan visionnya untuk membuat akar-akaran guna mengikat Kaeya dan menariknya dari dalam air. Dengan bantuan Diluc, ia berhasil menyelamatkan nyawa sahabat barunya itu, tubuh Kaeya terasa sangat dingin, Nathalie kembali menggunakan visionnya untuk membuat kayu bakar dan meminta Diluc untuk menggunakan pyro-nya untuk membakar kayu tersebut. Pertolongan pertama selesai dengan lancarnya kecuali 1 hal, dirinya tidak sengaja mengekspos visionnya yang seharusnya masih ia rahasiakan.