Iblis menyamar dengan wajah malaikat.
-000-
Akhir pekan ini Renjun kembali kerumahnya bersama dengan Jaemin tentunya. Sebenarnya Renjun malas karena harus bertemu dengan Ayahnya, tapi sang ibu terus membujuknya hingga membuat Renjun mengalah.
Makan malam kali ini diiringi dengan obrolan antara Chanyeol dan Jaemin. Renjun sendiri yang duduk disebelah sang calon tunangan hanya diam sambil menikmati makan malamnya dengan ogah-ogahan. Jaemin yang menyadari itu segera menegur Renjun.
"Makan yang benar, injun-ah" ucap Jaemin sedangkan Renjun semakin cemberut. Jaemin menghela nafasnya lalu mengambil beberapa lauk dan menyimpannya di piring Renjun.
"Kau harus banyak makan" ucap Jaemin
"Atau mau ku suapi?" tanya Jaemin yang mana langsung membuat wajah Renjun memerah.
"A... Aku bisa sendiri!!! Bodoh!" ucap Renjun lalu memakan makanannya dengan rakus yg mana membuat Jaemin tersenyum lembut lalu melanjutkan acara makannya. Renjun sendiri tidak bisa memungkiri sejak kejadian itu Jaemin selalu bersikap lembut dan penuh perhatian padanya, membuat keadaan jantungnya tidak baik-baik saja.
Hal itu tidak luput dan pandangan Chanyeol, Wendy dan Jisung. Tentu saja kedua orangtua itu terlihat senang dengan keakraban keduanya, itu artinya rencana mereka agar Renjun dan Jaemin akur berhasil!
Tapi berbeda dengan Jisung yang menampakkan wajah datarnya, melihat sang kakak yang mulai luluh membuatnya marah.
"Jadi Ayah menyuruhmu kesini karena ada yg ingin ku sampaikan" ucap Chanyeol lalu menyimpan alat makannya.
"Apa?" tanya Renjun ketus.
"Pertama tentang pertunangan mu dan Jaemin, apa kau setuju setelah libur kenaikan kelas nanti?" tanya Chanyeol.
Pertanyaan sang ayah membuat Jisung semakin marah, apa ayahnya gila membiarkan sang kakak menikah dengan orang yang pernah memperkosa kakaknya itu???! Tapi yang lebih gila, kakaknya itu mengangguk menyetujui ucapan sang ayah.
"Terserah ayah saja" ucap Renjun lalu menoleh pada Jaemin saat lelaki itu menggenggam tangannya.
"Syukurlah" ucap Wendy senang.
"Lalu yang kedua, Ayah sudah memilih siapa yang akan meneruskan pekerjaan ayah jika sudah pensiun nanti" ujar Chanyeol yang mana membuat Renjun dan Jisung langsung menatapnya.
"Ayah akan memilih Jisung" ucap Chanyeol sambil tersenyum tipis.
Renjun tidak setuju! Bukan karena ia ingin menggantikan Jisung, hanya saja ia tau kalau sang adik tidak mau bekerja mengurus perusahaan dengan duduk dibelakang meja sembari membaca berkas-berkas yang membuat pusing kepala. Renjun tau kalau Jisung ingin hidup bebas dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya sendiri.
"Tidak! Ayah tidak bisa seperti itu!" ucap Renjun.
"Keputusan ayah sudah bulat, lagipula itu salah satu alasan ayah membawanya kesini" ucap Chanyeol lalu bangkit dan meninggalkan ruang makan disusul oleh sang istri.
"Aku tidak apa-apa hyung" ucap Jisung akhirnya membuka suara.
"Lalu bagaimana impianmu hah? Kau ingin jadi seorang penari profesional dan keliling dunia! Jika kau menuruti si tua bangka itu, kau akan tersiksa jisung!!"
Jaemin hanya diam memperhatikan perdebatan kedua bersaudara itu.
"Hyung, terimakasih karena sudah memperdulikan ku tapi aku baik-baik saja."
"Bohong! Kau tidak baik-baik saja!! Aku mengenalmu Park Jisung! Aku bahkan mengenalmu lebih dari dirimu sendiri! Jadi berhenti membohongi perasaan mu, jika kau menurutinya kau tidak akan bisa bebas jisungie!"
"Sejak awal aku hanya anak haram keluarga Park hyung, jadi yang aku bisa hanyalah mengikuti alurnya saja" ucap Jisung pelan.
Renjun bangkit menuju sang adik lalu menamparnya hingga Jisung meringis kesakitan. Ia menarik kerah baju sang adik dan menatapnya tajam tapi dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kau adikku Jisung, aku peduli tentang kebahagiaan mu. Bagaimana pun juga aku akan membuat si brengsek itu mengubah keputusannya!"
Renjun segera pergi menuju kamarnya dilantai atas, sedangkan kini hanya tersisa Jaemin dan Jisung yang ada di ruang makan. Jisung menatap Jaemin sinis sedangkan Jaemin menatap Jisung dengan senyum kecilnya.
"Renjun peduli padamu Jisung"
"Apa yang kau lakukan sampai Renjun hyung menjadi sedekat ini denganmu?" tanya Jisung.
"Aku tidak melakukan apa-apa" jawab Jaemin sambil tersenyum manis.
"Jangan bohong, aku tau kau pasti melakukan sesuatu. Aku mendengar ucapanmu beberapa waktu lalu"
Jaemin tampak terdiam. Oh? Jisung mencuri dengar percakapan nya dengan 'Ryan' beberapa waktu lalu saat ia berada di sekolah. Tapi untung saja Jisung tidak curiga dengan siapa ia bicara.
"Aku memang tidak mendengar semuanya, tapi aku tau kau pasti memiliki rencana jahat pada Renjun hyung" ucap Jisung.
Jaemin tiba-tiba menatap Jisung datar sebelum menggeser kursi yang ia duduki agar lebih dekat dengan meja.
"Aku tidak pernah membuat rencana jahat, Park Jisung. Lagipula kakakmu sendiri yang menyerahkan dirinya padaku." ucap Jaemin lalu bangkit untuk menyusul Renjun ke kamarnya.
Namun sebelum ia benar-benar meninggalkan Jisung, Jaemin berhenti dan menoleh kebelakang dimana Jisung yang sedang duduk sambil menatap sinis dirinya.
"Lebih baik kau lupakan perasaan cintamu pada Renjun, karena selamanya ia hanya menganggap mu sebagai adiknya." ujar Jaemin datar.
"Ah lebih baik kau juga segera beristirahat, selamat malam jisungie" ucap Jaemin namun dengan senyuman manis dan nada yang begitu ramah. Membuat Jisung muak.
"Brengsek!!!"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil | Jaemren (✔)
Fiksi PenggemarI'm a bad boy, not a good boy. BxB Yaoi Jaemin x Renjun
