Something Wrong Happened Here!

Start from the beginning
                                    

"Ini hari pendaftaran klub untuk murid tahun pertama dan kedua," jelas Shiro. "Tidak ada yang belajar hari ini."

Ken langsung terduduk lemas, setidaknya dia merasa lega. Melihat itu membuat Shiro tertawa pendek, sebelum berkata, "itu mengingatkanku, kau murid baru di sini. Kegiatan-kegiatan di klub akan menunjang nilaimu. Bergabunglah dengan sepak bola. Aku kaptennya tahun ini, dan dengan bantuanku, semuanya akan seperti memotong kue."

Kalimat itu seperti tidak asing bagi Ken. "Aku tidak menyukai olahraga."

"Oh, ya sudah," balas Shiro cemberut. "Setidaknya pergi ke gedung C untuk melihat-lihat, kau tidak mau menghabiskan waktu sendirian di kelas, kan?"

Ken hanya mengangguk, lagipula dia memang tidak tahu harus melakukan apa. Ken bangkit dan mengikuti Shiro menuju gedung C. Tiba di sana, dia menemukan puluhan meja di sepanjang lorong, sementara ruangan-ruangan klub yang sudah dijelaskan Lucy kemarin dipenuhi murid-murid yang ingin melihat-lihat.

"Aku akan ada di ujung lorong kalau kau berubah pikiran," ujar Shiro menunjuk ke depan. "Untuk selebihnya terserah padamu."

"Lihatlah siapa yang terlambat." Suara perempuan memanggilnya dari belakang. "Kalau ini bukan Ken Jackson."

"Lucy, hei," sahut Ken. "Ya, aku terlambat."

Melihat ada Shiro di samping Ken lantas membuat gadis itu menatap penuh selidik. "Apa kau mau bergabung dengan tim sepakbola?"

"Kuharap dia mau." Shiro mengangkat bahu. "Omong-omong, kalau tidak sibuk mungkin kau mau menemaninya."

"Serahkan padaku," jawab Lucy, dan Shiro beringsut pergi meninggalkan mereka berdua. Saat Ken melambai padanya, dan saat menoleh kembali menemukan Lucy yang malah tersenyum merekah.

Hal itu membuatnya gugup. "A--Ada apa?"

"Tidak ada. Aku hanya senang melihatmu," Senyumannya semakin lebar saja. "Melihatmu di sini membuatku tenang."

Ken tidak mengerti apa maksudnya, tetapi kali ini dia merasa senyum itu sangatlah indah. Padahal bukan kali pertama Ken melihat Lucy tersenyum. Pipinya mulai terasa hangat, dan buru-buru Ken memalingkan wajah.

"K--Kau sendiri apa kabar?" ucapnya gugup.

"Aku baik. Karena tidak terlambat." Lucy tertawa, dan Ken ikut terkekeh. "Tuan dan Nyonya, tur kedua Ischar High akan segera di mulai. Bersama pemandu favorit kalian, Lucy Watson, dengan motto kami 'hei, lihat sebelah sana'."

Ken tertawa lebih keras. "Ternyata kau punya selera humor yang bagus." Ken bahkan tidak tahu kapan terakhir kali dia bisa tertawa seperti ini. Memang benar, Lucy adalah temannya sekarang.

Gadis itu memulai dengan membawanya ke dapur sekolah, tempat di mana klub masak melakukan aktivitas mereka. Namun, hanya sebentar saja dan mereka keluar.

"Baiklah, tapi kalau kau tertarik untuk belajar memasak."

"Jangan salah paham, tapi aku bisa membuat kopi yang enak. Aku bekerja di kedai kopi," ungkap Ken saat kembali di lorong, tetapi kemudian Lucy tiba-tiba saja berhenti berjalan. Cowok itu baru menyadarinya setelah beberapa detik.

"Kedai kopi ..., jadi itu alasannya ...," ucap Lucy. Ingatan Ken bergulir kembali pada saat itu, ketika Neal menyerangnya dan setelah berakhir mengenaskan, Lucy muncul dan menyelamatkannya.

"Lucy ...." Ken bergegas mendekati Lucy lagi. "Aku ... sangat minta maaf sudah merepotkanmu hari itu. Kau pasti ketakutan."

"Aku baik-baik saja, justru aku yang khawatir," ujar gadis itu lemah. "Siapa orang-orang itu? Mengapa mereka menyerangmu?"

You Just Met The Wrong PersonWhere stories live. Discover now