• | Promise | •

Start from the beginning
                                        

*

***

*

**✿❀Flashback ❀✿**

*

***

*

"Kaeya cepat, dia sudah menunggu! Ayo lari!" Ajak Diluc kecil yang berlari seraya menarik tangan Sang saudara angkatnya Kaeya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kaeya cepat, dia sudah menunggu! Ayo lari!" Ajak Diluc kecil yang berlari seraya menarik tangan Sang saudara angkatnya Kaeya.
"Tuan Diluc tolong jangan berlarian! Nanti anda akan tersandung!" Wanti Adelinede yang ikut menyamai langkah kecil kedua anak-anak di hadapannya itu.
"Tak apa Adelinede! Jangan khawatir! Kami tidak akan jatuh!" Balas Diluc yang tak sabaran, ia kemudian menengok ke arah Kaeya dengan godspeed. "Kan Kaeya??!"
"Ta-Tapi Diluc, Adelinede ada benarnya, kita harusnya jangan berlarian, nanti kalau jatuh bagaimana?" Tanya Kaeya kecil dengan polosnya.
Diluc membalas dengan nada penuh semangat. "Tenang saja, nanti kalau kau luka 'dia' yang akan menyembuhkanmu, jadi jangan khawatir, temanku ini sanga---at pintar meracik dan membuat obat-obatan dari tanaman herbal. Jangan khawatir ok?"
"O-Ok..." Jawab Kaeya yang dengan lucunya mudah percaya.

Mereka berdua terus berlari hingga ke tengah kota, mendatangi rumah Sang sahabat, mengetuk pintu rumahnya, dan mengelilinginya. Hingga seseorang datang dari balik pintu lantai 2 itu dengan celemek dan goggle yang penuh noda, debu, dan tentunya bau tanaman herbal kering. Wanita yang terlihat seperti alkemis itu keluar dari ruangannya dan terbatuk-batuk seraya mengibaskan tangannya didepan wajahnya, ia lalu membuka goggle-nya yang kemudian ia lap bersih kacanya untuk menyadari sesuatu dipojok matanya. Ia melambai kepada mereka berdua dengan senyum yang ramah dan langsung berlari turun untuk menyambut tamu kecilnya.

"Arama~! Ada Diluc dan Adelinede, apa kalian datang mencari Nat? Atau mau mencari obat?" Tanya wanita ini dengan penuh semangat dan hangat.
"Selamat pagi, maaf mengganggu." Salam Adelinede.
"Ahaha~ jangan kaku begitu Adelinede~" Ucapnya seraya mengibas-gantungkan tangannya.
"Iya kami mau mencari Nat! Apa dia ada di dalam Nn. Alexandra?" Tanya Diluc yang makin membara.
"Nat? Ah, dia baru saja pergi ke pohon Vanessa untuk mencari beberapa bunga." Jawab wanita ini dengan santainya, ia kemudian menoleh ke arah Kaeya yang sedang bersembunyi dibalik tubuh Diluc karena malu-malu, wanita ini kemudian mendekat 2 langkah ke arah Kaeya dan kemudian berlutut di hadapannya seraya tersenyum hangat. Diluc bergeser dari posisinya supaya wanita ini bisa melihat Kaeya secara keseluruhan.

"Na-Namaku, Kaeya, Kaeya Alberich, senang bertemu denganmu nona..."
I-imut, dia imut sekali!! "Hmm, Kaeya. Asalmu dari mana Kaeya? Aku dari Sumeru, kau tau Sumeru?" Tanya wanita ini penasaran.
"A-Aku dari kae'nriah, maaf aku, tidak tau Sumeru itu ada dimana..." Jawab Kaeya kecil yang masih malu-malu.
"Ahaha! Tidak apa-apa, nanti kalau kau ada waktu sedikit, nanti akan kuceritakan yah soal Sumeru, ajak kawan-kawanmu juga ok!" Balas wanita itu seraya mengelus tempurung kepala Kaeya dengan lembut, wanita itu berpamitan untuk masuk lagi kedalam untuk menyelesaikan eksperimennya, begitu ia menghilang dari pandangan mereka bertiga Kaeya menyentuh kepalanya yang tadi sempat dielus-elus oleh wanita tadi, wajahnya merona senang. Diluc yang melihatnya juga ikut senang dan tersenyum, yang selanjutnya adalah menarik tangan Kaeya kecil untuk pergi ke pohon besar yang katanya ada sahabat mereka, Nathalie disana.

• | • 原審 x Reader • | • Genshin X Reader • | • (Bhs & Eng story mix) • | •Where stories live. Discover now