HBLT - TAEGYU

0.1 | PROLOG

Beomgyu mengernyitkan dahinya dan mendongak memandang pria tadi. Rupanya pria itu sedang mengiring sebuah sepeda sport disebelah kanannya, lantas ia menahan Beomgyu dengan sebelah tangan kirinya tadi. 

Dengan posisi yang masih terduduk di aspal, Beomgyu memperhatikan pria tersebut dari bawah hingga atas. Pria itu sangat culun dimata Beomgyu, dengan celana dan jacket tersleting kebesaran yang menutupi tubuh kecilnya. Beomgyu yakin dia lebih tinggi dari pria ini.

Beomgyu segera bangkit dan berdiri tegak didepan pria yang menghindari tatapannya itu. Benar saja aku lebih tinggi. Lalu Beomgyu mendekat selangkah dan memiringkan kepalanya memperhatikan pria itu.

"Kau mahasiswa jurusan sini?"

"Um, Y-ya. Aku seangkatan d-denganmu, B-beomgyu-ssi"

"Huh? Kau tahu namaku? Ah iya! Aku kan ayam kampus!" menjawab pertanyaannya sendiri.

"Aku, aku minta maaf sekali lagi. P-permisi, aku harus ke toilet"

Si culun itu lalu meninggalkan Beomgyu untuk memarkirkan sepedanya, memasang pengaman sepeda dan melangkah terbirit kedalam gedung. Beomgyu masih memperhatikan pria itu dari kejauhan sampai ia menghilang masuk kedalam gedung. Ia tersenyum miring dan mulai beranjak dari tempatnya berdiri.

Dengan langkah terbirit ia memasuki toilet pria dan menutup pintu lalu segera melihat ke bilik toilet, menyadari tidak ada siapapun di dalam toilet ini membuatnya bernafas lega dan merilekskan bahunya.

Si culun itu lalu melepaskan tas sandangnya yang besar itu dan mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Ia kemudian melepas jacket longgar itu dari tubuhnya dan memperlihatkan badannya yang cukup berkeringat dan hanya memakai kaus hitam tipis. Ia melepas kaca matanya terdahulu sebelum melepas kaos hitamnya dan menggantinya dengan kaos hitam baru yang lebih tebal juga longgar dan tak lupa dilapis dengan kemeja lengan panjang berwarna abu-abu gelap yang tak kalah longgar hingga menenggelamkan tubuhnya. 

Selesai memasukan kemejanya kedalam celana juga memakai jacketnya dan merapikan penampilannya sekali lagi, ia lalu memasang kaca matanya kembali serta membereskan barang-barangnya kedalam tas. Lelaki culun tersebut keluar dari toilet dengan kepala menunduk dan berjalan pelan menuju kelasnya yang akan segera dimulai.