Tanpa memperdulikan phobia Taeyong terhadap sentuhan, Jongin mengalungkan kedua tangan Taeyong pada lehernya kemudian mengangkat tubuh ringan itu masuk kedalam. Taeyong juga hanya diam tanpa ekspresi sedikitpun.
"Bu Kim! Bu Kim!" panggil Jongin dengan panik. Sungguh, orang gila mana yang tidak panik melihat kekasihnya penuh luka seperti itu?
Bu Kim terlihat terburu-buru mendekati Jongin, "Iya, Tuan." tetapi ketika melihat keadaan Taeyong matanya terbelalak terkejut. "ASTAGA TUAN MUDA APA YANG TERJADI?!!!" tanpa sadar Bu Kim berteriak melihat keadaan Taeyong.
"Nayeon! Yena! Ambil kotak P3K dan bawa kesini." perintah Bu Kim kepada pelayan lain yang dibalas anggukan patuh, dengan cepat kedua pelayan itu mengambil kotak P3K untuk Taeyong.
Jongin sekali lagi meringis ketika melihat telapak tangan Taeyong yang terlihat berlubang, tangannya menarik ujung jubah putih Taeyong yang sudah tidak berwarna putih lagi dan merobeknya. Dililitkannya kain robekannya itu pada tangan Taeyong agar mengurangi pendarahan yang ada.
"Apa yang terjadi padamu, Sayang?" tanya Jongin dengan lembut, menatap wajah Taeyong yang hanya diam dan datar. "Kenapa kau menjadi seperti ini, hm?" Jongin menangkup wajah Taeyong dengan khawatir.
Mendengar keributan, Donghae keluar dari kamarnya setelah terbangun dari tidur siangnya. "Apa yang terja—TAEYONG?!!!" Donghae bergegas mendekati putra semata wayangnya itu, "Ada apa ini?!" tanyanya panik pada Jongin dan Bu Kim.
Jongin menggeleng pelan sembari menatap Donghae, "Aku tidak tau Uncle, saat membukakanku pintu Taeyong sudah seperti ini." jelas Jongin.
Donghae menangkup wajah Taeyong yang tak menunjukkan ekspresi apapun itu, "Apa yang terjadi padamu Taeyongie? Katakan pada Daddy." ucap Donghae, menoleh pada Bu Kim.
"Panggil Dokter Shim." perintahnya, Bu Kim mengangguk cepat.
"Baik, Tuan."
*****
Jaehyun keluar dari kamarnya setelah baru saja membersihkan dirinya, lalu mengernyit ketika telinganya mendengar suara sedikit ribut dibawah. Dengan santai Jaehyun menjenguk dari atas apa yang terjadi.
Matanya terbelalak ketika melihat Taeyong yang kakinya diatas pangkuan Jongin dengan baju yang penuh darah, secepat kilat Jaehyun berlari menuju bawah.
Jaehyun segera merengkuh Taeyong ke pelukannya, lalu menjauh dari tubuh Taeyong menangkup bahu kecil itu. "Apa yang terjadi?!" ucapnya dengan panik ketika melihat tubuh Taeyong terlebih kakinya yang penuh luka.
Jongin mengernyit melihat perlakuan Jaehyun pada Taeyong, "Kami juga tidak tau. Taeyong tidak mengatakan apapun." ucap Donghae dengan wajah yang begitu khawatir.
Jaehyun menangkup wajah Taeyong, "Taeyongie, kau kenapa?" tanyanya, tapi Taeyong hanya diam menatapnya nanar, dan terlihat kosong. "Apa yang terjadi padamu, hm?" ucap Jaehyun pelan.
Jongin memperhatikan dengan lamat perlakuan Jaehyun, "Ketika Taeyong membukakan pintu untukku, dia sudah seperti ini." ucapnya.
TING NONG
TING NONG
Semua orang kecuali Taeyong menoleh pada pintu luar ketika terdengar bel yang berbunyi. "Pasti itu Dokter Shim." ucap Bu Kim, lalu berjalan membukakan pintu.
Tak lama Bu Kim berjalan beriringan yang sedikit tergesa bersama Dokter Shim.
"Tolong Taeyong, Dokter Shim." ucap Donghae dengan nada permohonan.
Dokter Shim mendekati Taeyong dan memeriksa telapak tangan yang masih mengeluarkan darah dan juga kaki Taeyong yang penuh luka-luka. "Apa yang terjadi padanya?" tanya Dokter Shim menoleh pada Donghae.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 20
Mulai dari awal
