01

872 118 0
                                    

esoknya aku, kak james, dan sirius pergi ke toko membeli peralatan yang diperlukan untuk sekolah.

"selanjutnya kita ke ollivanders, untuk menemukan tongkat kuu yeyy!!" ucapku setelah keluar dari toko setelah membeli banyak buku.

aku, kak james dan sirius pergi lalu masuk kedalam ollivanders.

"oh hai james, sirius" sapa seorang pria.

"ohh hai ollivander!" kak james menjawab sapaan pria itu. sedangkan kak sirius hanya mengangkat alisnya.

"dan ada apa kalian kesini? apa ada yang bisa ku bantu?" tanya pria —ollivander.

"ah ini adikku, Jessica Potter dia masuk hogwarts tahun ini, jadi dia butuh sebuah tongkat"

olivander menatapku dan tersenyum, "ahh tentu, aku akan carikan tongkat yang cocok untuknya!" olivander langsung pergi lalu kembali lagi dengan sebuah kotak tongkat di tangannya.

"ini, coba ini!" dia menyodorkan sebuah tongkat.

belum aku mengayun tongkat itu, olivander sudah merebutnya "hmmm bukan yang ini, bukan yang ini" begitu gumamannya sambil menaruh dan mencari tongkat yang lain.

hal ini terus berulang-ulang, kaki ku sudah cukup lelah dan kak james serta sirius sudah di sudut toko duduk sambil bercanda ria.

"wahh cukup sulit mencari tongkat untuk adik mu james!" ucap olivander tanpa melihat kami, dia sedang asik mencari tongkat di rak paling atas menggunakan tangga.

"dia memang suka menyusahkan, perlu ku bantu tuan?" tanya kak james.

aku menatap kak james sebal dan dia membalas ku dengan senyuman manis.

"hmm apa tongkat ini cocok yaa?" gumam olivander. (olivander selalu bergumam dengan suara seperti berbicara)

"biar ku coba" ucapku.

"baiklah, ini tongkat dengan kayu akasia dan dengan inti rambut manticore" olivander menjulurkan tongkat itu padaku

aku mengambilnya lalu ku genggam, rasa hangat memenuhi tangan ku, kilat cahaya seakan terpancar.
"ini hangat"

"wahh selamat kau menjadi orang pertama di abad ini yang berjodoh dengan tongkat akasia"

aku menatap olivander dengan kebingungan, "apa yang salah dengan tongkat akasia?" tanya ku.

"Sebuah tongkat kayu yang sangat tidak biasa. Aku menemukan jenis tongkat adalah jenis yang suka mengecoh, ia menolak mengeluarkan sihir selain digunakan oleh pemiliknya. Juga sering menahan efek terbaik yang bisa dikeluarkannya selain kepada orang-orang yang paling berbakat sihir. Karena sifatnya yang demikian, jenis kayu ini agak sulit dibuat menjadi tongkat sihir, aku hanya memiliki sedikit persediaan tongkat jenis ini untuk para penyihir yang cukup cerdik. Acacia tidak cocok dengan sihir yang berhubungan dengan 'bau'. Tongkat ini akan cocok untuk jenis pertandingan yang berhubugan dengan kekuasaan, meskipun sering diremehkan karena keganjilan dari tempramennya" jelas olivander

kak james dan sirius berjalan kearah ku dan olivander, terlihat dari raut wajah mereka yang tertarik dengan pembahasan tongkat ku.

"lalu apa fungsi dari rambut manticore?" tanya ku ke olivander.

"Rambut Manticore yaa,
Manticore termasuk makhluk ganas dan juga cukup cerdas. Dengan hati berani singa dan kepala licik seorang manusia, manticore bukanlah binatang yang harus disepelekan . Sehelai rambut manticore akan menjadi pilihan bijak bagi orang yang ingin melemparkan mantra berbahaya. Inti akan membuat pendamping yang sangat baik untuk kayu yang menarik dari elemen bumi, karena manticore yang tinggal di kedalaman hutan gelap"

"waaaahhh kau benar-benar mendapatkan tongkat yang keren jess!" ucap kak james dengan muka speechless sambil bertepuk tangan.

"kau pasti akan jadi penyihir yang hebat jess!" kata sirius tersenyum sambil menepuk pelan kepala ku.

kami pun membayar tongkat itu dengan 10 galleon lalu pergi.

"ayo pulang! kita sudah mendapatkan semuanya"

"kita belum membeli coklat dan ice cream kak" kata ku dengan cemberut.

"okey ayo beli beberapa cokelat, tapi tidak dengan ice cream! kau sudah terlalu banyak makan ice cream dirumah tadi" ucap kak james

"yaa yaaa baiklah, ayo pergi membeli coklat!"

kami membeli beberapa cokelat, aku langsung membuka dan memakan coklatnya.

cekreekk.

aku terkejut dengan suara itu lalu menatap yang memotret ku tadi.

"wahh kau cantik sekali, lihat ini!"

"kau bisa mengambil ini dengan 3 sickle" tawar seseorang yang memotret ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"kau bisa mengambil ini dengan 3 sickle" tawar seseorang yang memotret ku.

"bukan kah tidak sopan memotret orang sembarangan!?" ucapku dengan kesal menatap sang pemotret itu dengan tajam.

"yasudah kalau kau tak mau" dia berjalan menjauhi kami.

"aku akan mengambilnya, bahaya jika dia memegang itu" kata sirius tiba-tiba. dia langsung berjalan dengan cepat mencari sang pemotret.

setelah dia mendapatkan foto itu, sirius kembali lagi lalu menyerahkan foto itu padaku. "ini"

"simpan dulu, aku belum menyelesaikan coklat ini" ucapku.

sirius memasukkan foto ku di saku bajunya.

"ayo, kita harus pulang! mom pasti sudah menyiapkan makan siang" ajak kak james.

"sudah mendapatkan peralatan mu jess?" tanya mom saat kami sedang makan siang .

"sudah mom"
"kapan kita masuk sekolah kak?" tanya ku.

"masih cukup lama, 1 september"

"itu tinggal 2 minggu lagi kak!"

"yaa yaaa"

"kak"
"tckk apa? aku tak bisa menghabiskan makanan ini kalau kau mengganggu ku terus"
"aku hanya memanggil mu"

"jess, james sudah hentikan. maaf yaa sirius mereka sangat berisik"

"ah tidak mrs Potter, aku senang"

"sirius, ajari aku beberapa mantra dong" ucapku ke sirius.

sirius tersenyum mengangguk "boleh"

"hei! kita akan pergi bermain besok! remus dan peter datang besok"
"aku lupa, maaf sica"

setelah selesai makan siang, aku langsung naik ke kamar. membersihkan diri lalu membaringkan tubuh ku di kasur lalu membaca buku kekuatan Gelap: Penuntun Perlindungan diri oleh Quentin Trimble.

"aku harus belajar beberapa mantra!"
"mmm aku pernah lihat kak james seperti ini" gumam ku sambil memegang tongkat dengan erat.

"tapi bukan kah tidak boleh melakukan sihir diluar sekolah?"

aku menaruh lagi tongkat ku, lalu mengambil buku hewan-hewan fantastis dan menemukannya dari newt scamander.
"cukup menarik, aku suka niffler!"

Ice queen from gryffindorWhere stories live. Discover now