Like We Should And Say We're Good!

Zacznij od początku
                                    

Sebagian dari Shiro.

Ken, ini Shiro, lol, kau pasti sudah tau :p, kau menyimpan nomorku, kan :p omong-omong kami mengkhawatirkanmu, balas pesanku kapan-kapan
-12 Juni 2015, 16:18

Ken, aku tahu masalahmu agak sedikit rumit, dan hukuman skorsing sebulan pastinya sangat berat, tetapi percayalah aku akan selalu mendukungmu, sobat. Kau yang terbaik
-13 Juni 2015, 18:20

Hei, kawan, kalau kau mungkin mau memberitahu di mana rumahmu, aku ingin berkunjung sesekali. Kita bisa bermain game dan sesuatu di akhir pekan. Percayalah, kau akan menikmati ini
-15 Juni 2015, 15:30

Mr. Stan bilang skorsingmu sudah dicabut. Di mana kau, bung? Clay sudah kembali dan menikmati hidupnya, kuharap kau tidak berbaring saja di kasurmu dan melupakanku :( aku juga sudah mendengar beritanya, dia yang menyebarkan semua berita palsu itu. Sungguh balasan yang setimpal, dia akan membusuk di neraka >:o
-17 Juni 2015, 13:01

Astaga, aku baru mendengar dari Lang kalau ternyata laki-laki itu tewas ...
-17 Juni 2015, 13:50

Sisanya lagi dari Lucy.

Hei, Ken, aku mengambil nomormu dari Shiro. Sebenarnya dia mengirimkan nomormu ke semua orang. Dia mengkhawatirkanmu, kami sangat mengkhawatirkanmu. Aku sangat khawatir padamu. Aku ingin tahu apa kau baik-baik saja. Kuharap kau baik-baik saja.

Tentang semua yang kau katakan di depan sekolah hari itu, aku tidak peduli. Kau tetap temanku, bahkan kalau semua berita itu benar, kau masih tetap temanku. Karena selama bersamamu, aku baik-baik saja, aku tidak sedikitpun menganggap kau seorang penjahat.

Tolong balas pesanku, dan bicara padaku. Aku menunggumu di sini. ^_^

Lucy Watson
-12 Juni 2015, 23:40

Ken tertegun setelah habis membaca pesan Lucy, padahal dia belum membaca semuanya. Shiro, Lucy, dan lainnya, mereka semua mengkhawatirkan Ken. Mereka semua ingin tahu kalau dirinya baik-baik saja, dan mereka menunggunya kembali.

Karena sama seperti sebelumnya, selama ini dia pikir semua pesan ini hanyalah sebuah cemoohan, ejekan, dan kutukan untuk Ken. Maka dari itu dia tidak pernah ingin membuka ponselnya. Lalu sekarang, semuanya berbeda. Mungkin teman-temannya tidak sama seperti yang lain, mereka spesial, mereka tidak membenci, mereka peduli.

"Wah, wah, lihatlah, anak ini mendapat pesan dari perempuan."

Hingga tanpa Ken sadari, Furler tiba-tiba muncul di belakangnya, dan mengambil ponsel itu. "Hei, kembalikan!"

Ken tak tahu sejak kapan wanita itu memperhatikan, tetapi Ken berusaha meraih kembali miliknya sebelum Furler membaca seluruh pesan tersebut.

"Mari kita lihat. Hei, Ken, bla bla bla, membosankan, membosankan, tertanda, Lucy Watson. Apa dia pacarmu?"

"Urus saja urusanmu sendiri!" Amuk Ken setelah berhasil mendapatkan lagi ponselnya. Furler tertawa puas, tetapi ingatan Ken justru diisi kembali saat wanita itu menyerangnya dua hari lalu, dan itu berhasil menahan amarahnya lebih jauh.

"Lihatlah ini, kita punya pembunuh yang sedang kasmaran."

"Furler, tinggalkan anak itu sendirian," kata Nen di sofa dengan botol sake di tangan.

"Tidakkah ini seperti masa lalu? Anak muda? Cinta? Dan darah di mana-mana."

"Dia bukan pacarku!" tegas Ken.

"Wah. Baguslah kalau begitu. Nen, berbahagialah sedikit. Anak ini baru saja membawa target barunya."

Ken mengangkat kepala, terkesiap. Dia tidak salah dengar. Kali ini dia tak menahan diri, dengan sadar Ken maju sedekat mungkin dengan Furler. "Jika kau menyentuhnya sedikit saja ...."

You Just Met The Wrong PersonOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz