Kemudian Jisoo tiba-tiba saja didatangi oleh salah seorang petugas gereja yang mengatakan bahwa sang calon mempelai wanita membutuhkannya. Setelah menyampaikan hal tersebut kepada Jung Jaehyun dan Pak Choi, ia dipersilahkan oleh keduanya untuk segera mendatangi Roseanne yang sekarang berada diruang tunggu.

Roseanne mengalami serangan panik ringan. Si petugas gereja mengatakan bahwa hal tersebut lumrah dialami sang calon mempelai namun berbeda bagi Kim Jisoo yang sudah ikut panik juga. Setelah memasuki ruang tunggu khusus pengantin, kemudian menenangkan Roseanne yang merasa sesak, akhirnya segala situasi dapat kembali normal. Roseanne kembali ke Roseanne yang Jisoo kenal, yang percaya diri dan kuat.

Setelah si petugas gereja menyuruhnya untuk keluar ruangan dan segera kembali kedalam gereja. Jisoo terkejut ketika membuka pintu karena mendapati Jaehyun menunggu dibalik pintu. Laki-laki itu tersenyum kepadanya namun dari sorot matanya, pria itu terlihat khawatir.

"Apa Roseanne baik-baik saja?'

"Iya, hanya terlalu gugup saja Direktur Jung" Jaehyun mengangguk kecil membuat jeda diantara keduanya membuat Jisoo kikuk sendiri disana.

"Kim Jisoo-ssi"

"Ya, Direktur Jung?"

"Saya ingin meminta restu pada anda, sebagai perwakilan dari keluarga Roseanne." eh kok tiba-tiba? Oh restu! Jisoo bahkan tidak sempat memikirkan hal ini. Benar juga, Jaehyun sama sekali belum meminta restu pada siapapun dari pihak Roseanne tau-tau saja pria itu ingin menikahi artisnya. Sepertinya Roseanne juga belum sempat berbicara mengenai restu, astaga.. orang tua Roseanne juga belum Jisoo urus.

Melihat Jisoo yang diam saja, Jaehyun kembali melanjutkan ucapannya.

"Maafkan saya yang terlambat meminta restu ini, namun saya serius dengan apa yang saya lakukan. Menikahi Roseanne adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup saya, anda tahu saya tidak begitu mengenal Roseanne begitu juga dengannya yang tidak mengenal saya." Jung Jaehyun berkata dengan sangat yakin dan tidak main-main membuat Jisoo kembali merasakan jantungnya berdetak dengan kencang dan ia tidak berbuat apa-apa selain bernafas dan mencoba memahami apa yang Jaehyun katakan.

"Saya tidak mencintainya begitu juga dengan Roseanne, Kim Jisoo-ssi. Namun saya mohon pada anda untuk percaya kepada saya bahwa saya akan terus membuat hidup Roseanne baik-baik saja. Saya tidak akan menjanjikan Roseanne akan terus berbahagia bersama saya namun akan saya pastikan Roseanne akan hidup dengan baik selama bersama saya. Oleh karena itu, saya ingin meminta restu dan kepercayaan Kim Jisoo-ssi untuk saya menikahi Roseanne"

Jisoo bingung, ia tidak pantas disebut sebagai perwakilan keluarga Roseanne namun hanya dirinya saja orang terdekat dari Roseanne sehingga dengan mudah ia mengangguk, karena tidak ada jawaban yang tepat selain mengiyakan permintaan restu seorang Jung Jaehyun.

---

"Dia seorang pebisnis juga unnie, jadi mudah baginya berkata hal manis seperti itu"

"Menurutmu itu manis?" Jisoo yang baru saja bercerita panjang lebar pada Roseanne terperangah apalagi melihat semburat merah menghiasi pipi Roseanne.

"Y-ya"

"Ya, memang manis sih.. dan penuh tanggung jawab"

"Unnie. Kamu menyukainya?" Jisoo memutar bola matanya bosan kemudian berkata sembari mengambil tas tangannya hendak beranjak pergi

"Siapa di dunia ini yang tidak menyukai Jung Jaehyun?"

"Aku"

"Tidak mungkin, setelah Jaehyun menciummu diatas altar saja kamu langsung blank gitu" Roseanne tersenyum tipis sembari mengedikkan bahunya lalu heran melihat Jisoo sudah memakai kembali mantel musim dinginnya.

"Unnie pulang? Tidak jadi menemaniku malam ini?"

"Iya, maafkan aku ada beberapa hal yang perlu kuurus perihal berita pernikahan kalian yang pasti sudah ditunggu beberapa media untuk konfirmasinya"

"Maaf unnie" Jisoo memasang wajah sedih lalu berjalan kearah Roseanne untuk memberikan pelukan, "Karena aku, unnie dan staff lain harus bekerja keras akhir-akhir ini" bisik Roseanne dipelukan Jisoo.

"Kamu juga sudah berjuang Roseanne, lebih banyak berjuang daripada kami semua, so jangan merasa bersalah okay? Just be happy you."

---

Setelah sepeninggal Jisoo, Roseanne sendirian seperti biasa di apartementnya. Memilih untuk membersihkan diri dan tidur mungkin adalah pilihan yang tepat untuk Roseanne yang masih belum percaya bahwa dirinya sudah berganti status.

Keluar dari kamar mandi dan lagi-lagi Roseanne termenung ditengah kamar sembari menatap ranjangnya sendiri . Tidak seperti malam pengantin lainnya yang penuh kebahagiaan dan penuh cinta, di malam pengantin Roseanne sendirian dan kesepian. Pernikahan sore tadi seperti hanya sebuah pekerjaan saja rasanya.

Gedebug!

Suara benda terjatuh dari arah luar kamarnya membuat Roseanne sontak mawas sendiri. Tak lagi ia meratapi malam pertamanya karena sekarang ia merasa bahwa ada sesuatu atau mungkin seseorang masuk tanpa ijin kedalam rumahnya saat ini.

Walau keringat dingin sudah terasa di punggungnya, Roseanne sebisa mungkin tanpa suara membuat panggilan diponsel untuk menghubungi tim keamanan apartemennya .

"Halo, ini apartemen no 502, ya Roseanne Park. Pak, saya mohon cepat ke apartemen saya, karena saya merasa ada seseorang masuk ketempat saya , saya mohon ya pak, cepat ya pak, terimakasih" pinta Roseanne berbisik dengan nada panik luar biasa, setelah menutup panggilan kembali Roseanne mendengar suara benda terjatuh dengan keras.

Segera saja ia mencari-cari benda yang cocok ia bawa untuk alat pertahanan diri. Matanya jatuh di lilin aroma berwarna hitam yang cukup lumayan ukurannya, lalu dengan doa yang bagai jampi-jampi ia mengumpulkan keberanian untuk keluar kamar dengan berbekal lilin aroma.

Setelah pintu kamarnya terbuka, Roseanne berlari, berteriak, sembari mengacungkan lilin aroma yang ia bawa tinggi-tinggi -sudah siap menghancurkan kepala sosok yang berdiri diruang tengah, "Yaaaa"

"Hey, hey, ini aku"

---

terimakasih support teman2 untuk penulisan cerita ini!

hv a good night!

cheese in the trap • jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang