Fushiguro Megumi Harem [Terjemahan]

⚠️ Smile For Me (ft. Zenin Naoya)

Summary :
Naoya menemukan Megumi.

⚠️ Warn : Rape / Non-con
⚠️ Rating : Explicit
⚠️ Pair : Zenin Naoya | Fushiguro Megumi
© Bloody_Twat

••••••••••••••••••••

Tidak perlu seorang jenius untuk mengetahui niat dari pria yang berdiri di depannya. Senyum konyol itu, kilatan tajam di matanya, senyum setajam silet yang mungkin membuat Megumi tersentak mundur jika dia tidak mengendalikan setiap gerakannya. Manusia hanya membutuhkan begitu banyak waktu untuk jatuh, bagaimanapun juga, mereka adalah makhluk yang lemah, sangat mudah dan sangat cantik saat mereka hancur.

“Zenin Naoya,” satu-satunya bagian dari pidatonya yang benar-benar dia ingat. Nama Zenin, seperti Maki, visi pria itu berkobar di benaknya. Dia samar-samar ingat mendengar nama seperti itu, sesuatu dari masa kecilnya yang paling awal tapi ingatannya memudar sebelum dia bisa memahaminya, untuk mencari tahu apa artinya itu baginya.

Pendarahan Megumi sudah cukup lama sekarang, tapi tetap saja, dia tidak mundur. Naoya praktis melakukan monolog sepanjang waktu mereka bertarung dan Megumi harus mengakui bahwa dia kuat tapi tetap saja, pasti ada cara untuk mengalahkannya. Naoya masih mengoceh tentang bagaimana Megumi tidak pantas mendapatkan posisi yang seharusnya saat Megumi memanggil shikigami-nya.

Kecuali, jika dia tidak terlalu jauh dengan itu, dalam satu saat gangguan, tidak lebih dari sekejap, kakinya ditendang dan dia terhuyung-huyung ke depan karena terkejut. Sebuah kaki menekuk punggungnya dengan tidak nyaman, membuatnya tertekan, tetapi tetap saja, Nue menerjang kaki lainnya hanya untuk dihancurkan. Matanya membelalak selama sepersekian detik, bingung karena dia tidak bisa melihat apa yang dilakukan yang lain sebelum dia mengeluarkan teriakan kesakitan yang gemetar.

“Kamu tahu tentang ini, bukan? Kupikir kamu bisa mengambil tempatku yang seharusnya, ” ada semacam ketenangan yang aneh pada suara Naoya, hampir seolah-olah dia tidak marah pada Megumi tapi tumit yang menusuk punggungnya, beban yang dia taruh di kakinya seperti yang dia lakukan.  berjongkok berbicara tentang cerita yang berbeda.

“Apa yang kamu bicarakan?” Dia balas meludah. Dia mengira Naoya akan mengejar Yuuji, wadah Sukuna, namun di sinilah dia, menikmati waktu manisnya dengan Megumi. Sebuah tangan meringkuk di rambutnya, hampir menghibur dan sedetik tidak ada yang terjadi. Dia seharusnya tidak santai tetapi dia tidak bisa menahannya, tangan Naoya hangat tetapi kenyamanan genggamannya dengan cepat diganti dengan rasa sakit.

Dia berteriak saat Naoya menarik rambutnya ke belakang. Lehernya menjulur pada sudut yang aneh, sedikit sakit, tapi dia mengalami yang lebih buruk. Senyuman yang tidak sampai ke mata yang lain menyambutnya, wajahnya sangat dekat dengan Megumi. Lututnya sekarang menusuk punggung Megumi juga dan dia tidak bisa menahan rengekan yang muncul di wajahnya.

“Jangan pura-pura malu denganku. Kamu tahu persis tentang apa ini, kesepakatan yang dibuat dengan ayahmu.” senyuman masih melekat di wajahnya, matanya bersinar dengan sesuatu yang lebih gelap sekarang. Cengkeramannya mencengkeram rambutnya, semakin memiringkan kepala Megumi ke belakang. Lehernya benar-benar akan patah, Megumi tidak bisa berhenti berpikir saat matanya beralih ke wajah orang ini.

Kesepakatan apa? Megumi akhirnya menggerutu, suaranya terdengar serak saat dia mencoba menghirup udara segar.

Untuk sesaat, dia pikir dia melihat kebingungan berkedip di mata yang menyimpan kedengkian seperti itu tapi dalam hitungan detik, itu telah lenyap.  Megumi hampir bertanya-tanya apakah dia membayangkan keterkejutan di wajah orang itu.

"Klan Zenin, posisiku sebagai kepala." Naoya menjilat bibirnya dan nada suaranya sedikit goyah sekarang. Megumi berkedip, bingung dan sedikit linglung, dia pasti kehilangan cukup banyak darah dari pertarungan kecil mereka dan dia tidak menjawab, memelototi titik-titik hitam yang menari-nari di penglihatannya. Naoya pasti menganggap bahwa Megumi memang tahu rencananya karena sedetik kemudian, dia malah menghirup udara dan tersedak.