O1 - Tidak sampai

185 37 35
                                        



Happy Reading~~

Pemuda manis dengan tubuh mungil itu lagi fokus banget sama buku yang dia baca. Gak tau udah berapa lama disana nyaman banget gak mau pindah.

Sepertinya sangking seru isinya. Ehehe

Sepertinya buku yang dia baca udah selesai, Renjun namanya pemuda itu udah bangkit dari bangku perpustakaan di sekolahnya. Dan sekarang sudah menunjukan waktu sore.

Kenapa masih buka perpus jam segini? Ya karena maunya saya :(

Gk bercanda, karena Renjun Kuliah asrama dan ada kelas mandiri malam makanya perpustakaan masih dibuka. Namu sekarang sore jadi perpustakaan yang berada di ujung gedung lumayanh sepi dan cuman ada satu atau dua anak saja dan itupun berjauhan.

Renjun berada di pojok ruangan yang banyak buku dan tempatnya pun sepi. Lagi sibuk nyari buku.

Fokus banget karena ini jam nya dia terhindar dari teriakan Haechan dan yangyang, kalo ada mereka berdua rasanya jiwa julid dan mulut bon cabe bakal keluar nih.

"Buku baru mana lagi ya, gila aja kenapa buku yang bagus bagus di taruh di tempat tinggi"

"Wah ini yang naruh gak berperikependekan nih, yang naruh tuh buku di tempat tinggi keknya ada dendam sama aku"

Masih tetep ngedumel karena buku yang pengen Renjun baca ada di atas dan...

Dia ternyata gak nyampe,

Alhasil Renjun loncat - loncat, dia gak sadar apa ya tingkahnya menarik minat seorang pemuda tampan yang memiliki mata tajam dan rahang tegas dan badanya juga sangat bagus. Wait- lihat di wajahnya terdapat lengkungan naik dibibirnya.

hebat! seorang Jung jaehyun tersenyum, Walau sedikit.

Pemuda tampan itu melangkah ke arah renjun yang masih gak sadar ada orang yang berjalan di dekatnya, pemuda dengan rambut hitam legam dan badan mungil itu masih asik berusaha mencapai buku yang dia ingin baca.

Tapi tetap aja gak sampai, hahah:)

"Ingin saya bantu?"

Loncatan Renjun berhenti, tubuhnya menegang kaku, ini bukan apa! cuman kaget. Tiba - tiba ada orang dibelakang kita, berbicara di samping telinga Renjun. Matanya melotot lucu saat mendengar suara Rendah dan dalam di telinganya.

Renjun membalikan badannya, dan yang di liatnya ada seorang laki - laki tampan dengan wajah datar dan terlihat sudut mulut melengkung terlihat sangat tipis.

"Ingin saya bantu?"

Jaehyun mengulang apa yang tadi dia bicarakan, dengan nada datar dan dingin yang sama.

"Boleh, tolong bantu aku ambilkan buku yang di atas, maaf ngerepotin dan terima kasih"

"Jaehyun, Jung jaehyun. Sama sama"

"Hah"

Renjun ingin menyingkir agar memudahkan Pemuda yang mungkin kakak tingkatnya yang emang gak pernah Renjun liat.

Namun Jaehyun gak berminat untuk berpindah malah mengukungnya sembari mengambilkan buku yang di rasanya adik tingkatnya inginkan.

"Ini bukunya"

"Makasih kak jaehyun"

Jaehyun menunduk dan gak sadar menatap Renjun lama. Hingga lengkungan dibibir nya pun ikut naik walau tipis, bahkan Renjun gak sadar.

"Sama - sama"

Renjun mengambil buku itu, lalu pergi melewati kakak tingkatnya. Jaehyun yang melihat itu pun hanya terkekeh sembari melangkahkan kaki keluar perpustakaan. Niatnya di perpustakaan ingin tidur, tapi gak jadi.

Renjun masih lanjut membaca buku lagi, dan sepertinya terbenam di lautan kisah yang dia banyak.

Hingga datang kedua sahabatnya walau gak satu asrama mereka sangat dekat, Haechan dan Yangyang yang datang sembari cekikan gak tau apa yang dua orang jika di satukan ini lakukan.

"Dor! Injunie, ehehehe"

"Akhh!!! ..astaga Haechan! Oh jantung ku"

"Eheheh kaget ya"

"Menurutmu?, astaga haechan bodoh kamu mau aku tendang hah!"

"Hohoho Injunie marah"

"Diamlah Yangyang"

Haechan dan Yangyang pun nurut, gak berani bangunin macan yang lagi tidur, Renjun itu ceria dengan senyuman yang manis tapi kalau di ganggu atau galaknya keluarnya, mereka berdua tidak berani bercanda.

Walau wajah manisnya akan sangat imut jika marah. Tapi tentunya Haechan dan Yangyang gak akan berani kalau Renjun marah beneran.

Renjun melanjutkan membaca buku yang tadi, dan soalan kakak tingkat yang membantunya tadi dia tidak ambil pusing. Mungkin dia gak akan bertemu lagi syukur - syukur sudah berterima kasih.

Renjun gak tahu apa yang dia pikirkan tentu gak akan sama dengan Jaehyun, pemuda itu tidak berpikir hanya ini pertemuan sekali.

Sementara lihat Renjun dan teman temannya, karena di ganggu jadi dia berpikir akan meminjam buku ini dan di baca di kamarnya sekarang dia simpan buku itu dan keluar bersama Haechan dan Yangyang serta gak lupa meminjam buku.

Mereka bertiga sama Renjun yang ditengah lagi bercanda bareng dengan suara ketawa haechan yang kedengeran paling keras.

Renjun jadi mengingat Jaehyun tadi.



- -



Aku lagi berada di kapal ghaib tapi udah terlalu suka banget. Kepikiran buat cerita ini buat konsumsi pribadi. Karena bucin banget sama jaehyun dan Renjun aaaaa😭

Layarkan jaeren!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 28, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Library - JaerenWhere stories live. Discover now