| ᴇɪɢʜᴛ

11K 411 4
                                    

────────────────────────

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

────────────────────────

Perang dunia sihir kedua sudah berakhir dengan kekalahan Dark Lord dan kemenangan pihak Light. Kebahagiaan menyeliputi semua orang karna bisa hidup bebas tanpa ketakutan tapi tidak dengan Danella Diggory. Setelah kehilangan kakaknya, Cedric Diggory saat dia di tahun ke 3. Kini dia kembali merasakan kehilangan.

Danella kehilangan Fred Weasley. Orang yang selalu ada bersama nya. Tak jauh berbeda dengan George Weasley, George kehilangan saudara kembarnya, sahabatnya, sekaligus setengah hidupnya.

Danella, Harry, Hermione, dan semua keluarga Weasley berkumpul sesudah acara pemakaman untuk Fred Weasley. Kesedihan meliputi mereka semua.


Saat Danella ingin ke kamar Ginny untuk mengistirahatkan diri, Danella mendengar tangis seseorang. Danella berdiri di depan pintu yang bertuliskan Fred & George Weasley. Ia mengetuk pintu itu pelan lalu berjalan masuk.

Danella melihat George yang menangis di atas tempat tidur milik Fred.

"George..." Ucap Danella menepuk pelan pundak George

"Dia sudah pergi..." Lirih George dengan isakannya.

Danella membawa tubuh George ke dalam pelukannya, mengelus rambut merah itu perlahan.
"Kau harus mengiklaskan nya, George. Fred tidak akan senang melihat saudaranya seperti ini."

"Apa ini juga yang kamu rasakan saat kehilangan Cedric?"

Danella kembali meneteskan air matanya saat mendengar ucapan George. "Ya, dan sekarang aku sudah dapat berdamai dengan kesediaan."

George tak menjawab perkataan Danella. Tangisnya semakin pecah saat mengingat kenangannya bersama saudara kembarnya selama ini. Mereka selalu melakukan dan melalui segalanya bersama.

"Kau juga harus berdamai dengan kesediaan, George. Aku akan membantu mu."

════════ ♛ ════════


19 YEARS LATER

"ROXANNE! RIANA! CEPAT NAK, KITA SUDAH TERLAMBAT!"

"SEBENTAR MUM!"

Teriakan dari kedua anak itu membuat seorang wanita tersenyum kecil. Walau umurnya sudah 30 tahun, wajahnya masih tetap cantik.

Danella Diggory atau sekarang bisa dipanggil Danella Weasley menatap kedua anak perempuan nya bahagia. Rasanya baru kemarin dia menenangkan George sekarang dia sudah mempuyai dua putri dan satu putra.

Senyum Danella luntur karna sudah bosan menunggu suami nya. "GEORGE WEASLEY!"

Seorang pria turun sambil menggulung kemeja miliknya. "

"Siap nyonya, sudah siap." Ucap George lalu tersenyum kaku.

Danella, Roxanne, Riana, dan Fred jr hanya tertawa melihat George. Saat tidak ada Danella, George adalah orang yang paling jahil. Tapi saat di depan Danella, George berubah menjadi anak kucing yang paling penurut.

════════ ♛ ════════




Stasiun Kingcross

"Sudah ku katakan padamu jangan tidur terlalu malam, lihat sekarang kita terlambat. Ini tahun pertama Roxanne. Oh astaga." Ucap Danella panjang lebar pada George di sampingnya sedangkan ketiga anaknya berjalan di depan.

"Ayolah kita hanya terlambat sedikit. Semalam itu menakjubkan untuk di lewatkan dan tidak seru jika tidak melanggar." Goda George pada istrinya.

"Weasley!"

"Yes mum." Ketiga anak nya menoleh kebelakang merasa terpanggil.

Danella tersenyum kikuk. "Maksud mum ayah kalian." Ucap Danella yang di angguki ketiga anak nya

George terkekeh pelan lalu merangkul Danella.
"Ingat, Love kau punya empat Weasley sekarang."

Keluarga kecil Weasley itu menerobos tembok antara peron 9 dan juga 10 untuk sampai ke Platform 9¾. Danella memeluk Fred II dan Roxanne bergantian.

"Jangan jahil di sekolah Fred, mum tidak mau mendapat surat bahwa kau--kau meledakkan toilet."

"Aku tidak pernah meledakkan toilet."

"---tapi itu ide yang bagus, Trims mum."

"Jangan coba-coba Fred dan jaga Roxanne."

"Tenang saja mum, Roxanne kecil aman bersama ku."
Ucap Fred II mengabaikan tatapan tajam Roxanne.

"Baiklah, kalian harus segera naik jika tidak mau terlambat. Jangan seperti ibu mu yang nekat melompat masuk kereta di tahun ke 2 nya." Ucapan George dihadiai cubitan sayang dari Danella.

"Kami akan merindukan kalian." Danella memeluk anak nya sekali lagi sebelum mereka masuk ke kereta.

Riana terlihat antusias saat melihat kereta berjalan.
"Aku ingin mengejar keretanya." Danella sontak cepat-cepat memegang tangan anaknya yang super aktif itu. "Kau disini saja Ria."

"mum kapan aku pergi ke Hogwarts." Ucap Riana memeluk erat pinggang Danella.

Danella mengelus lembut rambut merah Riana.
"Tahun depan kau akan ke Hogwarts."

George merangkul pundak Danella. Danella menyandarkan kepalanya di bahu George. Akhirnya setelah semua kesedihan yang mereka alami semuanya berakhir bahagia. Bagi Danella tak ada yang lebih berharga dari George, Roxanne, Riana, dan Fred II di dunia ini. Begitu pun dengan George tak ada yang lebih berharga dari Danella dan keluarga kecilnya.

"Aku mencintai mu Danella Weasley, always."











- ᴇɪɢʜᴛ -
════════ ♛ ════════
□□□

   ꒰✓ ꒱  journey, oneshotWhere stories live. Discover now