3| Pelangi Sesaat

Mulai dari awal
                                    

"Bertahan, yah, cantik. Jangan mau kalah sama rasa sakit, terus lawan sampai sakitnya tidak pernah bisa dirasakan lagi. Kalau tidak ada satupun alasan untuk membuatmu bertahan, mulai sekarang kita ciptakan alasan itu."

"Kalau aku melawan terus menang, nanti Tuhan mengambil malaikat baiknya lagi."

Padahal kata-kata bujukannya sama seperti punya Pran yang kemarin-kemarinnya, malahan menurutku punya Pran lebih bijak dan panjang. Tapi kali ini aku merasakan hal berbeda darinya. Apa ini semua sudah ada dalam rancangan yang diciptakan Tuhan untuku?

Entah apa yang membuatku seberani itu mengatakan padanya, tapi jujur saja ada rasa takut kalau dia pergi. Walaupun baru saja bertemu aku merasa ingin hidup sampai nanti dengannya. Lagian, salahkan kata-katanya yang terlalu manis untuk didengar manusia fakir kasih-sayang sepertiku ini. Coba bayangkan, orang yang mengalami haus parah kemudian menemukan segelas air dingin. Tentu saja akan sangat bahagia.

Alisnya mengangkat bersamaan dengan senyumnya yang melebar. Tangannya terulur lalu mencubit pelan pipiku, lumayan membuat wajahku memerah dan menutupnya dengan kedua telapak tanganku. Tangan besarnya menarik paksa, katanya lucu melihat wajahku seperti tomat ini.

"Aku serius." katanya yang membuatku menatapnya. "kalau memang itu membuatmu mampu untuk bertahan, akan kulakukan. Kita lewati sakit ini bersama-sama sampai kita menjadi pemenangnya. Ingat yah, pokonya kita harus menang."

"kalau Tuhan mau aku pulang gimana?"

"Jangan dulu berburuk sangka. Semuanya tahu kalau Tuhan itu baik banget, Dia tahu mana orang-orang yang mau berusaha ... Udah simpen dulu pikiran buruknya, perjuangan kita mulai dari sekarang bisa?"

"bisa komandan!"

Ada-ada saja cara semesta membangkitkan jiwa yang sudah parah digerogoti pemikiran buruk. Disaat semuanya terasa gelap, cahaya datang dengan bentuk paling menawan. Semenjak hari itu aku memutuskan untuk bangkit dan berjuang untuk menang. Semua hasil akhir sudah kupasrahkan, kalau memang Tuhan mau aku pulang, tidak ada penyesalan nantinya karena sudah berjuang sekuat yang kubisa.

Seperti kata Deffa, tidak ada sesuatu yang mustahil apalagi dibarengi dengan usaha dan doa. Setelah melewati masa panjang yang sulit bersama Deffa juga Pranaja, aku dinyatakan sembuh dan sel kanker dinyatakan bersih dari tubuhku. Hal ini entah harus kusyukuri atau bagaimana. Memilih melanjutkan perjalanan berarti harus siap dengan batu kerikil sampai jalan buntu yang menghadang didepan.

Semenjak hari itu aku memutuskan kembali berjalan, kembali berharap pada keadaan, kembali bermimpi dengan menerbangkan sayap bersama pangeranku. Sampai pada waktu di mana salah satu sayapku memilih pergi, aku terbang dengan satu sayap yang keadaanya sudah rapuh. Terus berusaha mengepak di udara sampai sayap itu benar-benar patah karena kelelahan dan membuatku jatuh di bagian paling dalam.

Deffa tidak mengingkari janjinya, dia tetap menjadi pangeranku untuk menjalani hari-hari bahagia denganku. Sampai pada waktu dimana dia memutuskan untuk pergi, entah sesuatu apa yang mampu memasuki kepalanya. Yang pasti sesuatu itu lebih besar dari rasa cinta Deffa buatku. Dulu dia bilang tidak ada sesuatu yang lebih besar dari cintanya untuku. Apa kesalahan terbesar sebenarnya ada padaku karena terlalu mempercayai perkataannya?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung...

****

"jika hal terindah datang di saat semuanya semakin memburuk, percayalah, mungkin saja itu cara Tuhan menuntunmu untuk ke tempat yang lebih baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jika hal terindah datang di saat semuanya semakin memburuk, percayalah, mungkin saja itu cara Tuhan menuntunmu untuk ke tempat yang lebih baik."
Yasmin Ananta

"kalau Tuhanmu mampu memberikan hidup seseorang dengan cara sedemikian sakitnya, berarti Dia lebih mampu lagi untuk merubah hidup menjadi lebih baik dari apa yang dibayangkan"-Aldeffa Satria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kalau Tuhanmu mampu memberikan hidup seseorang dengan cara sedemikian sakitnya, berarti Dia lebih mampu lagi untuk merubah hidup menjadi lebih baik dari apa yang dibayangkan"
-Aldeffa Satria

"kalau Tuhanmu mampu memberikan hidup seseorang dengan cara sedemikian sakitnya, berarti Dia lebih mampu lagi untuk merubah hidup menjadi lebih baik dari apa yang dibayangkan"-Aldeffa Satria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"memilih untuk tidak merasakan sakit sama halnya dengan menolak untuk menjadi dewasa. Manusia tumbuh bersama raga yang semakin menua dengan jiwa yang terus dikuatkan."
-Rflnsy

Nyanyian Hujan | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang