⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎

O8 :: ° Insidious ࿐

Jaehyuk mengangguk percaya-percaya saja. Nanti juga ketahuan sendiri siapa pelaku sebenarnya, pikir Jaehyuk.

Asahi juga sudah tau kok ...

Jaehyuk menatap Haruto. "Kenapa lo gak misahin mereka?" Jaehyuk tak berhenti mengintrogasi, seru katanya liat mereka panik. Mereka kira Jaehyuk tidak tahu apa kalau mereka sedang berbohong.

"Tau sendiri kan Haruto penakut haha," celetuk Junkyu dibalas tatapan tajam Haruto yang membuatnya diam.

Tiba-tiba Jeongwoo menghampiri mereka dengan muka pucat pasi membuat perhatian mereka berempat teralihkan. "Gue balik dulu ke kamar," ujar Jeongwoo setelahnya melengos pergi.

-ˏˋ ❬ ⸙ ❛ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ❜ ❭ ˊˎ-

"Kak Hyunsuk I am coming~!" Jeongwoo menggedor-gedor pintu kamarnya yang tak kunjung dibukakan.

'Eh kok gue lupa, pintunya kan dah rusak. Mana bisa dikunci lah!'

Jeongwoo masuk begitu saja. Dilihatnya Hyunsuk pingsan telentang di lantai dengan kepala berada di dekat keset. Jeongwoo heran sendiri, tadi kan dia sendiri lihat Hyunsuk sudah siuman, lho kok ...?

Jeongwoo berjongkok di samping Hyunsuk dan menatap wajahnya lekat-lekat. "Gue kasian sama lo kak, tapi tanpa lo gue bebas ngelakuin apa aja. Lo itu penghalang kebebasan gue, jadi gue gak ada alasan buat nolongin lo," kekehnya.

Jeongwoo menarik tangan Hyunsuk dan menyeretnya ke depan lemari pakaian. Dia ingin mencoba memasukkan Hyunsuk ke dalam lemari, tapi ... kurang seru kalau badannya tidak diikat dulu, haha.

Dia berkeliling kamar mencari tali atau semacamnya yang bisa mengikat. Sebelum itu, Jeongwoo menengok keluar kamar mengecek kalau saja ada yang sedang mengawasi. Ternyata tidak, wah kesempatan besar buat ngisengin orang.

God is watching, Jeongwoo :)

Seingatnya, ia membawa tali tambang sepanjang 20 meter untuk macam-macam keperluan. Tali itu berada di dalam tas ranselnya. Dinaikinya kursi plastik yang sengaja ia seret ke samping lemari agar lebih mudah menjangkau tasnya yang terletak di atas sana.

Setelah mengambil tali tersebut, Jeongwoo turun dengan hati-hati berpegangan dengan sudut lemari. Namun, ada suatu kejanggalan yang ia rasakan.

Jeongwoo membelalak kaget tak dapat menemukan keberadaan Hyunsuk yang ia seret ke depan lemari. Padahal dia baru naik sebentar, lalu turun lagi.

Tapi Hyunsuk hilang, serius.

-ˏˋ ❬ ⸙ ❛ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ❜ ❭ ˊˎ-

Sedari tadi bayangan diiringi suara derap kaki itu mondar-mandir mengitari kasur, Hyunsuk terkikik geli dalam hati. 'Nyari gue aja gak bisa, gimana mau nyari jodoh.'

Sudah lima menit Hyunsuk lelah menunggu di kolong kasur. Gerah? Banget.

Pendingin ruangan malah membuat Hyunsuk berkeringat dingin. Antara panik dan dugun-dugun campur aduk jadi satu. Untung Hyunsuk cepat bangun tadi, sebenarnya apa yang diinginkan anak itu sampai tega berencana mengurung dirinya dalam lemari?!

Oh, tidak semudah itu doggy.

Hyunsuk tersenyum lebar hingga matanya tampak segaris, menahan tawa sampai bahunya pun ikut bergetar. Tiba-tiba kedua pelupuknya meneteskan cairan bening dan membasahi pipinya. Tawanya berubah menjadi tangisan yang menyayat hati.

Hyunsuk baru nemu spesies muka dua kayak gini. Rasanya ... ah mantap. Mau ngakak aja rasanya selama ini sikap baiknya dibodohin sama sosok yang namanya 'teman'.

Mulai sekarang Hyunsuk tidak akan percaya kepada siapapun termasuk dirinya sendiri ...

Tap ...

Tap ...

Tap ...

Suara langkah kaki itu mulai mendekat, agaknya Jeongwoo merendahkan dirinya untuk mengecek kolong kasur. Baguslah, siku Hyunsuk sudah pegal harus bertumpu pada ubin yang keras. Siap-siap saja pose 'cilukba'.

Hyunsuk menghapus air matanya kasar, ketahuan main petak umpet pun harus tetap kelihatan kece, dong!

"PARK JEONGWOO, LO DICARIIN KAK HYUNSUK DI RUANG TENGAH!"

Deg.

╰─➤𖥸 ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇᴅ

･ ｡MABOK WEB DRAMA TREJO AAAAAKSJ
AKDGAJKSHSGSKSHDJHSHSGDSJHDHS