Dua puluh tujuh

2.2K 301 54
                                    














'Nanti pulang bareng. Jangan kabur. Tunggu di kelas, Kakak jemput.'

'Oke, tapi Kana mau mampir beli cocolatte dulu di Orion. Ngga mau tau.'

'Oke. Calon pacar.'

Dih. Bangsat. Romantis banget. Jiwa iri mulai membara.

Kana ketawa geli dan masukin ponselnya ke saku celana. Diliatnya Newwie yang lagi buru-buru nyalin catetan miliknya.

"Banyak banget sih! Kana nyatet semuanya apa gimana?"

"Itu udah rangkuman. Kana catet yang pentingnya aja tau!"

"Kok masih lebih dari selembar?"

"Ya penting semua sih. Hehe.." Ketawanya ngajak damai. Newwie jadi ngga tega marah. Liat ke arah kursi Alwin dan sambung nulis lagi.

"Perasaan gue ngga enak. Kana, Alwin sama Kak Byan pernah berantem?"

"Ya pernah." Kana nelungkupin kepalanya di lipetan tangan sambil liatin Newwie. "Tapi sehari dua hari juga balikan lagi. Mereka minta maaf satu sama lain ngga peduli siapa yang salah. Terus baru deh yang salah jelasin alasannya dan yang marah jujur sama perasaannya."

"Gue keseringan berantem sama Kak Tawan sebelum jadian, pas udah pacaran rasanya sama aja. Bedanya Kak Tawan ternyata dewasa kalo udah serius."

"Kalian udah dua atau tiga bulan sih?"

"Mau empat dong." Tukas Newwie bangga. "Pdktnya aja empat tahun. Cupu ah."

"Pacarnya Newwie ahahaa.."

"Kana jangan rese. Kak Raffa juga cupu ngga nembak-nembak." Ejek Newwie yang langsung dihadiahi lirikan sinis. "Nungguin apa sih kalian?"

"Dikit lagi. Sedang proses. Sabar dong, Kana aja santai."

"Santai-santai, ditikung baru nangis. Awas aja." Cibirnya ngga tahan.

Kana mencebik, bener sih. Tapi hubungannya sama Kak Raffa bahkan lebih romantis dari pada mereka yang udah pacaran. Mau digimanain lagi.

"Kana mau ngomongin masalah Alwin sama Kak Byan ngga?"

Dia gelengin kepalanya pelan, aslinya pengen tapi Kana ngga berani. "Kata mama biar Kak Byan sendiri yang selesaiin. Nanti kalo udah susah baru bantuin."

"Sekarang anaknya bolos digondol Kak Luke. Abis ini, kalo ketauan Kak Byan."

"Kana." Suara berat langsung nyapa keduanya. Raffa jalan dari pintu mendekat. Kerutan penuh tanya tercetak jelas diwajah tampannya. "Kalian belum selesai? Oh? Tumben berdua? Satu lagi kemana?"

Berarti Raffa ngga denger percakapan mereka, Newwie sama Kana saling pandang dan hela nafas lega. Newwie langsung tutup bukunya dan kasih ke Kana.  Siap-siap mau pulang. "Kak gue balik duluan ya, Kak Tawan mungkin udah nunggu di parkiran."

Setelahnya hening, nyisahin Kana sama Raffa berdua. Yang dominan nungguin si manis selesai beres-beres.

"Udah?"

"Udah." Jawab Kana seraya senyum manis.

Raffa langsung gandeng tangannya dan jalan menuju parkiran. Ngga ada percakapan berarti, mungkin belum. Raffa jadi lebih diem karena emang sifatnya yang lumayan pendiam. Kana sendiri lagi males ngomong, hatinya serasa ada yang ganjel.

Bahkan keduanya udah di deket mobil Raffa, mereka masih sibuk sama pikirannya masing-masing sampai suara pekikan intrupsi mereka.

"Kak Byan! Alwin bisa jelasin!"

Raffa-KanaWhere stories live. Discover now