"Mustahil?! Kau seharusnya?! Aku sudah menembak tepat di jantung mu!" Kata White dengan mulut mengeluarkan darah segar
"Kau meleset!" Kata Red sambil menusukan pisaunya lebih dalam ke perut White untuk ke dua kalinya
"Berhentilah Red! Semuanya sudah berakhir, dendam kematian orang tua kita sudah terbalaskan. Kau tak perlu lagi menjadi monster seperti ini, adik ku" Kata White lemah sambil memeluk Red
"Aku adalah monster! Itulah diri ku!" Balas Red
"Kau adalah adik ku, satu-satunya keluarga yang ku miliki. Tak perduli kau adalah monster atau apa pun, kau tetap adik ku" Kata White memejamkan matanya kemudian ambruk ke tanah
White telah menghembuskan nafas terakhirnya di tangan adiknya sendiri. Grey terkejut melihat Red masih dapat bangkit meski jelas sekali tembakan White mengarah tepat di jantungnya. Red tiba-tiba terduduk berlutut ke tanah. Luka dari tembakan White masih mengeluarkan darah.
Tiba-tiba terdengar suara Red terisak. Grey dan Violet tak berani mendekat. Mereka menunggu dan bertanya-tanya apakah Red sudah sadar siapa dirinya yang sebenarnya.
"Kenapa??! Kenapa aku menangis?? Kenapa??!!" Kata Red mendongakkan kepalanya
"Hahahahahaha kenapa terasa aneh??! Kenapa??!" Lanjut Red sambil tertawa tapi air matanya tak bisa berhenti mengalir
"Aku tak pernah merasa seperti ini! Beri aku sensasi ini lagi! Dan kalian yang selanjutnya!" Lirik Red ke arah Grey dan Violet
Violet ketakutan dan bersembunyi di balik punggung kakaknya sementara Grey terlihat waspada. Red bangkit meski sempoyongan. Dia mengambil kembali pisau yang ia gunakan untuk menusuk White tadi. Red berdiri menatap ke arah Grey dan Violet kemudian maju menerjang ke arah mereka.
"Sial! Berlindung lah, Vio!" Lirik Grey ke arah pipanya yang terlempar karena di dorong oleh White tadi
Grey meraba punggungnya, dia masih menyimpan tombak yang White berikan tadi tapi dia ragu untuk menggunakannya dan lebih memilih menggunakan tangan kosong. Red sendiri sebenarnya sudah kehilangan banyak darah dan gerakannya pun menjadi melambat.
"Majulah! Akan ku hadapi dengan tangan kosong!" Kata Grey mempersiapkan kuda-kuda untuk memukul Red
Red mengincar leher Grey, Grey menunduk untuk menghindarinya kemudian meninju perut dan wajah Red. Tapi meski begitu Red berhasil menusukan pisaunya yang lain ke perut Grey. Grey terkejut memegangi perutnya yang mengeluarkan darah segar. Dia ambruk ke tanah seketika.
"Semuanya akan segera berakhir!" Seringai Red berjalan sempoyongan menghampiri Violet yang tengah ketakutan
"Hentikan! Jangan kau coba-coba menyentuh adik ku!" Teriak Grey tertelungkup sambil memegangi lukanya
"Dia! Aku menginginkannya!" Kata Red berusaha menggapai Violet dengan tangannya yang berlumuran darah
Grey berdiri dengan sisa kekuatannya, dia mengambil tombak yang ada di balik punggungnya kemudian melemparkannya ke arah Red. Tombak itu berhasil mengenai perut Red dan dia pun ambruk ke tanah bersamaan dengan ambruknya Grey. Violet ketakutan dan segera berlari menghampiri kakaknya.
"Kak Grey! Ku mohon bertahanlah!"Kata Violet terisak sambil memangku kepala kakaknya
"Syukurlah dia tak sempat melukai mu" Balas Grey sambil mengelus pipi adiknya dengan tangan yang berlumuran darah
"Kakak, ku mohon.... kau harus tetap hidup..." Kata Violet sambil memeluk kakaknya
Rupanya Red masih dapat berdiri meski dirinya sudah kehilangan banyak darah dan menderita luka yang sangat parah. Dia mencabut tombak yang menancap di punggungnya dan berniat membunuh Violet.
YOU ARE READING
CODE NAME 13 S1 (Completed)
FantasyKillerZone adalah sebuah ajang pertarungan para gengster dan juga para psikopat yang haus pertumpahan darah. Hadiah yang menggiurkan dan kesenangan yang tak terbayangkan menjadi daya tarik utama ajang pertarungan ilegal ini. Crazy Shark, merupakan s...
PART 34 I'M SORRY
Start from the beginning
