26. "Where's Draco?"

2.2K 343 13
                                    

Time Mark :
Harry Potter and the Half-Blood Prince.

•••

Tampaknya tugas yang diberikan Voldemort kepada Draco sangat berat, Vanesha bisa lihat itu.

Dari awal sampai ke Hogwarts, hingga setelah Dumbledore memberi sambutan pun Draco terlihat diam dan termenung.

Saat Snape diumumkan menjadi guru Dark Arts yang baru pun dia juga diam, tidak ikut siswa Slytherin yang lain bertepuk tangan bangga.

Bahkan dia memilih keluar terakhir dari Great Hall. Itupun harus diajak oleh Vanesha.

"Draco, ayo kembali," ajak Vanesha.

"Iya," jawabnya kemudian berdiri dan berjalan terlebih dulu.

Vanesha ditinggal.

Sungguh, kalau saja Vanesha tidak tau apa yang dialami Draco mungkin saat ini dia akan meneriaki nama Draco untuk kembali dan pergi ke asrama bersama-sama.

•••

Pagi ini ada beberapa jam kosong. Vanesha merasa bosan hanya membaca buku di kamarnya, dia memutuskan untuk pergi dan mengikuti kelas Ramuan.

Sampai disana, dirinya disambut hangat oleh Profesor Slughorn, "Ah! Miss Black, it's good to see you here in my class. Go get yourself a book in a cupboard,"

Vanesha terlihat saling tatapan dengan Draco kemudian mengambil buku untuk dirinya. Lalu dia berdiri di belakang Pansy.

"Perhatian pada detil saat persiapan adalah prasyarat perencanaan," jelas Slughorn kemudian berhenti dan berbalik menyambut kedatangan Harry dan Ron.

"Seperti yang aku katakan, aku menyiapkan ramuan pagi ini. Ada yang tau ramuan apakah ini?" tanya Slughorn.

Hermione dan Vanesha mengangkat tangan, tapi Slughorn memilih Hermione untuk menjawab, "Yes, miss?"

"Granger, Sir. Di sebelah sana adalah Veritaserum, ramuan untuk mengatakan kebenaran. Itu adalah ramuan Polijus, itu sangat rumit untuk dibuat. Dan ini adalah Amortentia, ramuan cinta terkuat di dunia. Konon baunya berbeda bagi tiap orang tergantung apa yang memikat mereka. Sebagai contoh, aku mencium bau rumput yang baru dipotong, dan perkamen baru, dan pasta gigi rasa mint," jawab Hermione.

"Nah, Amortentia tidak menciptakan cinta sejati, itu tidak mungkin. Tapi tentu menimbulkan perasaan tergila-gila atau obsesi. Dan karena itu, ini mungkin ramuan yang paling berbahaya di ruang ini," jelas Slughorn.

"Demi Merlin!" pekik Vanesha kaget.

Satu kelas menoleh dan melihatnya, "Ada apa, Miss Black?" tanya Slughorn.

"Err.. Nothing, Professor. It's just, uhh.. is it possible to smell Amortentia far from here?" tanya Vanesha.

"It's impossible, but if the smell is too strong, mungkin beberapa orang bisa menciumnya dari jauh. Kenapa? Apa kau mencium baunya?"

Vanesha samar mengangguk. "Bau apa yang kau cium?" tanya Slughorn.

Vanesha terlihat ragu sebelum menjawab, Draco juga melihat kearahnya, "Aku mencium bau apel, rosemary segar, dan daun mint," jawabnya.

"Bagus sekali, indra penciumanmu bekerja dengan baik," puji Slughorn.

Draco tersenyum menatap Vanesha. Sementara Vanesha membuang muka dari Draco.

•••

"Apel, rosemari, dan mint? Apakah itu aku?" tanya Draco yang terlihat lebih semangat sedikit daripada sebelumnya.

"Entahlah, jangan meracau dan makanlah makananmu," ujar Vanesha sambil terus memakan makan malamnya.

"Kalau memang itu aku, dan bau yang aku cium adalah aromamu, maka kita harus berpacaran," ujar Draco.

Vanesha tersedak mendengar perkataan Draco. Semua siswa menoleh dan menatapnya heran.

"Minumlah!" seru Draco menyodorkan minuman pada Vanesha.

"Are you mad?!!" seru Vanesha pada Draco yang malah tertawa.

"Ada apa denganmu? Aku kan bukan mengatakan hal yang mengerikan," bantah Draco.

"Itu mengerikan, Draco," ujar Vanesha.

"Oh ayolah!! Jadi apa kau setuju?" tanya Draco.

"Kalau bukan aromaku, menjauhlah dariku," ujar Vanesha setengah hati.

"Temani aku membuat ramuannya," ujar Draco dan Vanesha hanya mengangguk setuju.

"Apa Draco dan Vanesha ada hubungan lebih? Aku lihat, Draco lebih bahagia daripada sebelumnya," ujar Pansy.

"Mungkin. Itu artinya kau teruslah bersikap baik pada Vanesha atau Draco yang akan menghabisimu," ujar Blaise.

•••

Malamnya, Draco membawa apel dan pergi menuju ruang kebutuhan. Dia mencari sesuatu yang dia butuhkan disana.

Vanishing cabinet.

Lemari yang sama seperti di Borgin & Burke. Apa yang sebenarnya Draco lakukan?

Di lain sisi, Vanesha bertanya kepada beberapa siswa Slytherin, "Kemana Draco?"

"Entahlah, dia tadi keluar dari asrama," jawab Crabbe.

Akhir-akhir ini, Vanesha semakin khawatir dengan apa yang dilakukan Draco.

•••

amortentia (ft. draco malfoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang