Mattheo tidak keluar dari mobil, Jennie melarangnya. Jennie melambaikan tangannya saat mobil Mattheo mulai melaju meninggalkan area Kampus.
Jennie mulai berjalan elegan, menatap semua orang yang melihatnya. Sampai tidak sadar sebuah batu ada didepannya, mengakibatkan dirinya tersandung. "Aduh, anjing." Gumamnya.
Beberapa mahasiswa yang melihatnya mendadak menahan tawa, lalu ada seorang mahasiswi yang entah datang darimana langsung menarik tangan Jennie.
"Itu siapa, anying Jen?!"
Jennie yang tadinya hendak mengomel, seketika tersenyum manis. "Eh, Anin. Oh itu yang tadi? Itu namanya om Mattheo,"
Anin mengangguk kecil, "Om lo?"
Jennie mengangguk, "Om gula."
Anin seketika membelak tidak percaya, "Om gula? Maksud lo sugar daddy lo? HAH?! SERIUS JEN?! Lo beneran open bo?!" Pekik Anin.
Jennie mengangguk lalu tersenyum bangga, "Iya dong. Ide lo cemerlang banget, Nin. Gue udah dapet duaratus juta."
Mata Anin yang sudah membelak sempurna, makin membelak. "Duaratus juta?! ANJIR! LO UDAH DI—"
"Lo gak usah teriak-teriak Anin. Nanti semua orang tau!"
"Semua orang juga udah tau goblok! Lo promosiin diri di instagram lo anjing!" Omel Anin.
Jennie tersenyum malu, "Enggak tau, Nin. Om Theo gak begitu. Dia baru tigapuluh satu tahun, proporsi badannya bagus banget, ganteng juga Nin. Kumisnya tipis banget, dan juga kakinya bersih." Jelas Jennie detail.
"Gue mau liat dong mukanya!"
"Nanti lo rebut lagi om gue!"
"Kaga bakal. Gue setia sama Danny,"
Jennie percaya, dia langsung membuka ponselnya dan membuka aplikasi galeri. Mencari foto Mattheo yang dikirimkan Mattheo kemarin.
"Nih,"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"ANJENG! INI OM LO SERIUSAN?! TIGAPULUH SATU TAHUN?! KOK KAYAK ANAK MUDA ANJRIT?! PAKE KALUNG PAKE ANTING RAMBUTNYA DIWARNAIN! OKE, PLEASE BILANGIN OM LO CARIIN GUE OM-OM KAYAK DIA!" Pekik Anin. Sungguh, dia baru tahu ada om-om usia 31 tahun mempunyai style anak muda dan wajahnya, Anin bersumpah wajahnya sangat tampan.
Jennie langsung memukul kepala Anin, "Katanya lo setia sama Danny!"
"Eh, eh.. gimana-gimana rasanya main sama om Theo?" Tanya Anin.
Semburat merah langsung merekah dipipi Jennie, ia menundukan wajahnya. Anin makin semangat melihat reaksi Jennie,
"Rasanya itu ihhh.." entahlah, tiba-tiba bayangan 2 hari lalu membuat tubuh Jennie merinding.
"Gimana ih?!"
"Ya gitu deh!"
"Gitu apa?!"
"Gitu!"
"Berapa ronde?"
"Ronde apa?"
"Ronde, Jen!"
"IYA RONDE APA?!"
"Berapa babak?"
"Babak apa sih?!"
"Dia berapa kali teriak nama lo?"
"Banyak."
"Yang teriak banget!"
"Empat kali."
"ANJAY! KUAT LO JEN!"
» duren
tbc ..
→ another cast
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.