10. keselamatan (END)

Start from the beginning
                                    

Ya, ini bagian dari rencana.

Tidak usah tanya kapan mereka menyusun rencana, ini rencana dadakan.

Keberuntungan bagi mereka memiliki yoongi, manusia bak hantu yang jarang disadari keberadannya.

Wooshik yang sesekali menoleh ke teman-teman namjoon tidak sadar kalau yoongi tidak ada di sana.

Namjoon meringis menekan lukanya, sedangkan wooshik ia meludah, gigi yang patah keluar dari mulutnya beserta darah kental, matanya sudah bengkak berwarna ungu, bibirnya juga sudah sobek sana-sini.

Emosi wooshik mulai terpancing, ia menjadi bersemangat, wooshik tertawa sumbang dengan nafas yang kacau lalu mengusap bibirnya yang terus berdarah.

Tanpa aba-aba Wooshik berlari ke arah namjoon, berisap menikam, namun namjoon yang sudah nampak tenang hanya diam di tempatnya berdiri.

SRET!!,

Mendadak sebuah tali menjerat leher wooshik dari atas, kaki wooshik yang awalnya berlari langsung terangkat menendang-nendang angin kosong.

Ya, yoongi, ia memanjat pohon dan menjatuhkan tali tepat di leher wooshik, setelah itu ia menarik talinya membuat wooshik menggantung di udara.

Tali yang sama dengan tali yang menjerat kaki taehyung, ya, tali yang jimin simpan, dan di sambung dengan beberapa baju agar lebih panjang.

Yoongi menahan talinya dan mengikatkan talinya ke dahan pohon, lalu ia turun.

Namjoon yang masih diam di tempat tersenyum puas ke wooshik.

"Hhbb-bangsat..hhkalian.." wooshik kesulitan bernafas, tangannya mencakar-cakar tali yang menjerat lehernya.

"Lhoo cu-curang,, lo bi-bilang, satu la-lawhaan shaa-satu" wajah wooshik mulai memerah, nafasnya terdengar putus-putus.

"Ga gw sangka, ternyata gampang boongin lo" ucap namjoon sambil terkekeh.

"Yoongi... Lo-lo hebat ye,, hhhgw ga bhh-bakal ngle-phaasin lo" wooshik terus meracau tidak jelas. Namjoon dan teman-temannya hanya diam menonton wooshik meregang nyawa. Entah apa yang mereka pikirkan.

Setelah dua menit berlalu wooshik yang wajahnya sudah membiru itu tidak bergerak lagi. namun tali yang menggantung tubuh wooshik masih bergoyang-goyang.

Tubuhnya meregang kaku, matanya terbelalak hampir keluar dan mulutnya menganga dengan tetesan air liur yang tadinya masih mencoba mengais-ngais oksigen.

Akhirnya, namjoon menang.

Hoseok melompat meraih peta yang menyembul dari kantong celana wooshik.

Sangat aneh, bulan memancarkan cahayanya terang perlahan, bahkan sekarang mereka bisa melihat dengan jelas tanpa menggunakan senter, ya, karna cahaya bulan tadi.

Sepertinya alam ikut bahagia atas kematian wooshik.

Dan alam juga berbaik hati dengan cahaya bulannya, mempermudah mereka berjalan membawa jimin pulang.

Mereka membaca peta tadi, peta sederhana yang digambar sendiri, terbuat dari kertas karton yang sudah lusuh.

Gambar peta nya yang dibuat dengan spidol juga sudah pudar, dan yang mengerikannya ada bekas bercak darah di sana.

Sepertinya mereka bukan yang pertama, namun bisa dipastikan yang terakhir.

Sesuai dengan peta, dua ratus meter ke utara ada jalan tol.

Dengan rasa bahagia sebesar gunung fuji mereka berlari ke arah utara.

Tidak perduli dengan luka-luka di tubuh mereka, mereka berlari sekuat mungkin, meninggalkan jasad wooshik yang tergantung dan kenangan buruk di sana.

ESCAPE (BTS Teror Camping Story) #TAMATWhere stories live. Discover now