Tergeletak lemah diatas kasur dengan darah.
Air mata mengalir deras begitu parah.
Terselubungnya diri sebab bingung arah.
Untuk menyampaikan hati yang telah patah.Dalam ruang gelap diri terkurung.
Terkunci sengaja untuk takkan dapat terhubung.
Karena bila berjalan hanya akan terhuyung.
Hasil tragedi itu diri menjadi yang termurung.Dalam derita yang dinikmati.
Terdapat ceria yang pucat.
Dibalik cerita yang dihikmahi
Terangkat berita sakit yang kuat.Tatapan kosong dengan buram.
Asa pun bolong akan suram.
Remuknya jiwa.
Adalah kesanggupan tawa.
ESTÁS LEYENDO
BATASAN
No FicciónKisah pilu seorang bocah tanpa bintang yang berjuang untuk menepi dari genangan darah yang anker. Sakit yang nyata adalah sakit yang tak bisa terucap. Tidak ada alternatif lain untuk berucap. Tulisan lah yang menjadi sarana. Aku adalah sang serana.