19 :: ° The Legend Of Abscond War ࿐

Start from the beginning
                                    

Asahi dan Jaehyuk sendiri yang sepakat menyembunyikan fakta ini dari teman-temannya. Entah karena alasan apa.

Waktu itu sekolah mereka mengadakan camping di pegunungan. Di sanalah Asahi didorong teman-temannya hingga masuk ke dalam jurang, mereka tertawa puas melihat Asahi yang terjerumus ke dalam sana sampai kepalanya bocor, sementara Jaehyuk sedang tidak ada di lokasi kala itu.

Jaehyuk tengah mengantri jualan jagung rebus yang berada di kaki gunung. Antriannya sangat panjang, ia sudah menunggu sekitar 40 menit di sini. Akan tetapi, itu tidak masalah. Dia tahu Asahi suka sekali jagung rebus, maka dari itu dia hendak membelikannya.

Matahari mulai terbenam, Jaehyuk pun kembali ke lokasi camp sambil membawa dua jagung rebus satu untuknya, satu untuk Asahi. Niatnya begitu. Namun, ia tak dapat menemukan keberadaan Asahi, Jaehyuk yang sangat khawatir lantas bertanya kepada teman-temannya.

Mereka bilang, mereka tidak tahu di mana Asahi. Bohong sekali. Jaehyuk tahu mereka bohong. Sebenarnya, ada sebongkah rasa sesal di dada Jaehyuk karena telah meninggalkan Asahi sendirian di antara teman-temannya yang jahat. Jaehyuk akhirnya melapor pada guru atas hilangnya Asahi, barulah para guru turut mencari Asahi yang sudah menghilang kurang lebih dua jam.

Memakan waktu cukup lama, Asahi akhirnya ditemukan tak sadarkan diri di dalam jurang. Buru-buru pihak sekolah mengevakuasi Asahi yang terlihat parah dengan kondisinya itu.

Jaehyuk marah besar pada teman-temannya. Ia tahu ini pasti ulah mereka. Namun, fakta ini ternyata dikalahkan oleh bakat berbohong teman-temannya. Bagaikan hipnotis, Jaehyuk langsung pecaya bahwa hal ini merupakan kecelakaan yang diperbuat Asahi sendiri karena tidak memerhatikan langkahnya.

Setelah berjam-jam menerima pertolongan pertama, Asahi tak kunjung bangun. Rupanya ia mengalami koma.

Bagaimana perasaan Jaehyuk? Ia menangis tanpa henti. Jaehyuk memeluk Asahi yang terbaring di atas tandu dengan hati sesak. Asahi terpejam dengan wajah pucat, kulit mulusnya tergores ranting dan duri, rambutnya lengket oleh rembesan darah yang mengalir hingga memberi jejak aliran darah di wajahnya. Ia takut kehilangan Asahi, Jaehyuk bahkan berteriak seperti orang gila untuk membangunkan Asahi. Menepuk-nepuk pipinya, menggoyangkan badannya, atau pun menggelitikinya, semua itu sudah Jaehyuk lakukan. Akan tetapi, Asahi tetap tak kunjung bangun.

Seorang guru hadir di sebelah Jaehyuk. Menepuk pundaknya dan memberi motivasi. "Saya tahu bagaimana perasaanmu sekarang, tapi temanmu pasti akan segera bangun. Lihatlah, dia masih bernapas. Tolong tenangkan dirimu, berhentilah menangis, menangis tidak akan membuat Asahi bangun." Guru itu tersenyum. "Tolong tenang, ya?"

Kalimat-kalimat itu membuat Jaehyuk sedikit lega. Sudut bibirnya terangkat, membuat garis senyum meski tipis. Ia pun mengangguk menanggapi ujaran sang guru. Kemudian menghapus air mata yang membanjiri pipinya.

Besok pagi, Asahi dibawa pulang ke rumahnya. Perkemahan juga dibubarkan.

Orangtua Asahi marah besar pada Jaehyuk. Mereka bilang Jaehyuk tak bisa menjaga Asahi dengan baik. Yang tadinya Jaehyuk adalah 'anak kesayangan', gelarnya berganti menjadi 'pembawa sial', mereka pun membuang Jaehyuk ke Korea dan menelantarkannya di sana.

Padahal sebelumnya mereka sendiri yang menculik Jaehyuk dari Jiyong, cih.

Disanalah Jaehyuk ditemukan di kolong jembatan oleh keluarga Yoon. Rasa iba terbesit di kala menemukan remaja dengan pakaian compang-camping yang tengah mengkonsumsi sepotong roti kadaluarsa. Mereka pun memutuskan membawa Jaehyuk ke rumah dan mengasuhnya.

Sementara di Jepang, Asahi melewati koma selama 1 tahun. Atas kehendak Tuhan, ia pun selamat. Namun, otaknya menghapus permanen sebagian dari ingatannya---istilahnya hilang ingatan.

 ⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎Where stories live. Discover now