matahari perlahan tenggelam, sunghoon berjalan sesekali melompat ceria seraya memegang kotak kecil. namun ia segera menyembunyikan kotaknya di balik pinggang saat melihat jay berdiri di depan pagar rumahnya.

"darimana baru pulang?" jay bertanya tanpa menoleh ke arah sunghoon dengan dua tangan di dalam saku celana.

"aku mampir sebentar tadi ada urusan hehe"

"lain kali bilang, agar aku bisa menemanimu"

deg deg

deg deg

sunghoon merasa ada yang aneh dari sikap jay hari ini membuat jantungnya berdebar seperti drum musik metal. sunghoon hanya mengangguk kecil kemudian menatap jay yang berbalik memasuki rumah.

"sepertinya dia benar-benar menyukaiku ya tuhan, aku bisa apa kalau sudah begini" ucap sunghoon lirih.

***

hari kelulusan, hari yang paling ditunggu para siswa karena ini adalah kesempatan terakhir untuk mengungkapkan perasaan pada orang yang disuka sebelum jauh berpisah. sunghoon pun tak sabar, sebentar lagi ia juga akan memiliki seseorang yang bisa ia genggam tangannya lama dan bertelepon hingga larut.

"sunghoon"

panggil seseorang dari arah belakang di tengah meriahnya sambutan dari kepala sekolah.

"kenapa jay?"

"temui aku di lapangan basket ya nanti setelah acara kelulusan"

"kenapa? ah tidak, maksudku baiklah aku akan kesana"

tiga jam berlalu, acara kelulusan pun selesai. semua siswa yang masih dilingkupi suasana haru mulai meninggalkan aula. sunghoon menoleh ke arah jay yang sudah lebih dulu beranjak. di benaknya terbayang jay juga akan menyatakan perasaannya.

di sela-sela kerumunan, sunghoon menggenggam erat kotak berisi gelang dengan jemarinya seiring dengan langkah cepat menuju lapangan basket. namun ketika kakinya sudah hampir sampai..

tak


kotak kecil jatuh dari genggamam, sunghoon tidak sengaja melihat jay sedang berciuman dengan siswi sekolahnya. ia pun langsung membalikkan badan, tak lupa mengambil kotak tadi dan bersembunyi di balik tembok kantin.

"it's okay sunghoon-ah, tidak apa. kau akan baik-baik saja. jangan menangis sekarang, tahan sebentar lagi, mengerti?" ucap sunghoon mengusap kepalanya sendiri.

beberapa menit berlalu siswi itu akhirnya pergi dari sana, tinggalah jay sendiri. sunghoon menarik nafasnya dalam-dalam berusaha keras untuk tenang kemudian melangkah menuju tempat jay berada.

"hai jay, kenapa menyuruhku kesini?" tanya sunghoon penuh senyuman.

"sunghoon? aku hanya ingin memberimu ini"

jay membuka resleting tas yang ada di pundaknya. sebuah boneka penguin berwarna biru tua dan putih di bagian perut ia keluarkan.

"kenapa memberikannya padaku?"


"kau pernah bilang menyukai penguin jadi aku membelikannya untukmu"

sunghoon benar-benar sudah kecewa sekarang, tapi sebisa mungkin ia menahannya.

"ah itu, aku sudah tidak menyukainya lagi jay. berikan saja ke pacarmu tadi. perempuan lebih menyukai boneka bukan?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 25, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

border: day one • jayhoonWhere stories live. Discover now