Missing you. chap 5

Start from the beginning
                                        

Sejak awal Jaejoong sadar sekolahan ini memang tidak cocok untuknya, perbedaan cara hidup yang berbeda sembilan puluh derajat dari sekolahnya terdahulu. Gadis itu sudah menyiapkan diri sebelumnya namun tetap saja semua jauh di atas  dari apa yang berada dalam bayanganya. Jauh lebih menyebalkan dari apa yang pernah ia pikirkan.

.
.
.

Entah kenapa pagi ini Hankyung merasa sedikit tidak tenang. Tidak, sejak kemaren ia memang sudah tidak tenang jika memikirkan gadis itu.

Gadis manis bermata bulat, dengan bola mata hitam kelam tanpa dasar, yang telah membuat kenangan masa lalu yang ingin dilupakanya kembali menguap. Ia pikir luka itu sudah mengering, namun tidak. Luka itu kembali menganga dengan rasa sakit yang lebih mendalam.

Menyesalkah, ia benci mata itu yang selalu menatapnya tanpa takut, ia benci tanngan mungil yang menepuk nepuk dadanya saat ditanya bagian mana yang sakit, saat tanpa sengaja Hankyung melempar bola basket mengenai kepala gadis kecil bermata bulat yang sama seperti gadis itu, Jaejoong.

Hankyung kecil sangat menyukai basket jika ditanya kenapa " Karena basket itu keren " pria kecil itu terlalu sibuk hingga ia tak memperhatikan adik kecilnya berjalan mendekat.

" Gege bolehkah Jaejoong ikut main " Mata polos gadis itu menatap lurus ke arah mata Hankyung tanpa rasa takut.

Hankyung kecil menaruh bola basketnya di pinggang" Aku benci wanita yang main basket. "

Sejak awal Hankyung memang mengharapkan adiknya segera lahir ,namun jika ibunya harus jadi korban agar adiknya itu lahir ia akan memilih hidup sebagai anak tunggal.

" Tapi Jaejoong ingin ikut main, Gege, boleh kan? " tangan mungil itu menyentuh tangan Hankyung yang bebas.

Blak.

Sedikit kaget dengan apa yang ia lakukan, Hankyung mendekati adiknya yang terjatuh akibat bola yang ia lempar tepat di atas perut adiknya " Kau tak apa? Mana yang sakit " panik. Hankyung memeriksa tubuh adiknya takut ada yang terluka. Jujur, ia ingin bermain dan bercanda dengan adiknya. Namun jika mengingat karena adiknyalah ibunya meninggal ia benci gadis itu.

Mata dambi Jaejoong menatap Hankyung dengan bola mata yang sudah berkaca.

" Sakit...gege" gadis itu mengepalkan tangan dan menepuk dada ,tepat di jantung. " Disini "

"  Jaejoong " Hankyung tersentak .

Mimpi.

Pria itu mengusap wajah kasar. Beberapa hari ini ia susah tidur ,belum lagi ia selalu keluar di saat matahari belum menunjukan kuasanya , pria itu sengaja bangun pagi untuk melihat gadis itu keluar di sa,at matahari baru menunjukan semburat keemasan di langit. Dengan baju seragam yang ia kenakan dan tak lupa puluhan botol kecil susu di boxs punggungnya , gadis itu berjalan kaki mengantar susu keberapa rumah elit kawasa dekat sekolah, Hingga sepuluh menit sebelum bel berbunyi gadis itu sudah di SMA Suoulshin, bahkan tak jarang ia hampir saja telat.

Memikirkan bagaimana kerasnya gadis itu menjalani hari harinya Hankyung jadi uring uringan. Niatnya ia ingin melupakan apa yang dilihatnya dua hari ini ,itu sebabnya pagi pagi pria itu sudah di perpustakaan . Niat hati ingin mengalihkan perasaan namun ia malah ketiduran.

" Jaejoong" terdengar gumaman salah satu siswa yang duduk tidak jauh dari Hankyung mengangkat alis heran, mendengar Hankyung menyebut nama itu.

" Dia di lapangan basket Sunbae, kalau sunbae mencarinya. "
Jelas para siswa yang merasa heran seorang Hangkyung yang terkenal pendiam begitu tertarik dengan berita itu.

Lapangan,? apa Heechul mencari gara gara lagi dengan gadis itu. Pikir Hankyung.

" Untuk apa aku memikirkanya" diraihnya buku yang barusan ia gunakan sebagai bantal dan membukanya.

Missing youWhere stories live. Discover now