45. Alternative Ending Pt. 1

2.9K 318 31
                                    

Time Mark :
19 Years Later.

•••

Semua di dunia sihir berjalan normal kembali. Tapi tidak dengan percintaan Draco dan Vanesha.

Vanesha menghilang setelah menyelesaikan tahun terakhirnya di Hogwarts.

Berbagai cara Draco lakukan untuk menemukannya, tapi hasilnya nihil. Lucius dan Narcissa juga tidak bisa membantu banyak.

Bertahun-tahun fokus mencari Vanesha, Draco akhirnya pasrah untuk dinikahkan dengan putri kedua Greengrass, adik dari Daphne, Astoria.

Agak berat sebenarnya, mengingat dirinya tidak dekat dengan Astoria seperti dia dekat dengan Vanesha. Apalagi, Astoria adalah adik kelasnya.

Canggung? Sedikit.

Tak jarang juga, Astoria mendapati Draco mengigau tentang Vanesha. Tapi dia tidak bisa berbuat apapun.

Bagaimanapun juga, Draco masih mencintai Vanesha dan berharap bertemu kembali.

Mereka berdua dikaruniai seorang anak laki-laki, Scorpius Hyperion Malfoy. Wajahnya tidak jauh berbeda, ada perpaduan antara ibu dan ayahnya.

Rambutnya pirang platina, mewarisi ayahnya. Tatapannya tajam, sama dengan Draco.

Dan disinilah mereka sekarang, Platform 9¾ untuk melepas kepergian Scorpius ke Hogwarts di tahun pertamanya.

Draco berpapasan dengan Harry dan Ginny. Mereka saling melempar senyum. Sudah tidak ada lagi kebencian.

Setelah kereta berangkat, Draco meminta ijin ke Astoria untuk menemui Trio Emas yang mendapat titel Pahlawan Perang itu.

"Hey, Potter. Bisa bicara sebentar?" tanya Draco.

"Sure, Malfoy. Ada apa?"

"Tentang Vanesha. Sudah mengetahui dimana keberadaannya?"

Hermione tersenyum, "Malfoy, kau sudah memiliki Scorpius sekarang. Ada baiknya kau fokus dengan kehidupanmu yang baru,"

"Hermione benar. Mungkin Vanesha juga sudah bahagia di belahan bumi lain," timpal Harry.

Draco mengusap wajahnya, "Tapi tidak ada salahnya untuk mengetahui dimana dia sekarang, bukan?"

Ginny menepuk pundak suaminya, Harry menoleh sebentar dan tersenyum pada Draco, "Akan aku usahakan lagi."

•••

Time Mark :
Fourth Year in Hogwarts.

"Permisi, Professor McGonagall.."

McGonagall menoleh pada pintu ruangannya yang terbuka sedikit dan menyembulkan kepala seorang wanita.

"Oh demi Merlin, masuklah! Aku menunggumu,"

Wanita tersebut tersenyum dan memasuki ruangan kepala sekolah yang kini ditempati oleh McGonagall itu. Dia berdiri di hadapan meja McGonagall, "Jadi, ada apa Professor?"

McGonagall menautkan tangannya, "Begini.. Kami tau tentang informasi bahwa kau adalah murid terpintar di asramamu dulu. Semua nilaimu bagus, mau teori ataupun praktik. Madam Pomfrey juga pernah melihatmu menyembuhkan seseorang dengan mudahnya. Betul begitu?"

amortentia (ft. draco malfoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang